Sat. Sep 28th, 2024

UKI Gandeng University of Southern California Dirikan AI Center di Indonesia

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Memasuki era disrupsi teknologi, Universitas Kristen Indonesia (UKI) berkomitmen mempersiapkan generasi muda dengan memperkenalkan mata kuliah wajib ‘Pengenalan AI’ bagi seluruh mahasiswa baru di delapan fakultasnya.

Inisiatif ini akan mendorong UKI dan University of Southern California (USC) untuk mendirikan University Center for Artificial Intelligence (AI Center) di Indonesia.

Mata kuliah ‘Pengantar AI’ bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan dasar tentang AI, mulai dari sejarah perkembangannya hingga penerapan terkininya saat ini.

“Mahasiswa baru dari delapan fakultas di UKI akan mendapatkan pemahaman awal tentang AI dan menerapkannya dalam berbagai konteks akademik dan profesional,” Rektor UKI Dhanishwara K. kata Harjono dalam keterangannya, Jumat (12/12). 7/2024).

Ia yakin hal ini penting untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan dan peluang di era AI generatif yang bergerak cepat.

Pemahaman mendasar ini akan mendorong mahasiswa menjadi inovator dan pemimpin masa depan yang mampu memanfaatkan teknologi AI di berbagai bidang,” tambah Dhaneshwara.

 

Senada dengan Dhanishwara, Pembina Yayasan UKI Edwin Soryadjaya mengatakan inisiatif AI Center merupakan langkah penting dalam mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan dan peluang era AI generatif.

“Pendidikan AI tidak hanya membekali siswa dengan pengetahuan teknis tetapi juga kemampuan berpikir analitis dan kritis yang diperlukan dalam dunia kerja saat ini,” tegasnya.

 

Mahasiswa UKI akan memiliki akses penuh terhadap sumber daya dan keahlian AI melalui University AI Centre.

Kolaborasi dengan USC diharapkan dapat menghasilkan generasi penerus yang siap memimpin pengembangan teknologi AI di masa depan.

AI diperkirakan akan berkontribusi hingga $3 triliun terhadap PDB global pada tahun 2030, menjadikannya salah satu pendorong utama transformasi di berbagai industri.

Di sisi lain, AI mengganggu jenis pekerjaan tertentu. Oleh karena itu, pendidikan AI sangat penting bagi generasi muda untuk beradaptasi dan memanfaatkan peluang era digital.

Pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) telah membantu manusia dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dunia kerja.

Mengingat semakin meningkatnya penerapan AI, Microsoft dan LinkedIn merilis data Indonesia dari laporan Indeks Tren Kerja Global 2024.

Berdasarkan informasi resmi yang diperoleh Tekno matthewgenovesesongstudies.com pada Kamis (13/6/2024), temuan tersebut menunjukkan bahwa dibandingkan data Asia-Pasifik dan global, persentase karyawan di Indonesia yang menggunakan AI generatif lebih tinggi.

Selain itu, persentase pemimpin di Indonesia yang percaya bahwa perusahaan mereka harus mengadopsi AI agar tetap kompetitif, lebih tinggi dibandingkan negara lain di kawasan Asia-Pasifik dan global.

Temuan-temuan ini menunjukkan minat yang kuat dalam menggunakan teknologi AI untuk memberikan dampak positif pada bisnis, dan menunjukkan potensi munculnya budaya baru di sektor ketenagakerjaan Indonesia yang didukung oleh AI.

Menurut Presiden Microsoft Indonesia Dharma Simorankir, era AI memungkinkan manusia berinovasi dan berkreasi lebih cepat.

“Saat ini kita berada di era transformasi AI, yang memungkinkan kita berkreasi dan berinovasi lebih cepat. “Melihat cepatnya adaptasi Indonesia terhadap penerapan AI menunjukkan peluang yang baik bagi Indonesia untuk mewujudkan peluang ekonomi digital,” kata Dharma.

Antusiasme terhadap implementasi teknologi Ia juga mengungkapkan langkah-langkah untuk mengubah AI ke dalam domain bisnis.

“Pertama, identifikasi masalah bisnis dan integrasikan AI ke dalam solusinya, dan ketiga, prioritaskan pelatihan keterampilan AI untuk setiap individu.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *