Sat. Sep 7th, 2024

Viral Video Tentara Israel Ejek Warga Gaza Palestina Murahan hingga Sumpahi Tidak Bisa Pulang

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Sebuah video yang memperlihatkan seorang tentara Israel (ISIS) mengejek warga Palestina menjadi viral di dunia maya. Dalam video berdurasi 48 detik tersebut, terlihat seorang pria merekam dirinya berjalan di antara reruntuhan bangunan sambil berteriak kepada warga Gaza.

Dilansir Middleeasteye.net dari keterangan video, Selasa 5 Maret 2024, dari transkrip yang ditampilkan dalam video, pria yang belum diketahui identitasnya itu melontarkan serangkaian sindiran. Dia menyebut warga Gaza “bebas”. Ia juga mencemooh masyarakat Gaza sebagai “gelandangan yang tidak punya tempat untuk pulang.

“Semuanya rusak, hancur, dan terbakar,” ujarnya sambil menunjuk reruntuhan di sekitarnya. Dia tampak bahagia saat mengatakan ini.

Pria Berbaju Hitam juga mengatakan bahwa masyarakat Gaza pantas menderita akibat perang sebagai respons atas serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023. “Anda akan menderita setiap detik atas apa yang telah Anda lakukan terhadap kami, anak-anak kami, perempuan kita dan laki-laki kita”, ujarnya.

Orang tersebut juga mengancam warga Gaza dengan unjuk “kekuatan” militer terhadap Israel. Nanti kita tunjukkan siapa bosnya di sini, siapa yang memimpin,” ancamnya.

“Kamu akan mati. Kamu tidak akan pernah bisa pulang,” pria dalam video itu menutup dengan santai. Ini bukan satu-satunya video yang dibuat oleh tentara Israel tentang pelanggaran martabat warga Palestina, dan video tersebut menimbulkan kemarahan di kalangan netizen.

 

 

 

Video yang diunggah media Middleeasteye.net di saluran YouTube-nya telah ditonton lebih dari 50.000 kali. Sebagian besar netizen mengecam tindakan anggota militer tersebut.

“Penjahat perang!” Dan dia yakin bahwa rakyat Gaza akan menderita akibat peristiwa 7 Oktober tersebut. Bagaimana dengan semua yang telah mereka (Israel) lakukan terhadap Palestina sejak tahun 1948? menulis akun yang memperingatkan kejahatan perang dan pendudukan Israel atas Palestina saat Nakba, 15 Mei 1948.

Seorang netizen pun melontarkan komentar sedih. “Dapatkah Anda bayangkan hidup di dunia di mana para penjahat bisa membuat video yang mengakui kejahatan mereka dan tidak pernah diadili?”

Komentar lain menduga video seperti ini tidak pernah diberitakan oleh media arus utama. “Bagaimana mungkin video seperti itu tidak pernah muncul di media arus utama?” Ini sangat mengganggu.”

Selain itu, beberapa komentar menyebutkan bahwa mereka tidak terkejut dengan perilaku asusila tentara Israel, bahkan mengejeknya.

 

 

 

 

 

Pada kesempatan lain, tentara Israel dilaporkan menggeledah Rumah Sakit Nasser di Gaza dan memaksa para dokter dan petugas medis lainnya untuk membuka pakaian dalam mereka. Seorang saksi mata mengatakan kepada CNN pada Senin, 19 Februari 2024, bahwa militer Israel mengaku telah menahan ratusan militan Hamas di sebuah rumah sakit yang terletak di Khan Yunis, termasuk beberapa orang yang menurut mereka menyamar sebagai dokter.

Militer Israel juga mengaku menemukan sejumlah obat-obatan di rumah sakit yang bertuliskan nama warga Israel yang disandera Hamas. Saksi mata juga mengatakan tentara Israel yang menguasai Rumah Sakit Nasser pekan lalu memerintahkan para dokter berkumpul di luar rumah sakit.

Para dokter terpaksa melepas seluruh pakaiannya dan melakukan protes karena cuaca di luar terlalu dingin. “Buka bajumu,” kata saksi mata menirukan perkataan seorang tentara Israel. Para dokter dipaksa telanjang dan dipaksa berdiri di luar selama beberapa jam.

Setelah itu, dipilih lima orang dokter untuk kembali ke kamar dan merawat pasien. Namun, saksi mata tidak mengetahui nasib dokter lain yang tetap berada di luar ruangan. Situasi ini memaksa lima dokter di rumah sakit tersebut harus merawat puluhan pasien dalam kondisi terbatas.

 

Menjelang Hari Perempuan Internasional yang tahun ini bertema Berinvestasi pada Perempuan: Mempercepat Kemajuan, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan tentara Israel telah membunuh hampir 9.000 perempuan Palestina dalam serangan di daerah kantong tersebut.

“Diamnya komunitas internasional turut andil dalam terjadinya genosida terhadap perempuan Palestina,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Ashraf al-Qudra dalam keterangannya, Kamis, 7 Maret 2024, dilansir Antara.

Al-Qudra menambahkan, 60.000 ibu hamil di Gaza menderita kekurangan gizi, dehidrasi, dan kurangnya layanan kesehatan yang memadai. Al-Qudra mencatat bahwa perempuan Palestina, khususnya di Gaza, menghadapi bencana kemanusiaan terburuk seperti pembunuhan, pengungsian, penangkapan, aborsi, epidemi, dan kematian akibat kelaparan akibat agresi Israel.

Dia meminta PBB untuk segera bekerja untuk “menghentikan agresi dan genosida Israel” sambil menyerukan “organisasi perempuan internasional untuk memobilisasi upaya untuk mengakhiri agresi Israel” di Gaza. Israel melancarkan serangan militer tanpa pandang bulu di Jalur Gaza setelah serangan kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menurut Tel Aviv menewaskan hampir 1.200 orang.

Lebih dari 30.700 warga Palestina tewas dan lebih dari 72.000 lainnya terluka akibat pemusnahan massal dan krisis bahan pokok.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *