Thu. Sep 19th, 2024

Waduh, Industri Waralaba Indonesia Dikuasai Asing

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Industri waralaba di Indonesia kurang berkembang. Banyak merek-merek baru yang tercipta namun banyak pula yang gulung tikar. Bahkan Ketua Umum Asosiasi Waralaba Indonesia (AFI), Anang Sukandar, menyatakan pasar waralaba di Indonesia saat ini didominasi oleh merek luar negeri. 

Dari data yang diterima hingga akhir tahun 2022, terlihat ada sekitar 700 merek waralaba asing yang beroperasi di Israel, jauh lebih banyak dibandingkan jumlah waralaba lokal yang hanya sekitar 130.

Meskipun terdapat lebih dari 2.000 atau 2.500 perusahaan yang masuk dalam kategori peluang bisnis lokal (BO), namun pertumbuhannya masih stagnan. 

“Memang pasar Indonesia didominasi franchise luar negeri, data yang saya punya tercatat setiap tahunnya. Yang kita lihat lebih dari 2.000 atau lebih dari 2.500 yang saya sebut dengan BO lokal atau business of opportunity,” kata Anang di International ke-22. Franchise Event, Licensing and Business Concepts (IFRA) 2024, Jakarta, Rabu (7/8/2024).

Menurut Anang, untuk mengatasi kesenjangan tersebut, para pelaku waralaba di Indonesia harus fokus pada dua aspek utama, yakni bisnis dan pengelolaan waralaba (franchise) yang baik. 

“Kalau benar dikatakan, dalam waralaba, yang pertama adalah pengusaha dan yang kedua adalah penerima waralaba,” demikian penjelasan Anang. 

Oleh karena itu, Anang berharap dengan peningkatan kualitas dan strategi yang lebih baik, para pewaralaba lokal dapat meningkatkan daya saing dan merebut pangsa pasar yang lebih besar di masa depan.

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (PMME) masih menjadi pusat perekonomian nasional. Faktanya, sektor ini mampu menampung 97 persen lapangan pekerjaan, itulah sebabnya kewirausahaan merupakan salah satu peluang karir yang paling umum.

Melihat peluang besar yang diciptakan para pelaku UMKM, Asosiasi Waralaba Indonesia (AFI) dan Neo Expo Promotionndo (Neo Expo) menggelar Pameran Nasional Informasi dan Konsep Bisnis Waralaba (IFBC) 2024 di Indonesia Conference Exhibition (ICE) BSD Tangerang .

Sedikitnya 195 brand UMKM berkaliber nasional turut serta dalam pameran tersebut. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemandag) Isi Karim mengatakan, pameran tersebut juga dapat menjadi pembelajaran untuk menjadi wirausaha di Indonesia Emas 2045.

“Ini awal pembelajaran tentang jenis franchise. Dalam pameran ini akan tumbuh wirausaha-wirausaha baru di dunia emas Indonesia 2045,” ujarnya, Sabtu (24/2/2024).

Ia juga mengatakan, saat ini banyak bermunculan perusahaan waralaba di Indonesia. Untuk itu, pihaknya mendukung berbagai kebijakan terkait bisnis waralaba agar sehat dan berkembang.

“Berbagai kebijakan yang mendukung hal tersebut antara lain adalah perubahan peraturan PP 42 tahun 2007 tentang waralaba. Adapun perubahan aturan usaha waralaba agar sehat untuk berkembang. Mendukung bisnis waralaba agar lebih berkembang,” jelasnya.

Humas Neo Expo Promotionndo Fredy Ferdianto berharap pameran IFBC 2024 menjadi peluang bagi perusahaan lokal untuk memanfaatkan pasar lokal, agar tidak kalah dengan persaingan perusahaan asing.

“Kalau pangan saja, jenisnya berbeda-beda, yaitu mendorong dan mengembangkan usaha lokal, karena Indonesia punya peluang besar bagi UMKM,” kata Freddie.

Selain di Tangerang, IFBC 2024 juga akan digelar di tiga kota lainnya seperti Yogyakarta, Bandung, dan Surabaya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *