Mon. Sep 16th, 2024

Ternyata, Bus Mudik Lebaran Jarang Ramp Check

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Ombudsman Republik Indonesia telah menyelesaikan hasil pemantauan pelaksanaan Mudik Lebaran 2024. Dari pantauan mereka, ditemukan beberapa kendala dalam penerapan armada bus tersebut.

Hery Susanto, anggota Ombudsman RI, mengatakan pihaknya menghadapi permasalahan transportasi laut dan bus. Sementara itu, sektor transportasi kereta api dan udara cenderung lancar selama mudik Lebaran 2024.

“Kesimpulannya ada temuan terkait ini, ya saya harus sampaikan secara terbuka bahwa temuan itu terutama di angkutan darat dan laut. Udaranya bisa dibilang lancar, saya lihat keretanya bagus, hanya di dua, yaitu di angkutan bus dan laut, tapi juga penyeberangan antar pulau,” jelas Hery saat memaparkan Laporan Hasil Penelusuran Mudik Lebaran 2024 di Jakarta, Senin (27/05/2024).

Berdasarkan hasil pemeriksaan di terminal dan area parkir tempat parkir bus, belum ditemukan pengendalian yang optimal. Menurut dia, tidak banyak kendali terhadap armada yang masuk ke terminal.

“Semua bus lebaran, khususnya bus mudik reguler, tidak ada landai, kalau ada mudik gratis pasti ada ramp control, hanya saja jumlah penumpangnya tidak banyak, banyak yang kursinya kosong.”

Berdasarkan hasil pantauan, banyak bus yang keluar masuk terminal, namun petugas angkutan tidak melakukan pengecekan kondisi fisik bus dan keutuhan pengelolaan kendaraan, tambahnya.

Ditemukan juga adanya ketidakjelasan mengenai tindak lanjut hasil pemeriksaan di tempat parkir tersebut. Misalnya saja terkait dengan mekanisme pengawasan yang diterapkan secara efektif untuk memastikan perbaikan bus-bus yang telah terdaftar inspeksi tetapnya.

“Sebenarnya tidak ada pengawasan untuk memastikan bus-bus yang masuk kategori tidak laik jalan tidak berjalan. Selain itu, tempat parkir biasanya diperiksa saat bus penuh penumpang sehingga pemeriksaan ramp tidak dilakukan secara maksimal,” jelasnya. . .

 

Selain armada bus, Hery juga membeberkan penemuan lain mengenai fasilitas terminal bus pada masa mudik Lebaran 2024.

“Beberapa terminal bus masih belum memberikan layanan kesehatan,” ujarnya.

Hery mengatakan, lalu lintas penumpang di luar terminal masih padat. Temuan tersebut terutama terjadi di luar Pulau Jawa, seperti Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Lampung.

“Selanjutnya, penggunaan toilet di terminal bus masih dikenakan biaya,” tutupnya.

Kementerian Jalan Raya (Kemenhub) memperkuat pengawasan kepemilikan bus untuk mencegah terjadinya kecelakaan berulang. Ini termasuk data properti untuk pemeriksaan rutin.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya telah melakukan beberapa upaya untuk mencegah terulangnya kecelakaan bus. Turut berkaca pada kecelakaan fatal bus Putera Fajar di Subang, Jawa Barat.

Ditegaskannya, kerja sama Direktorat Lalu Lintas Polda, Pusat Pengendalian Angkutan Darat Daerah, dan juga Dinas Perhubungan masing-masing provinsi/kabupaten/kota sangat diperlukan. 

“Semua data Perusahaan Bus (PO) Pemerintah Pusat dikerjasamakan dengan dinas dan diperiksa kondisi lapangannya agar tidak ada kejanggalan. Persyaratan teknis kendaraan sudah menjadi wajib bagi semua OP bus.” kata Menteri Perhubungan Budi Karya dalam keterangannya, Selasa (14/5/2024).

Dia mengatakan, seluruh armada bus harus menjalani pemeriksaan parkir secara rutin dan pengemudi yang mengemudikan kendaraannya harus dalam keadaan baik. Pihaknya meminta polisi menegakkan hukum terhadap operasional bus yang memiliki kolam atau tempat pertemuan sendiri.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Hendro Sugiatno juga menyoroti jual beli bus. Anda ingin data kepemilikan armada yang jelas.

“Kalau dilihat dari status Bus Trans Putera Fajar, busnya sudah 5 kali berpindah tangan dan ada perubahan bodi. Kedepannya, kami akan merancang aturan jual beli armada bus agar terdaftar dan diperiksa. Supaya arusnya jernih,” kata Hendro. 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *