matthewgenovesesongstudies.com, Hanoi – Ribuan orang yang tinggal di dekat Sungai Merah di Hanoi telah dievakuasi dari dampak topan Yagi. Setidaknya 152 orang tewas dan 140 hilang dalam topan terkuat di Asia tahun itu di Vietnam.
Topan Yagi yang membawa angin kencang dan hujan deras, memicu tanah longsor dan banjir, melanda provinsi-provinsi di sepanjang Sungai Merah, sungai terbesar di kawasan itu, pada Sabtu (9/7/2024), merobohkan sebuah jembatan.
“Ini adalah banjir terburuk yang pernah saya lihat dalam 30 tahun,” kata warga Hanoi Tran Le Nguyen, 42 tahun, kepada Reuters pada Rabu (11/9), CNA melaporkan.
“Kemarin pagi kering. Sekarang seluruh jalan terendam air. Kami tidak bisa tidur tadi malam.”
Beberapa sekolah di Hanoi meminta siswanya untuk tinggal di rumah selama sisa minggu ini.
“Rumah saya sekarang menjadi bagian dari sungai,” kata Nguyen Van Hung, 56 tahun, yang tinggal di lingkungan sepanjang tepian Sungai Merah.
Topan Yagi menghancurkan banyak pabrik dan membanjiri gudang-gudang di pusat industri berorientasi ekspor di bagian timur Hanoi, memaksa pabrik-pabrik tersebut tutup, dan beberapa di antaranya diperkirakan akan kembali beroperasi penuh dalam beberapa minggu.
Gangguan ini mengancam rantai pasokan global, karena Vietnam adalah rumah bagi operasi besar perusahaan multinasional yang mengirimkan barang ke AS, Eropa, dan negara-negara maju lainnya.
Di antara hampir 400.000 pabrik di luar kota terdapat fasilitas besar untuk Samsung Electronics.
Perusahaan Korea Selatan ini mengirimkan hampir separuh ponsel pintarnya ke seluruh dunia dari Vietnam.
Namun, menurut saksi mata Reuters, tidak ada tanda-tanda banjir di fasilitas Samsung.