Fri. Sep 20th, 2024

Trivia Saham: Mengenal Apa Itu Rekomendasi Underweight

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Saat berinvestasi saham, ada sejumlah rekomendasi saham yang diberikan oleh perusahaan saham dan analis saham.

Rekomendasi saham yang mungkin sering didengar oleh investor dan pelaku pasar modal antara lain anjuran beli, tahan, jual, beli saat lemah, wait and see, beli netral, kuat, jual kuat, diakumulasi, dan masih banyak lagi. Ada pula istilah lain untuk rekomendasi saham seperti overweight, underweight, equalweight, dan underweight.

Analis dapat memberikan opini mengenai kinerja emiten atau emiten ke depan. Mengutip laman Investopedia, analis memberikan peringkat kinerja overweight dan underweight.

Kali ini Stock Trivia membahas tentang underweight. Laman Investopedia mencatat, underweight dapat mengindikasikan berbagai situasi keuangan.

Portofolio yang underweight ditentukan oleh matematika dasar melalui perhitungan, sedangkan saham yang underweight bergantung pada kriteria yang dipilih analis untuk dievaluasi. Misalnya, ketika rasio atau bobot beberapa sekuritas dalam portofolio yang dikelola lebih rendah dibandingkan portofolio referensi.

Misalnya portofolio referensi dimiliki dengan bobot 20% dan portofolio investor hanya memiliki bobot 10%.

Di sisi lain, keranjang yang kekurangan berat badan belum tentu merupakan situasi yang buruk. Ini mungkin berarti manajer portofolio tidak optimis terhadap aset tersebut.

Menurut Yahoo Finance, Minggu (10/9/2022), jika suatu saham dinilai underweight, maka return saham tersebut diperkirakan akan lebih rendah dibandingkan saham lain di sektor industrinya.

“Peringkat saham yang underweight adalah opini analis keuangan bahwa suatu saham akan berkinerja buruk pada sektor atau indeksnya, biasanya dalam enam hingga 12 bulan ke depan,” kata Yahoo Finance.

 

 

Namun, analis lain mungkin berpendapat berbeda. Investor juga sebaiknya membaca setiap rating yang diberikan analis untuk menentukan rating Underweight sebelum memutuskan berinvestasi di pasar saham.

Analis memberikan peringkat Bobot Rendah ketika mempertimbangkan prospek pertumbuhan pendapatan perusahaan. Jika ada penurunan keuntungan, ini merupakan tanda bahaya. Namun, penting juga bagi investor untuk mengetahui alasan penurunan pertumbuhan pendapatan.

Investor harus mengambil keputusan tidak hanya berdasarkan rekomendasi analis, namun juga berdasarkan penelitian dan jangka waktu investasinya.

Jika peringkat underweight Anda hanya 6-12 bulan ke depan, Anda adalah investor dengan jangka waktu yang panjang. Anda mungkin hanya ingin menyimpannya jika sudah ada di dompet Anda.

Sedangkan menurut Investopedia, ketika analis saham mengindikasikan suatu saham underweight, biasanya yang ada adalah opini jual atau tidak beli. Artinya, rekomendasi underweight berarti prospek saham tersebut tidak kuat.

 

Sebelumnya dalam berinvestasi di pasar modal, Anda pasti pernah mendengar berbagai istilah yang mungkin terdengar asing di telinga Anda.

Informasi publik saham kali ini membahas mengenai private penempatan atau penambahan modal non-preemptive (PMTHMETD). Melansir laman Investopedia, Senin 23 Mei 2022, private penempatan adalah penjualan saham dan obligasi kepada investor dan institusi yang telah dipilih sebelumnya dan bukan di pasar terbuka.

Ini adalah alternatif pembiayaan bagi bisnis yang ingin meningkatkan modal untuk ekspansi. Investor yang diundang untuk mengikuti private penempatan ini antara lain investor perorangan kaya raya, bank dan lembaga keuangan lainnya, perusahaan asuransi, reksa dana, dan dana pensiun.

Dengan menawarkan saham secara langsung, misalnya kepada investor cadangan, maka porsi dan penjatahan saham kepada investor lama langsung dikurangi. Salah satu keuntungan utama private penempatan adalah fleksibilitasnya.

Pengaruh private Offering terhadap harga saham ini sama halnya dengan perusahaan yang melakukan stock split.

Dampak jangka panjangnya terhadap harga saham kurang pasti dan bergantung pada seberapa efektif perusahaan menggunakan modal yang diperoleh dari private positioning. Salah satu faktor penting dalam menentukan harga saham dalam jangka panjang adalah alasan suatu perusahaan melakukan private penempatan.

Jika alasan untuk menjadi perusahaan swasta adalah karena perusahaan melihat peluang besar untuk pertumbuhan pesat yang hanya memerlukan pendanaan tambahan, maka keuntungan tambahan yang pada akhirnya diperoleh dari perluasan perusahaan dapat mendorong harga sahamnya jauh lebih tinggi.

Selain itu, ada kemungkinan perseroan akan melakukan private positioning karena tidak mampu menarik investor institusi dan individu dalam jumlah besar. Hal ini bisa terjadi jika segmen pasar perusahaan saat ini dinilai kurang menarik.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *