Thu. Sep 19th, 2024

Teten Masduki Lepas Ekspor Anyaman Flores, Minta Pemda Lain Contoh

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengumumkan ekspor produk anyaman sawit asal Flores, Nusa Tenggara Timur, produksi Du Anyam. Ia juga meminta pemerintah di daerah lain untuk melihat apa yang bisa mereka lakukan.

Ia mengatakan, usaha masyarakat seperti Du Anyam sukses dan menjadi jembatan penjualan produk tekstil NTT ke pasar internasional. Hal ini juga berdampak positif terhadap perekonomian perdagangan.

“Du Anyam berhasil menjadi agregator yang menghubungkan dan mendukung produksi tekstil perempuan perajin NTT di desa-desa hingga pasar yang lebih luas, serta memberikan dampak ekonomi kepada perempuan di desa-desa terpencil serta membantu melestarikan warisan budaya,” kata Menteri Teten dalam keterangan resminya. pernyataan pada Jumat (13/9/2024).

Ia menambahkan, kemitraan strategis antara Du Anyam dan KemenKopUKM telah menjadi contoh nyata. Hal ini terutama terkait dengan kemampuan pemerintah dalam bekerja sama dengan wirausaha sosial yang akan menjadi kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis masyarakat.

KemenKopUKM juga telah melaksanakan program peningkatan keterampilan berusaha dengan memfasilitasi fasilitasi usaha. Misalnya melalui lembaga inkubator baik perguruan tinggi negeri maupun swasta, serta pemerintah daerah di provinsi maupun di kota dan kabupaten.

“Saya minta kepada pemerintah daerah untuk menggali dan mengembangkan potensi atau manfaat yang dimiliki daerahnya, misalnya yang dilakukan Du Anyam yaitu melakukan inovasi untuk menciptakan nilai ekonomi baru dan hasilnya berhasil diterima diterimanya dalam skala global melalui tenun. daun lontar,” kata Menteri Teten.

Beliau juga mengapresiasi Bank DBS Indonesia dan DBS Foundation yang telah mendukung wirausaha sosial melalui program pendampingan dan pendanaan, untuk tumbuh dan berkembang secara internasional.

 

Plt. Deputi Bidang UKM KemenKopUKM Temmy Setya Permana menegaskan dukungannya terhadap perluasan pasar produk lokal hingga internasional.

“Kami mendorong produk yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya. Jadi kami berharap bisa mengekspor produk seperti ini. Jadi kami sangat mendukungnya,” ujarnya.

Sementara itu, pendiri Du Anyam, Hanna Keraf, mengatakan pihaknya yakin hal tersebut bisa menjadi kekuatan besar yang tidak hanya memperkuat perekonomian lokal, tetapi juga berdampak pada masyarakat juga potensi efek samping daun lontar dari NTT.

“Dengan menggunakan keterampilan menganyam daun lontar, kita tidak hanya menciptakan produk yang bernilai, tetapi juga memberikan peluang dan peluang bagi perempuan untuk mampu mengambil keputusan sendiri, menjadi pemimpin dan merencanakan masa depan diri kita dan anak-anak kita,” ujarnya.

Sejak September 2023, Du Anyam telah mengirimkan 13 kontainer produk untuk melayani pasar domestik dan internasional. Produk tenun lontar NTT kini tersedia di 52 negara, dengan target lebih dari 450.000 produk pada tahun 2028.

 

Sejak menerima dana hibah dari DBS Foundation pada tahun 2017, Du Anyam mampu memanfaatkan peluangnya untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat dengan memberdayakan perempuan, khususnya di wilayah NTT.

“Dengan dukungan DBS Foundation, Du Anyam dapat mewujudkan dampaknya dengan memberikan dampak positif bagi masyarakat, memberdayakan perempuan, meningkatkan standar ekonomi, dan mendorong keberlanjutan melalui praktik bisnis yang bertanggung jawab,” ujar Head of Marketing & Strategic Marketing. Grup Bank Komunikasi. DBS Indonesia, Mona Monica,

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *