matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Vivo resmi meluncurkan dua smartphone untuk pasar Indonesia, Vivo V30 dan Vivo V30 Pro. Kamera menjadi salah satu fitur penting yang ditawarkan Vivo di kedua perangkatnya, terutama untuk kebutuhan fotografi.
Untuk versi Vivo V30 Pro, Vivo juga menyertakan hasil kolaborasi dengan Zeiss. Sekadar informasi, ini merupakan kolaborasi pertama dengan Zeiss di seri V, setelah sebelumnya di lini andalan seri X.
Pada Rabu (28/2/2024) PR Manager Vivo Indonesia Alexa Tiara:
Selain kamera, desain juga menjadi nilai utama yang diberikan Vivo pada seri V30. Hal ini bukan tanpa alasan karena Vivo mengklaim V30 menjadi smartphone tertipis di kelasnya, hanya 7,45 mm.
Tak hanya itu, Vivo juga mengadopsi desain layar melengkung 3D di sisi setiap layarnya. Perpaduan kedua faktor tersebut menjadikan smartphone ini tak hanya ramping secara desain, namun juga nyaman digenggam.
Meski hadir dengan bodi lebih ramping, Vivo tetap membekali baterai masif berkapasitas 5000mAh di jajaran Vivo V30. Vivo menggunakan teknologi BlueVolt untuk melakukan hal ini, dan merupakan yang pertama di industri.
Sementara dari segi Aura Light yang ikonik, Vivo juga mengalami penyempurnaan. Kini, dengan aura light yang lebih besar, Vivo memastikan teknologi tersebut mampu mencapai kecerahan hingga 30%, yang diklaim mirip dengan pencahayaan studio.
Vivo V30 memiliki tiga pilihan warna: Equator Green, Pale White, dan Volcano. Vivo V30 di Indonesia dibanderol Rp 5.999.000 untuk versi RAM 8 GB/ROM 256 GB dan Rp 6.999.000 untuk versi RAM/ROM 12 GB.
Sedangkan varian Pro memiliki dua pilihan warna, Equator Green dan Volcano. Vivo V30 Pro RAM 12GB / ROM 512GB di Indonesia harga Rp 8.999.000.
Vivo membuka pre-order vivo V30 mulai 28 Februari hingga 1 Maret 2024 di seluruh saluran retail dan offline. Kemudian, pre-order vivo V30 Pro dibuka mulai 28 Februari hingga 12 Maret 2024.
Setiap warna pada HP Vivo terbaru juga memiliki arti tersendiri. Misalnya saja Equator Green yang bertujuan untuk menampilkan bentang alam dan kekayaan alam Indonesia. Warna ini juga mewakili filosofi pertumbuhan dan perkembangan pribadi.
Sementara itu, Vivo juga ingin merepresentasikan keindahan bunga khas Indonesia melalui jempol putih yang melambangkan warisan budaya tanah air.
Terakhir, pergantian Volcano Black bertujuan untuk menunjukkan kekayaan tanah Indonesia, simbol ketahanan dan ketangguhan negara dalam menghadapi berbagai situasi.
“Melalui seri Vivo V30, kami tidak hanya menghadirkan perangkat yang indah secara visual, tetapi juga menciptakan harmoni sempurna antara teknologi dan filosofi keindahan alam dan budaya Indonesia,” ujar Fendi Tanjaya, Product Manager Vivo Indonesia.
Perbedaan warna, seri Vivo V30 dan Vivo V30 Pro didesain menjadi smartphone yang memberikan pengalaman menonton terbaik. Hal itu dibuktikan dengan penggunaan layar AMOLED beresolusi 6,78 inci dan 1,5K.
Selain itu, smartphone ini memiliki bodi ramping dengan desain layar melengkung 3D dan kapasitas baterai terbesar di kelasnya. Seri Vivo V30 juga didukung dengan bagian belakang kaca yang menambah keindahan dan membuatnya tampil menawan.
Sekadar informasi, Vivo memperkenalkan smartphone terbaru di seri V, yakni seri Vivo V30. Lini ini merupakan seri smartphone pertama yang dirancang dan dikembangkan Zeiss untuk pasar Indonesia.
Zeiss adalah perusahaan teknologi internasional yang mengkhususkan diri dalam industri optik dan optoelektronik.
Seri Vivo V30 dengan Zeiss menawarkan fotografi cerdas dengan Zeiss Professional Photo, yang pertama dalam sejarah seri V Vivo.
Vivo V30 Pro didukung tiga kamera untuk memastikan kualitas foto dan video lebih baik dan tajam.
6 Lensa yang digunakan Vivo dikatakan mampu mereproduksi efek lensa potret klasik Zeiss. Hasil bokeh mencakup titik bokeh dan bokeh nyata untuk menghasilkan gambar yang jelas.
Zeiss Professional Portrait memiliki tiga fitur utama: Zeiss Triple Main Camera, Zeiss Style Portrait, dan Zeiss Border Watermark.
Tiga kamera Vivo V30 Pro yang menggunakan teknologi optik Zeiss menghadirkan kualitas kamera ponsel profesional.
Hasilnya lebih tajam, warna lebih tegas dan mereproduksi efek lensa Zeiss klasik seperti Zeiss Biotar, Distagon, Sonnar, Planar, Cinematic dan Cine-Flareit.