Fri. Sep 27th, 2024

UBC Medical Indonesia IPO, Incar Modal Kerja Rp 73,5 Miliar

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta PT UBC Medical Indonesia Tbk (LABS) berencana mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana (IPO). Dengan ini, perseroan menerbitkan lebih dari 7 juta saham dengan harga Rp 20 per saham.

Jumlah saham yang diterbitkan sebanyak-banyaknya sebesar 17,72 persen dari total jumlah yang disetor setelah IPO. Harga penawaran dipatok sekitar Rp 100-150 per saham. Oleh karena itu, perseroan berpotensi menghimpun dana Rp70 miliar hingga Rp73,5 miliar dari IPO.

Melansir preview perseroan di situs e-ipo, Senin (17/6/2024), perseroan berencana mengalokasikan seluruh dana hasil IPO untuk keperluan operasional guna mendukung operasional dan pengembangan bisnis perseroan. Ini termasuk biaya operasional seperti pembelian barang, biaya transportasi, biaya kantor, biaya penjualan, sewa, dll, serta pembayaran hutang dagang kepada pemasok.

Pasca IPO, perseroan berencana membagikan dividen sebesar 20 persen mulai tahun 2027 berdasarkan laba tahun 2026. Antara lain tabungan, indikator operasional dan keuangan, posisi keuangan, kondisi keuangan, dan prospek usaha di masa depan.

Selain itu juga mempertimbangkan kebutuhan permodalan, kebutuhan modal kerja, belanja modal (capex), peluang usaha dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan terkait. Tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan mampu membayar dividen di masa depan.

Selanjutnya, Jadwal IPO PT UBC Medical Indonesia Tbk: Periode Penawaran: 19-16 Juni 2024 Tanggal mulai: 28 Juni 2024. Periode Penawaran Terbuka: 2-4 Juli 2024 Tanggal Penerbitan: 4 Juli 2024 Tanggal pendistribusian saham secara elektronik: 5 Juli 2024 Tanggal pencatatan saham di bursa: 8 Juli 2024

 

Di saat suku bunga tinggi, deposito seringkali menjadi jalan keluar bagi masyarakat. Sebab, deposito merupakan salah satu sarana investasi yang aman namun tetap menguntungkan.

Sebagai salah satu instrumen investasi, reksa dana pasar uang kerap disamakan dengan deposito karena memiliki risiko yang sama dengan pinjaman.

Jadi mana yang lebih baik, dana perdagangan atau deposito? Pakar PT Manulife Asset Management Indonesia Dimas Ardhinugraha menjelaskan sebagai berikut: Potensi keuntungan

Reksa dana pasar uang dan deposito sering dibandingkan karena keduanya merupakan instrumen pasar uang dan memiliki risiko serta potensi keuntungan yang sama. Kalau ditelusuri lebih dalam, ada yang berbeda, yang satu produk investasi (misalnya pasar modal) dan yang satu lagi bank (deposito).

Sebagai komoditas, reksa dana pasar uang memiliki imbal hasil yang sama dengan deposito. Kinerja pasar uang selama setahun terakhir cukup kuat untuk mengimbangi suku bunga bank-bank besar.

Misalnya, reksa dana Manulife Dana Kas II (MDK II) menghasilkan return sekitar 4,25% tahun lalu (per April 2024, sebelum pajak).

Saat ini, tingkat bunga riil deposito satu bulan di bank-bank besar Indonesia saat ini menawarkan tingkat bunga sebesar 2,02% per tahun (setelah pengurangan pajak 20%). Aman

Reksa dana pasar uang dan deposito merupakan produk investasi dan produk perbankan yang diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Khusus simpanan, setiap simpanan nasabah dengan nilai maksimal Rp 2 miliar masih dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Di pasar uang, masyarakat bisa mulai berinvestasi mulai dari Rp10 ribu (untuk beberapa produk pasar uang), dan untuk deposito, beberapa bank mewajibkan investasi minimal Rp5 juta.

Reksa dana pasar uang juga memiliki banyak fleksibilitas (tergantung jumlah uang – dapat meningkatkan nilai uang atau mengembalikan uang/menambahkan penarikan sebagian tanpa taruhan; dengan waktu luang, berubah sesuai tujuan), sehingga menghasilkan uang. Integrasi pasar sudah baik. sebaiknya digunakan sebagai cara untuk menyimpan uang yang akan segera digunakan, atau dana darurat yang harus siap sewaktu-waktu.

Berbeda dengan produk penyimpanan, terdapat jangka waktu pemasangan yang ditentukan secara hukum (satu bulan, tiga bulan, enam bulan, hingga 12 bulan). Apabila pembayaran dilakukan sebelum tanggal jatuh tempo maka nasabah akan dikenakan sanksi.

 

Setelah melihat perbandingan reksa dana dan deposito, mana yang lebih baik? Jawabannya kembali lagi pada tujuan dan sasaran keuangan masing-masing individu. Reksa dana pasar uang paling baik digunakan untuk menumbuhkan uang dalam jangka pendek.

Pendanaan untuk kebutuhan jangka pendek tidak boleh bersifat variabel. Meskipun banyak orang memilih reksa dana karena likuid, produk ini menawarkan lebih banyak: uang dan peluang menghasilkan lebih banyak uang, yang sangat bermanfaat bagi investor.

Sebaliknya, jika pilihannya adalah menabung dan tidak ingin uangnya ditarik lebih awal, deposito bisa menjadi pilihan.

Jadi yang mana yang akan kamu pilih?

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *