Thu. Sep 19th, 2024

Ternyata Kalangan Ini Kuasai Investasi Kripto di Indonesia

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Chief Compliance Officer (CCO) Reku Robby mengatakan 65 persen investor kripto di platform Reku berusia 18-35 tahun.

Hal ini juga membenarkan laporan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) bahwa dari total 20,16 juta investor kripto pada bulan April, sebagian besar adalah generasi muda berusia antara 18-35 tahun.

“Besarnya minat generasi muda terhadap kripto salah satunya didorong oleh kemudahan akses investasi. Investasi kripto bahkan bisa dimulai dari Rp 5.000, sehingga memungkinkan generasi muda berinvestasi sesuai kemampuan finansialnya,” kata Robby, dikutip dalam Antara. , Senin (17/6/2024).

Selain itu, peran influencer atau Key Opinion Leader (KOL) juga penting untuk meningkatkan minat generasi muda terhadap aset kripto.

Influencer yang pertama kali berinvestasi di kripto membantu mengedukasi tentang aset kripto, cara kerjanya, dan saran investasi.

Robby juga menekankan pentingnya influencer dalam mendorong masyarakat berinvestasi pada platform yang terdaftar di Bappebti, yang menjamin keamanan pengguna.

“Penting agar pengalaman masyarakat berinvestasi mata uang kripto juga positif, karena berinvestasi pada platform yang terdaftar di Bappebti menjamin keamanan pengguna dan mencegah aliran modal ke platform pertukaran global yang tidak terdaftar di Indonesia,” jelasnya. . .

Ia optimis industri kripto Indonesia akan terus tumbuh dengan sinergi berbagai pemangku kepentingan.

Regulator berupaya untuk terus mengutamakan keselamatan investor melalui Self-Regulatory Institution (SRO) seperti Bursa, Kliring, dan Penyimpanan.

 

Sementara itu, para pelaku usaha terus memastikan operasionalnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Influencer dan komunitas juga terus mengedukasi masyarakat untuk berinvestasi dengan aman dan nyaman.

Analis Kripto Reku Fahmi Almuttaqin mengatakan perkembangan pasar kripto saat ini lebih positif dengan meningkatnya adopsi institusional, termasuk potensi persetujuan penuh dan peluncuran spot ETF Ethereum yang kemungkinan akan terjadi dalam satu atau dua bulan ke depan.

Berbeda dengan Bitcoin, Ethereum memiliki ekosistem token terpisah di mana pemilik ETH dapat menggunakan aset digital ini untuk memimpin jaringan blockchain Ethereum dan mendapatkan imbalan. Hal ini tidak dapat dilakukan pada blockchain Bitcoin menggunakan mekanisme konsensus proof-of-work, kata Fahmi. .

 

Tidak hanya itu, dengan berkembangnya platform seperti Eigen Layer di mana lapisan keamanan Ethereum dapat diintegrasikan dengan modul perangkat lunak lain, pemilik ETH akan mendapatkan potensi imbalan yang lebih besar.

“Potensi reward ini akan memberikan daya tarik tersendiri bagi investor ETF jika dapat diintegrasikan ke dalam area produk ETF Ethereum yang akan diluncurkan,” imbuhnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *