Sun. Sep 8th, 2024

Viral Video Guru Honorer Tunjukkan Gaji Pertama Rp150 Ribu per Bulan, Warga: Nyesek Gak Sih?

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Video yang diunggah pemilik akun TikTok @whoami1199 memperlihatkan seorang perempuan membuka amplop berisi gaji pertamanya sebagai guru yang disegani. Seorang wanita berbaju hitam mengeluarkan uang Rp 150 ribu dalam amplop putih.

Ia menjelaskan, itu adalah gajinya selama sebulan mengajar. Dalam video berdurasi satu menit itu, Dina juga menjelaskan rencana gaji yang diberitahukan kepadanya.

Jadi, jam kerja saya lima jam pelajaran sehari, tiap jamnya Rp 30 ribu. Jadi, misalnya dikalikan Rp 30 ribu lima kali, berarti Rp 150 ribu per minggu sebulan empat. minggu artinya Rp 600 ribu,” jelasnya dalam video sebelum membuka amplop gaji.

Namun amplop tersebut hanya berisi uang kertas Rp 100 ribu dan satu lagi uang kertas Rp 50 ribu. “Kaget banget. Kira-kira dihitung tiap akumulasi ya,” ujarnya dalam video sambil tertawa getir.

Video yang diunggah pada Sabtu, 20 Maret 2024 ini viral dan banyak netizen yang kaget karenanya. Mereka juga bersimpati dengan anggapan remeh terhadap kerja guru honorer.

“Begitu saya tahu gaji guru, saya jadi guru

“Tidak sulit menjadi guru yang disegani,” kata salah seorang dengan penuh simpati.

Kepada Tim Lifestyle matthewgenovesesongstudies.com, Dina (28) yang mengajar di beberapa sekolah swasta di Kota Malang mengatakan, saat ini sekolah banyak mengeluarkan dana untuk guru ternama yang hanya 150.000 orang. Artinya 5 jam belajar dihitung sebulan, bukan seminggu.

“Saya juga mengadu, salah satu pihak di sekolah mengatakan ‘ini tidak dihitung dengan cara’, ternyata jam mengajar sebulan tidak dikumpulkan,” kata Dina, Rabu, 3 April 2024.

Untuk mencukupi kebutuhan hidup, Dina mengaku harus mengajar di tiga sekolah berbeda sembari membuka usaha bimbingan belajar ke rumah. “Saya susah kalau hanya mengajar, makanya saya pun membuka usaha sampingan untuk mengajar di rumah,” imbuhnya.

Dina mengatakan, video yang dibuatnya bukan sekadar untuk mengisi waktu. Dia ingin membicarakan isu-isu penting kepada masyarakat umum. “Saya membuat video ini bukan karena bingung, tapi saya sangat ingin memberikan suara kepada para guru yang saya hormati,” ujarnya.

Dina, yang baru kurang lebih tiga bulan bekerja sebagai guru, mengatakan banyak teman gurunya yang terhormat mengeluhkan hal serupa. Melalui video TikTok tersebut, Dina mencoba mengangkat isu tersebut sebagai bentuk protes terhadap ketidakberdayaan guru di Indonesia.

“Kami yang mendidik anak rakyat, anak Indonesia, tapi kenapa (gajinya) tinggi sekali,” ujarnya sedih melihat realitas pendidikan di Indonesia.

Saat ditanya apakah dirinya tidak takut diancam dan diintimidasi oleh pihak sekolah, Dina menjawab, “Ya, saya hanya bilang, yang saya lawan adalah pemerintah, bukan sekolah.”

Ia mengaku sempat memutuskan untuk mencari pekerjaan sampingan lain, namun hatinya sakit jika meninggalkan pekerjaannya sebagai guru bahasa Inggris. “Saya sendiri, karena ingin menjadi guru, saya rasa saya tidak akan berhenti,” jawabnya.

Ia juga mengatakan, sebagian besar muridnya berasal dari keluarga menengah ke bawah sehingga membuatnya tidak mampu meninggalkan pekerjaannya sebagai guru. Di sisi lain, Dina yang bekerja di luar negeri juga mengaku diperingatkan akan realita rendahnya gaji para guru terhormat.

Perempuan berusia 28 tahun itu berharap pemerintah khususnya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Penelitian dan Pendidikan Tinggi (Kemendikbudristekdikti) dapat mengutamakan pemerataan pendidikan dan kesejahteraan guru. “Saya merasa selama ini kesejahteraan guru dikesampingkan,” ujarnya.

Dina mengaku sempat mencoba menjadi guru ASN, namun penunjukannya tidak mudah. Untuk mencapai level itu, ia bersama guru-guru muda ternama lainnya harus lulus Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dan Tes Seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang memakan banyak waktu dan biaya.

Diambil dari saluran Bisnis matthewgenovesesongstudies.com, China (4/4/2024), pemerintah berencana mengangkat 1,7 juta pegawai negeri sipil menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) pada tahun ini. Namun upaya pengangkatan pejabat ASN menghadapi tantangan. Khususnya mengenai masa depan Pegawai Pemerintah dengan Kontrak Kerja (PPPK) pasca pengangkatan.

Koordinator Nasional Persatuan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim mengungkapkan, rencana pengangkatan pejabat ASN bukan hanya tepat waktu, melainkan juga terjadi pada tahun 2021. Satriwan mengatakan, hingga Januari 2024, baru sekitar 700.000 orang yang dilantik. .

“Jadi tahun 2024 masih ada sekitar 62.000 lagi yang belum mendapat formasi. Jadi mereka mengikuti tes dan dinyatakan lulus, dalam serangkaian tes, tapi mereka tidak pernah bisa ditempatkan atau dibentuk di kabupaten dan pemerintah daerahnya,” Satriwan kepada matthewgenovesesongstudies.com.

Karena itu, dia ragu kejadian serupa terulang kembali saat pengangkatan honorer menjadi ASN tahun ini. Ia berharap pemerintah memberikan perhatian besar terhadap kesehatan guru PPPK yang masih belum jelas nasibnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *