Thu. Sep 19th, 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Apple menunjukkan komitmennya untuk mendukung dan memberdayakan pengembang aplikasi lokal, khususnya di Indonesia.

Melalui berbagai program dan proyek, Apple bertujuan untuk melahirkan talenta muda Indonesia untuk berkarya dan bersaing di kancah dunia.

“Kami akan memulai dengan bahasa pemrograman Swift,” kata CEO Apple Tim Cook kepada media, Rabu (17/4/2024) dalam acara di Apple Developer Academy.

“Swift adalah bahasa pemrograman yang kami buat sendiri, dan bahasa ini mudah dipelajari seperti produk kami [Apple] yang menggunakannya. Jadi kami tidak ingin coding menjadi sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh orang-orang tertentu.”

Dia menambahkan: “Apple ingin semua orang dapat mengekspresikan diri mereka melalui branding, dan Swift adalah bagian besar dari hal tersebut.”

Tentu saja, ada banyak alat pengembangan lain untuk membantu pekerjaan pengembang, seperti Core ML. “Anda tidak perlu mengetahui pembelajaran mesin untuk menggunakan produk kami.”

Tim Cook menjelaskan: “Universitas adalah sarana pendukung utama, dengan staf hubungan pengembang yang siap membantu mereka ketika mereka keluar dan ingin melakukan bisnis.”

Tim Akademi Pengembang Apple membantu pengembang dalam berbagai tugas, seperti mengembangkan strategi bisnis, memasarkan aplikasi mereka, dan mengakses pasar internasional melalui App Store.

“Sejak awal, App Store telah menjadi tempat kepercayaan atau tempat konsumen bisa mendapatkan aplikasi tanpa perlu khawatir akan kerusakan dan sejenisnya. Dan itu dianggap sebagai peluang bisnis yang besar bagi para pengembang,” kata bos Apple itu.

Melalui berbagai program dan inisiatif tersebut, Apple menunjukkan komitmennya dalam mendukung dan memberdayakan pengembang lokal di Indonesia. Apple meyakini pabrikan lokal punya banyak potensi untuk berkarya dan bersaing di kancah dunia.

CEO Apple Tim Cook menyelesaikan programnya hari ini, Rabu 17 April 2024 dengan mengunjungi Apple Developer Academy di Jakarta.

Saat mengunjungi akademi pengembang, Tim Cook bekerja dengan para pengembang yang sedang belajar.

Lalu, ruangan yang ramai membahas pembuatan aplikasi itu pun langsung berubah menjadi kemeriahan menyambut kehadiran pemilik Apple.

Dia dengan cepat berjalan ke kerumunan mahasiswa dan terlihat berbicara dengan mereka.

Selain itu, banyak mahasiswa yang “mencuri kesempatan” untuk berfoto selfie dengan orang pertama Apple.

Tim Cook meluangkan waktu untuk mempelajari lebih lanjut tentang aplikasi yang sedang dikembangkan dan menanyakan impiannya setelah lulus dari Akademi Pengembang Apple.

“Aplikasi apa yang Anda bangun dan apa impian Anda setelah menyelesaikan seluruh program atau lulus dari universitas,” tanya CEO Apple Tim Cook.

Seorang siswa mengatakan dia bermimpi memulai karir sebagai manajer produk setelah lulus dari Akademi Pengembang Apple.

Selain bertemu dengan pengembang, bos Apple ini juga bertemu dengan alumni dan pengembang aplikasi yang telah mempublikasikan karyanya di App Store.

Salah satunya adalah tim pengembang aplikasi PetaNetra yaitu Jessi Febria, Graciela Gabrielle Angeline dan Yafonia Hutabarat.

PetaNetra merupakan aplikasi navigasi domestik pertama di Indonesia yang membantu penyandang tunanetra dan tunanetra melakukan perjalanan secara mandiri.

Aplikasi ini menggunakan augmented reality untuk menunjukkan rute yang aman dan cepat, dengan mempertimbangkan fitur-fitur seperti dinding, pola lantai, dan banyak lagi.

Tim Cook juga memuji aplikasi yang dibuat oleh ketiga temannya tersebut dan mengatakan bahwa PetaNetra dapat membantu banyak pengguna di masa depan.

Selain PetaNetra, bos Apple itu juga berbincang dengan pengembang aplikasi sukses Indonesia lainnya. Secara keseluruhan, tim mengapresiasi pencapaian masing-masing pengembang.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *