matthewgenovesesongstudies.com, Batavia – TikTok dikabarkan akan memberikan label khusus pada video buatan AI. Tindakan ini sebagai upaya agar pengguna tidak tertipu dengan video yang sekilas menyerupai sosok atau tempat di kehidupan nyata.
Aturan tersebut mengharuskan pembuat konten TikTok memperingatkan pengguna bahwa konten yang mereka lihat adalah video yang dibuat dengan kecerdasan buatan (AI).
Namun, strategi ini mungkin sulit dicapai karena pembuat konten cenderung menggunakan perangkat lunak AI pihak ketiga.
Karena itu, melihat kemungkinan kreator tidak mengikuti aturan, TikTok akhirnya bermitra dengan Content Credentials untuk memberi label pada konten yang dibuat menggunakan AI.
Kredensial konten adalah informasi digital yang terkait dengan konten kreatif, seperti gambar atau video, yang memberikan detail tentang asal konten, pembuat, dan perubahannya.
Dilansir Engadget, Minggu (12/5/2024), Content Credentials menawarkan solusi untuk merujuk pada asal gambar AI yang digunakan dalam proses pengeditan konten, baik itu foto maupun video dan Anda mengunggahnya ke aplikasi TikTok. .
Asal usul konten dapat dilihat oleh pengguna jika konten AI terjadi pada platform yang mendukung teknologi dokumentasi konten.
TikTok menyatakan akan menjadi platform video pertama yang mendukung pelabelan konten AI berdasarkan Kredensial Konten. Namun perlu waktu beberapa saat agar label ini dapat diterapkan pada sebagian besar pengguna.
Meskipun fitur ini berguna untuk mencegah pengguna disesatkan oleh konten AI, dalam hal melindungi pembuat aslinya, penerapan label AI tidak semudah kelihatannya.
OpenAI mencatat di halaman dukungannya bahwa teknologi ini bukanlah solusi terbaik untuk mencegah penyebaran konten AI, terutama karena metadata yang diambil dapat dengan mudah terhapus secara tidak sengaja atau sengaja.
Label AI juga tidak akan efektif jika orang tidak memperhatikan, atau bahkan peduli dengan pengingat label tersebut. TikTok mengatakan pihaknya juga mempunyai rencana untuk mengatasi hal ini.
Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan mengatakan akan bermitra dengan organisasi pengecekan fakta MediaWise dan organisasi hak asasi manusia Testimony dalam serangkaian kampanye literasi media untuk mendidik pengguna TikTok tentang label tersebut.
TikTok dan Universal Music Group (UMG) telah menandatangani perjanjian baru. Dengan adanya kesepakatan baru ini tentunya lagu-lagu dari musisi sejagat akan kembali hadir di TikTok.
Mengutip informasi dari Engadget, Senin (6/5/2024), kini kedua perusahaan juga berupaya cepat agar konten musik bisa kembali ditemukan secara universal di aplikasi TikTok.
Jadi pengguna kini dapat kembali dan mendengarkan lagu-lagu Taylor Swift, Olivia Rodrigo dan masih banyak musisi lainnya.
Sebagai bagian dari perjanjian ini, kedua perusahaan AI generatif mengatakan bahwa hal itu merupakan salah satu perlindungan terhadap konten musik yang muncul di platform video pendek tersebut.
“TikTok dan UMG akan bekerja sama untuk melindungi kemajuan AI dalam industri musik buatan manusia, serta nilai ekonomi yang mengalir ke artis dan penulis lagu,” tulis Universal dalam pernyataannya.
Tidak hanya itu, TikTok juga bekerja sama dengan Universal untuk menghapus musik ilegal yang dihasilkan oleh AI dari platform, termasuk alat untuk atribusi artis dan penyanyi yang lebih baik.
Kesepakatan baru ini juga mencakup peluang monetisasi baru dari ekspansi TikTok ke e-commerce. Platform ini disebut-sebut dapat membantu para musisi dengan menyediakan alat analisis, penjualan tiket dan layanan lengkap, dan masih banyak lagi.
Sekadar informasi, penghapusan konten musik dari Universal Music telah dilakukan sejak Februari 2024. Inilah masalah sebenarnya antara TikTok dan Universal.
Menurut laporan BBC pada saat itu, Universal telah menghapus sekitar tiga juta lagu musik berjudul tersebut dari TikTok. Akibatnya, pengguna platform ini tidak dapat menemukan lagu-lagu beberapa musisi, seperti Billie Eilish, Volutpat, Drake.