Fri. Sep 27th, 2024

Ternyata Ini Alasan Kota Bandung Dipilih Jadi Tuan Rumah Konferensi Nasional Pengendalian Tembakau

matthewgenovesesongstudies.com, Bandung – Kota Bandung akan menjadi tuan rumah Konferensi Nasional Pengendalian Tembakau atau Konferensi Tembakau atau Kesehatan Indonesia (Ictoh) sebagai bagian dari Hari Tanpa Tembakau Internasional.

Dipilihnya Kota Bandung sebagai tuan rumah Ictoh salah satunya disebabkan oleh tingginya persentase perokok di Kota Bandung.

Anhar Hadian, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, mengatakan Jawa Barat memiliki persentase perokok tertinggi ketiga di Indonesia, yaitu 32,78 persen.

Sedangkan angka tertinggi terjadi di Lampung (34,08 persen), disusul Nusa Tenggara Barat (32,79 persen). Sementara itu, Anhar mengatakan persentase perokok di Kota Bandung lebih tinggi dibandingkan di Jawa Barat.

“Bandung lebih tinggi dari Jawa Barat, hasil survei kami di Kota Bandung menunjukkan 33,3 persen perokok,” kata Anhar yang hadir dalam respon Bandung sebagai pembicara di Balai Kota Bandung (22/5/2024).

Anhar menyampaikan, acara Ictoh akan dilaksanakan pada 28-30 Mei 2024. Anhar mengakui Ictoh menerima penunjukan Kota Bandung sebagai tuan rumah.

“Ini merupakan kesempatan yang baik untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat tentang bahaya merokok,” ujarnya.

 

Sumaryati Amin Arjoso, Presiden TCSC-IAKMI (Pusat Dukungan Pengendalian Tembakau-Gabungan Pakar Kesehatan Masyarakat Indonesia), mengatakan alasan lain dipilihnya pilihan tersebut adalah sudah banyaknya Kawasan Merokok (KTR) di Kota Bandung.

“Di Bandung ada KTR, sudah ada UU Daerah 4 Tahun 2021. Ini menarik, makanya kita akan ke Bandung agar generasi muda paham bahwa merokok itu tidak baik,” ujarnya.

Sumaryati mengatakan, Ictoh sudah dilaksanakan sejak tahun 2014. Tahun ini Ictoh mengangkat isu perlindungan generasi muda dari pengaruh industri tembakau. “Tema tahun ini adalah WHO,” ujarnya.

Menurutnya, industri tembakau, khususnya rokok, selalu mencari generasi muda. Ictoh diharapkan dapat membantu mendorong generasi muda untuk tumbuh dewasa dan tidak merokok.

“Karena jika generasi muda merokok, mereka akan merokok seumur hidup karena nikotin bersifat adiktif, membuat ketagihan dan industri tembakau mempengaruhi anak-anak melalui iklan. WHO sedang melihat bagaimana industri tembakau mempengaruhi generasi muda dan memikirkan bagaimana kita dapat melindungi mereka ketika hal itu terjadi. untuk itu.”

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *