matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal mempertahankan penguatannya setelah menembus level tertinggi perdagangan kemarin. Pada pembukaan perdagangan Selasa (3 Maret 2024), IHSG berada di zona hijau namun mengalami tekanan yang cukup dalam.
Mengutip data RTI, IHSG dibuka flat di 7.694,53 setelah ditutup pada 7.694,53 pada Senin lalu. Lima menit kemudian, IHSG berbalik hijau dan mencapai level 7.708,32.
Pada pukul 09:30 WIB, indeks IHSG berubah arah dan melemah 0,30 persen menjadi 7.670,91 poin. Indeks LQ45 juga mengalami penurunan tipis sebesar 0,07 persen menjadi 945,73. Sebagian besar indeks acuan dibakar.
Indeks IHSG mencapai level tertinggi 7.726,66 dan terendah 7.666,61 pada awal perdagangan. Sebanyak 192 saham menguat, namun gagal mengangkat indeks IHSG. Selain itu, terdapat 217 saham yang melemah dan 216 saham stagnan.
Total omset sebanyak 233.150 kali dan 6,7 miliar lembar saham diperdagangkan. Saham tersebut memiliki nilai perdagangan harian sebesar Rp 2,3 triliun. Posisi dolar AS terhadap rupee berada di kisaran 15.574.
Sebagian besar sektor ekuitas berkinerja buruk, kecuali fundamental dan layanan kesehatan, yang masing-masing naik 0,38 persen dan 0,22 persen.
Pada saat yang sama, sektor saham-saham teknologi mengalami penurunan paling besar sebesar 2,34 persen, disusul oleh cyclical rate sebesar 1,81 persen. Kata pakar
Analis PT MNC Sekuritas Herditya Vichaksana mengatakan, indeks IHSG masih berpeluang bertahan di atas 7.547, sedangkan posisi IHSG saat ini masih berada pada wave ke-3 (i) dan wave (v).
Artinya, IHSG bisa saja menguat lagi hingga menguji 7.743, namun jika support tersebut tertembus maka arah IHSG akan menguji 7.371-7.460, kata Herditya.
Herditya mengatakan IHSG memiliki level support 7.547 7.460 dan level resistance 7.715 7.743 pada perdagangan Selasa pekan ini.
Analis PT RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi mengatakan, volume IHSG sepertinya kembali memiliki bayangan panjang, namun jika IHSG berada di atas pergerakan harian, ada moving average (MA) 5 yang bisa kembali terkoreksi, ada peluang. agar IHSG bisa pulih dan terus menguat
Namun jika support garis MA5 tembus, ada peluang menguji support garis MA20 pada fase lateral, ujarnya.
Herditya mengatakan, kisaran IHSG saat ini berada di kisaran 7.550 hingga 7.750.
Dalam risetnya, PT Pilarmas Investindo Securitas menyebutkan peluang IHSG untuk menguat terbatas pada level support dan resistance 7.580-7.780.
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT PP London Sumatra Tbk (LSIP), dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO).
Sementara Wafi memilih saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL).
Berikut rekomendasi teknis MNC Sekuritas.
1. PT Bank Jago Tbk (ARTO) – Spek Beli
Saham ARTO naik 3,14% menjadi 2,960 karena meningkatnya pembelian.
Herditya mengatakan, posisi ARTO saat ini diperkirakan berada di awal wave v (iii), sehingga ARTO masih berpeluang untuk menguat lebih lanjut, apalagi jika kerugian di atas 2.840 masih memungkinkan.
Informasi pembelian: 2880-2950
Target harga: 3.170, 3.270
Hentikan Kerugian: Di bawah 2,840
2.PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) – Beli pada sisi negatifnya
Saham BRMS naik 1,23% ke 160 karena volume jual dan koreksi BRMS juga menembus MA200.
“Kami memperkirakan posisi BRMS berada pada wave (ii) bagian dari wave [iii], sehingga BRMS masih cenderung melanjutkan koreksinya,” ujarnya.
Beli sisi negatifnya: 154-159
Harga sasaran: 167, 175
Hentikan Kerugian: di bawah 146
3.PT PP London Sumatra Tbk (LSIP) – Beli pada sisi negatifnya
Saham LSIP naik menjadi 890 dan volume pembelian meningkat.
“Jika masih terdapat stop loss di angka 870, maka posisi LSIP saat ini merupakan bagian dari wave v dari wave label hitam (a),” ujarnya.
Beli sisi negatifnya: 885-890
Harga target: 920, 930
Hentikan Kerugian: di bawah 870
4.PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) – Beli pada sisi negatifnya
Saham PGEO terkoreksi menjadi 1.145 seiring meningkatnya volume pembelian. Herditya mengatakan, pihaknya menilai posisi PGEO saat ini berada pada wave IV wave [b] dan wave (c), sehingga konsolidasinya relatif terbatas dan rawan koreksi lebih lanjut.
Beli sisi negatifnya: 1.080-1.110
Target harga: 1.210, 1.290
Stoploss: di bawah 1,005