Thu. Sep 19th, 2024

Tingkatkan Kompetensi SDM, LSP BSSN Gelar Uji Kompetensi Perdana 5 Skema Sertifikasi

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Dalam rangka meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM), Lembaga Sertifikasi Profesi Siber Nasional dan Lembaga Sandi (LSP BSSN) melakukan uji kompetensi (saksi) pertama terhadap lima proyek baru sertifikasi LSP BSSN. Ini termasuk program Analis Pusat Operasi Keamanan Tingkat 2 (SOC L2 Analyst) dan program Analis Kriptografi.

Berikutnya program Cryptographic Module Analyst, program Penetration Tester dan program Digital Evidence First Responders.

Dalam acara tersebut turut hadir Tim Asesor Badan Nasional Sertifikat Profesi (BNSP), Dewan Pengarah LSP BSSN, Ketua dan Pengurus LSP BSSN, Tim Asesor BSSN, Asesor serta Tenaga Ahli Madya dan Kepala BSSN. .

Ketua LSP BSSN Lestyani Mandriasih mengatakan, tujuan uji kelayakan ini untuk melengkapi penilaian yang dilakukan anggota BSSN. Mengingat semakin besarnya ancaman dan tantangan keamanan siber di tanah air.

Sehubungan dengan hal tersebut, LSP BSSN terus mengembangkan program sertifikasi yang bersifat multi level, berkesinambungan dan berkesinambungan. Diantaranya adalah penerapan 10 skema sertifikasi untuk mendapatkan izin dari BNSP.

Kesepuluh proyek sertifikasi tersebut, kata dia, melengkapi tiga sertifikasi yang telah disetujui BNSP pada 15 Februari 2023. Di antaranya Junior Penetration Tester, Assistant Information Security Inspector, dan Level 1 Security Operations Center Analyst (SOC Analyst L1).

“Hingga Desember 2023, sebanyak 525 orang telah dinyatakan Memenuhi Syarat pada ketiga proyek sertifikasi tersebut,” kata Lestyani saat membuka kegiatan pembuktian di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia BSSN, Depok, Selasa (28/5/2024).

Hal senada disampaikan Direktur Kebijakan Sumber Daya Manusia Bidang Keamanan Siber dan Kripto, Agus Salim. Dewan Pengarah LSP BSSN mengingatkan BSSN akan pentingnya peran dalam menghadapi tantangan keamanan siber ke depan, khususnya melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia.

“Upaya peningkatan kapasitas Dinas selain membuat kebijakan dan standar, yang terpenting adalah implementasi. Pembentukan LSP BSSN merupakan salah satu implementasi dari kebijakan dan standar yang disiapkan BSSN,” kata Agus Salim.

 

Sementara itu, Ketua Tim Asesor BNSP, Dr. Mulyanto, pembuktian BNSP itu dilakukan dengan mengamati dan mengevaluasi proses pelaksanaan uji kelayakan LSP BSSN. Tujuannya agar saksi mematuhi standar operasional prosedur, mulai dari proses pendaftaran hingga pengambilan keputusan.

“Jika Evaluator mendapat hasil tidak kompeten (BK), Evaluator diberikan waktu untuk mengulang uji kompetensi. Intinya, sumber daya manusia yang kompeten memiliki tiga komponen yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap,” kata Mulyanto.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *