Sat. Sep 21st, 2024

Tesla Ubah Rencana: FSD Meluncur di Eropa dan China Awal 2025

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Tesla diketahui berencana memperluas fungsi full self-driving (FSD) ke pasar Eropa dan China pada akhir tahun 2024. Namun, menurut pernyataan terbaru, rencana ini diperkirakan akan sedikit berubah.

Berdasarkan informasi Arena EV pada Senin (9/9/2024), berdasarkan pernyataan terbaru tim AI Platform X Tesla, pengenalan FSD di kedua wilayah tersebut kemungkinan besar akan ditunda hingga kuartal pertama tahun 2025.

Keterlambatan ini kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah proses regulasi yang lebih kompleks di kedua pasar.

Mereka mengindikasikan bahwa disetujuinya lisensi FSD nantinya dapat meningkatkan penjualan mobil Tesla di kawasan, khususnya di China. Pasalnya, mobil Tesla dengan paket FSD dibanderol lebih mahal dibandingkan dengan paket EAP (Advanced Autopilot).

Harga jual FSDnya sendiri dua kali lipat dari harga paket EAP. Saat ini paket EAP dapat digunakan di China, namun FSD menawarkan fitur yang lebih canggih.

Selain regulasi, Tesla menghadapi tantangan lain di pasar Tiongkok, seperti banyaknya kehadiran skuter listrik dan berbagi jalur lalu lintas tidak bermotor dengan kendaraan bermotor. Kondisi ini tentunya akan mempengaruhi kinerja FSD di kota-kota padat penduduk di China.

Meski sempat tertunda, Tesla tetap optimistis FSD bisa mulai dijual di Eropa dan China pada awal tahun 2025. Jika berhasil, langkah tersebut tentu akan menjadi langkah penting bagi perusahaan besutan Elon Musk tersebut untuk memperluas pasar globalnya.

Di sisi lain, Kanada resmi mengenakan tarif 100% terhadap mobil listrik buatan China. Selain itu, mulai 1 Oktober 2024, tambahan pajak yang harus dibayar sebesar 25 persen terhadap aluminium dan baja yang diimpor dari China.

Menurut laporan yang diunduh oleh Drive, kenaikan tarif tersebut merupakan respons terhadap kebijakan kelebihan kapasitas yang disengaja oleh pemerintah, yang menurut pejabat pemerintah melemahkan daya saing Kanada di sektor kendaraan listrik.

“Saya pikir kita semua tahu bahwa Tiongkok tidak bertindak sesuai aturan,” kata Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.

Sementara itu, kebijakan tarif baru diperkirakan akan berdampak pada seluruh kendaraan listrik buatan Tiongkok, termasuk model Tesla yang ditujukan ke Kanada. Produsen mobil listrik Amerika itu tidak mengungkapkan berapa banyak model kendaraannya yang diekspor dari Tiongkok ke Kanada.

“Penting untuk melakukan hal ini secara harmonis dan paralel dengan perekonomian lain di dunia,” tegasnya.

Menanggapi kebijakan tarif baru yang akan diberlakukan pada kendaraan listrik Tiongkok, kedutaan Tiongkok menyebut keputusan Kanada sebagai langkah yang menentukan secara politik dan merupakan pelanggaran langsung terhadap aturan Organisasi Perdagangan Dunia, Reuters melaporkan. 

Italia dan Spanyol mendukung tarif Uni Eropa (UE) terhadap impor kendaraan listrik buatan Tiongkok. Hal ini diumumkan oleh sumber pemerintah sebelum batas waktu, pada hari Senin sebelum tengah malam, dimana 27 anggota UE harus mengambil sikap mengenai masalah ini.

Pemungutan suara ini tidak mengikat, namun dapat mempengaruhi keputusan akhir Komisi Eropa, yang mengawasi kebijakan perdagangan kawasan.

Komisi Benua Biru telah mengenakan tarif impor sementara hingga 37,6 persen pada kendaraan listrik yang diimpor dari Tiongkok, sehingga meningkatkan ketegangan dengan Beijing.

Sementara itu, badan eksekutif UE sedang mempertimbangkan posisi pemerintah dalam pemungutan suara penasehat, yang seharusnya dipertimbangkan oleh komite ketika memutuskan pelaksanaan tugas terakhir dalam kasus perdagangan paling penting di UE sejauh ini.

Komisi tersebut mengatakan pemungutan suara tersebut bersifat rahasia dan tidak akan mengungkapkan hasilnya.

Sumber pemerintah mengatakan pada Senin (15/7/2024) bahwa Italia telah memberikan suara mendukung dan Spanyol akan melakukan hal yang sama melalui pernyataan tertulis.

Sementara itu, Swedia ingin abstain, kata Menteri Perdagangan Johan Forssell kepada Reuters.

Jerman juga akan abstain, kata sumber, Jumat (12/7/2024). Terlebih lagi, banyak pemerintah Uni Eropa yang masih ragu mengenai masalah ini.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *