Sat. Sep 7th, 2024

Tips Atasi Sembelit Selama Bulan Puasa, Pastikan Asupan Serat dan Hidrasi Terpenuhi

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Bagi banyak orang yang berpuasa, perubahan gaya hidup seperti berkurangnya waktu tidur akibat salat malam dan aktivitas lainnya dapat menyebabkan masalah makanan seperti diare.

Penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Medis Bulan Sabit Merah Iran menunjukkan bahwa selama bulan Ramadhan, orang yang berpuasa mungkin mengalami peningkatan peradangan yang signifikan, serta kembung, perasaan berat atau kenyang.

Menurut Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal, sembelit terjadi ketika seseorang buang air besar kurang dari tiga kali seminggu. Bisa juga terasa keras dan sulit buang air besar. Bahkan setelah bernapas, Anda mungkin belum merasa hampa sepenuhnya.

Banyak hal yang dapat menyebabkan sembelit, termasuk berbagai masalah gaya hidup atau nutrisi seperti asupan makanan, hidrasi, jumlah olahraga, dan bahkan situasi stres. Apalagi di bulan Ramadhan, banyak orang yang menderita diare. Menurut studi tahun 2017 di Journal of Religion and Health, frekuensi dan tingkat keparahan penyakit meningkat secara signifikan pada orang yang berpuasa.

Ahli gizi menawarkan cara untuk membantu mengurangi stres selama Ramadhan. Samina Qureshi, RDN, ahli gizi yang bekerja dengan banyak umat Islam dan terutama mereka yang menderita sindrom iritasi usus besar, telah melihat langsung hal ini.

“Sepanjang tahun, klien saya yang berpuasa Ramadhan ingin mengetahui cara makan yang baik dan cara menghindari sembelit saat berpuasa,” kata Qureshi kepada Health.

Qureshi kemudian memberikan tips yang dibagikannya kepada klien Ramadhannya untuk membantu mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan diare selama bulan puasa, seperti dilansir Health pada Jumat, 15 Maret 2024.

Selama bulan Ramadhan, pengurangan makan bisa menjadi salah satu penyebab utama diare. Saat berpuasa, orang mengurangi waktu makan menjadi hanya dua kali sehari, sahur dan berbuka.

Karena Anda dibatasi makan dua kali sehari selama puasa, penting untuk memastikan makanan tersebut kaya serat. Dalam sebuah penelitian, peneliti menemukan bahwa mengonsumsi kurang dari 15 gram serat per hari dikaitkan dengan peningkatan risiko sembelit.

Mengonsumsi makanan kaya serat dapat membantu mengurangi kemungkinan sembelit. “Oatmeal bisa menjadi pilihan yang cepat dan mudah serta mengandung serat untuk membantu melegakan perut,” kata Qureshi.

Serat secara khusus menambah volume pada jok, sehingga meningkatkan sirkulasi udara. Namun, jika Anda memilih serat sintetis dibandingkan serat alami, Anda tidak mendapatkan manfaat tambahan berupa bahan ekstra tebal untuk membantu pergerakan dan bantalan kursi.

Air dan serat bersatu. “Meningkatkan serat tanpa menambahkan air dapat menyebabkan lebih banyak kembung,” kata Qureshi.

Minum kurang dari 750 mililiter (3 gelas) sehari bisa menyebabkan penyakit. Namun, kebutuhan air berbeda-beda pada setiap individu.

Mungkin sulit untuk memenuhi kebutuhan air saat berpuasa. Untuk membantu mengatasi masalah ini, penting untuk minum lebih banyak di malam hari daripada hanya minum air di pagi hari dan sebelum tidur.

Warna urin adalah cara mudah untuk menilai tingkat hidrasi dan telah terbukti menjadi indikator yang sangat akurat apakah Anda perlu minum lebih banyak. Warna urine yang normal adalah kuning kemerahan hingga kuning pucat. Warna yang lebih gelap berarti Anda membutuhkan lebih banyak air.

Memperhatikan serat dan kebersihan merupakan langkah awal yang penting, namun ada langkah lain yang juga dapat membantu Anda mengontrol lambung dan memperbaiki lambung. Sesuaikan posisi Anda: Bergerak ke posisi jongkok atau setengah jongkok adalah posisi paling alami bagi tubuh kita dan menghindari terlalu banyak tenaga. Latihan: Menurut tinjauan penelitian di Kedokteran, pernapasan diafragma yang lambat dan dalam mempengaruhi otak, kardiovaskular, pernapasan, dan sistem pencernaan melalui penggunaan sistem tubuh. Usahakan bernapas dalam-dalam setiap hari, terutama saat mencoba bernapas, untuk membantu melegakan perut. Bergerak: Mungkin sulit menemukan motivasi untuk berolahraga selama bulan Ramadhan, namun berjalan kaki pun dapat membantu meningkatkan motivasi. Cobalah berjalan kaki selama 15 menit dua kali sehari untuk terus bergerak.

Jika Anda telah mencoba semua tip yang dijelaskan atau tidak yakin tentangnya, pertimbangkan untuk menghubungi penyedia layanan kesehatan Anda untuk panduan lebih lanjut. Tindakan tambahan yang mungkin direkomendasikan oleh penyedia layanan kesehatan mungkin termasuk pelunak tinja atau obat-obatan.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *