Fri. Sep 20th, 2024

Turis Hong Kong Kapok Liburan ke Singapura, Terjebak di Hotel Tanpa Air dan Listrik Semalaman

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Seorang turis asal Hong Kong bernama Jojo berangkat mengunjungi Singapura. Ia bersumpah tidak akan pernah ke Negeri Singa lagi setelah mengalami pengalaman buruk selama menginap di hotel.

“Tidak ada air dan listrik sepanjang malam,” tulisnya di Stomp, dikutip dari AsiaOne, Minggu 5 Mei 2024. “Tidak ada pengembalian uang.

Jojo teringat pertama kali ia menginap di D’Resort di Timur Tengah. Saat dia check in pada malam tanggal 1 April 2023, seorang pegawai hotel memberitahunya bahwa listrik padam dari jam 2 pagi hingga jam 5 pagi karena pemeriksaan tahunan. 

“Staf memahami kekhawatiran saya dan mengatakan kepada saya bahwa pintu keluar tidak akan memakan waktu terlalu lama, tidak tepat tiga jam, dari jam 2 sampai jam 5 pagi bahwa itu semua terlambat dan mahal untuk pindah hotel,” katanya.

Jojo kemudian membagikan foto berisi pesan kepada para tamu tentang pemadaman listrik. Ia mengaku belum diberitahu soal kekurangan air tersebut. “Sungguh, sejak tengah malam tidak ada air, lalu listrik tidak ada hingga keesokan paginya,” katanya.

Artinya, wisatawan di Hong Kong tidak bisa tidur karena kepanasan, meski baru tiba. Cuaca hari itu, kata dia, sekitar 40 derajat Celcius.

“Tidak ada AC dan tidak ada jendela yang bisa dibuka. Saya tidak bisa bernapas! Saya ingin membuka pintu, tapi lorong masih panas sekali! Saya hampir pingsan di ruangan yang sangat gelap dan panas,” lanjutnya.

Jojo membiarkan emosinya mengalir kembali. Menurutnya, dari dua hal tersebut, kekurangan airlah yang paling merugikan. 

“Rambutku penuh sampo dan badanku penuh sabun, tapi tidak ada air untuk mencucinya. Aku merasa mual dan alergi setelah malam yang mengerikan itu,” ujarnya.

“Itu benar-benar merusak liburan saya! Saya membatalkan semua pertemuan saya keesokan harinya,” katanya. 

“Saya pergi ke dokter dua kali setelah perjalanan. Kata dokter saya terkena sengatan matahari malam itu dan shower gel menyebabkan alergi. Saya pergi ke dokter lagi dan sekarang sedang minum obat.”

Menanggapi pertanyaan Stomp, juru bicara D’Resort @ Downtown East menjelaskan: “Tamu tiba untuk check-in pada tanggal 1 April pukul 17.50 dan diberitahu oleh staf meja depan tentang pemberitahuan penutupan yang dijadwalkan. 12:00 AM hingga jam 5 pagi pada tanggal 2 April. Mereka menjelaskan bahwa akan ada gangguan pasokan listrik yang tidak disengaja karena pemeliharaan dilakukan dalam jangka waktu yang ditentukan.”

Pihak hotel mengatakan listrik padam pada pukul 03:29 dan pulih kembali pada pukul 04:12. Sementara terkait kekurangan air, juru bicara mengaku tamunya menelepon pada pukul 00.40 tanggal 2 April 2024 untuk mengabarkan rendahnya tekanan air.

Dia mengatakan staf meminta maaf dan akan segera memeriksanya. Seorang teknisi kemudian langsung ditunjuk untuk memeriksa dan ternyata pompa air di lantai 5 rusak.

“Seorang teknisi diperintahkan untuk memperbaikinya, dan air segera kembali normal. Pihak resor menanggapi email tamu tersebut dan meminta maaf kepadanya (sekali lagi) atas ketidaknyamanan yang ditimbulkannya, dan menawarkan diskon sebesar 50 persen yang diberikan untuk kunjungan berikutnya, berlaku selama satu tahun.” Jojo sepertinya tidak menerima tawaran ini.

Juru bicaranya juga mengatakan para tamu dapat memilih untuk tidak check-out dan mereka akan menerima pengembalian dana penuh. Namun, Jojo menolaknya. Dia mengatakan dia tidak diberi pilihan ini ketika dia bertanya kepada staf apa yang bisa dia lakukan. 

“Saya sudah menginap di banyak hotel di banyak negara dan saya belum pernah mengalami pengalaman buruk seperti ini, terutama di banyak negara berkembang,” kata Jojo.

“Dulu saya suka Singapura, saya bahkan ingin ke Singapura, tapi sekarang saya berubah pikiran. Tampaknya tidak didasarkan pada perlindungan konsumen di negara-negara yang beradab,” kata kontributor Stomp itu. Ia pun mengaku melaporkan hotel tersebut ke Asosiasi Konsumen Singapura dan Dewan Pariwisata Singapura.

Sebelumnya, hujan lebat di Singapura pada Sabtu pagi, 4 Mei 2024, memicu peringatan banjir di sebagian besar negara itu. Menurut AsiaOne, hal ini menyebabkan penundaan di Bandara Changi.

Sebuah acara yang melibatkan Menteri Transportasi Singapura Chee Hong Tat untuk meluncurkan komunitas penerbang drone di Dover Way telah ditunda karena cuaca buruk. Beberapa penumpang yang tiba di Bandara Changi harus menunggu sekitar dua jam untuk mengambil barang bawaannya karena hujan.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *