Sun. Sep 29th, 2024

UNESCO: 1,4 Juta Anak Perempuan di Afghanistan Tak dapat Akses Pendidikan Sejak Taliban Berkuasa

matthewgenovesesongstudies.com, Kabul – Setidaknya 1,4 juta anak perempuan di Afghanistan tidak mendapat akses pendidikan sejak Taliban kembali berkuasa pada tahun 2021.

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), masa depan seluruh generasi muda di Afghanistan sedang dipertaruhkan.

Akses terhadap pendidikan dasar juga menurun tajam, dengan berkurangnya 1,1 juta anak perempuan dan laki-laki yang bersekolah, kata UNESCO dalam sebuah pernyataan ketika otoritas Taliban memperingati tiga tahun sejak mereka merebut kembali Afghanistan pada 15 Agustus 2021.

“UNESCO prihatin dengan konsekuensi berbahaya dari meningkatnya angka putus sekolah ini, yang dapat menyebabkan peningkatan pekerja anak dan pernikahan dini,” kata badan tersebut, seperti dikutip Japan Today, Jumat (16/8/2024).

“Hanya dalam tiga tahun, pemerintah de facto hampir menghapuskan pendidikan di Afghanistan, dan masa depan seluruh generasi kini dipertaruhkan.”

Saat ini, terdapat hampir 2,5 juta anak perempuan yang tidak mendapatkan hak pendidikan, mewakili 80 persen anak perempuan yang bersekolah di Afghanistan, kata badan PBB tersebut.

Pemerintahan Taliban, yang tidak diakui oleh negara lain, memberlakukan pembatasan terhadap perempuan yang oleh PBB disebut sebagai “apartheid gender”.

Afghanistan adalah satu-satunya negara di dunia yang melarang anak perempuan dan perempuan bersekolah di sekolah menengah atas dan universitas.

“Sebagai akibat dari larangan yang diberlakukan oleh otoritas de facto, setidaknya 1,4 juta anak perempuan akan dengan sengaja ditolak aksesnya terhadap pendidikan menengah pada tahun 2021,” kata UNESCO.

Jumlah ini bertambah 300.000 sejak penghitungan sebelumnya yang dilakukan badan PBB tersebut pada April 2023.

 

Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay, menyerukan komunitas internasional untuk terus mendorong “pembukaan kembali sekolah dan universitas tanpa syarat bagi anak perempuan dan perempuan di Afghanistan.”

Jumlah siswa sekolah dasar juga mengalami penurunan. UNESCO mengatakan Afghanistan akan memiliki 5,7 juta anak perempuan dan laki-laki yang bersekolah di sekolah dasar pada tahun 2022, dibandingkan dengan 6,8 juta pada tahun 2019.

Badan PBB tersebut menyalahkan penurunan tersebut karena keputusan pemerintah yang melarang guru perempuan mengajar anak laki-laki dan kurangnya insentif bagi orang tua untuk menyekolahkan anak mereka.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *