Thu. Sep 19th, 2024

Wahana New Horizons Berhasil Temukan Sabuk Kuiper 2 di Ujung Tata Surya

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pertama, para ilmuwan mengetahui bahwa Neptunus adalah planet terbesar di galaksi Bima Sakti. Hingga Pluto ditemukan pada tahun 1930.

Pluto adalah objek terbesar di tata surya. Namun, telah ditentukan bahwa ada lebih banyak hal di Pluto daripada Sabuk Kuiper.

Sabuk Kuiper bukanlah sebuah planet, melainkan kumpulan benda-benda kecil di alam semesta. Menariknya, isi sabuk ini menyimpan ilmu dan rahasia alam semesta.

Baru-baru ini, para ilmuwan menemukan sabuk Kuiper kedua di ujung Bima Sakti. Studi baru tersebut berhasil difoto oleh pesawat luar angkasa New Horizons, seperti dilansir situs IFL Science, Selasa (16/04/2024).

Wahana tak berawak ini merupakan misi pertama yang mengunjungi Pluto. Hingga saat ini, New Horizons adalah wahana tercepat yang diluncurkan dari Bumi.

New Horizons diluncurkan pada 19 Januari 2006. Ia mengorbit Bulan hanya dalam waktu 9 jam.

Kemudian menghabiskan 10 tahun perjalanan sejauh 3 miliar mil ke Pluto. Wahana tersebut berhasil terbang melewati Pluto pada tahun 2015.

Pada tahun 2019, New Horizons Snowmobile melewati Arroyo. Arroyo kemudian dipastikan menjadi objek terjauh dan terjauh yang pernah dikunjungi pesawat luar angkasa di tata surya.

Pada tanggal 4 April 2024, Kepala Ilmuwan New Horizons Alan Stern memberikan informasi terkini tentang hasil misi tersebut. New Horizons telah menemukan bukti sabuk Kuiper kedua, katanya.

Dia menambahkan bahwa tim New Horizons berharap penelitian yang dilakukan di lapangan akan mengungkap aspek-aspek baru dari Sabuk Kuiper yang dapat dipelajari oleh pesawat luar angkasa. New Horizons terus mengumpulkan informasi tentang cangkang surya galaksi kita, yang disebut heliosfer.

New Horizons juga memberikan informasi ini. Wahana tersebut terus mengirimkan data dari sabuk Arrokoth Kuiper.

New Horizons menemukan lebih banyak debu dari yang diperkirakan di aliran luar tata surya Bima Sakti. Alan Stern menjelaskan, bagian tata surya ini dapat mempengaruhi jumlah debu.

Tim New Horizons juga menggunakan teleskop berbasis darat untuk mencari objek sabuk Kuiper di sepanjang jalur luar pesawat ruang angkasa. Temuan-temuan ini telah memunculkan banyak fenomena luas yang mengejutkan para ilmuwan.

Ultima Thule (2014 MU69) (juga dikenal sebagai Arrokoth) dikunjungi pada Januari 2019 ketika New Horizons NASA meluncurkan wahana antariksa pada Selasa (16/04/2024). terus mengubah pemahaman kita tentang tata surya.

Pesawat luar angkasa tersebut merupakan pesawat luar angkasa kelima yang menjelajahi dunia sejauh ini. Wahana lainnya adalah Pioneer 10 dan Pioneer 11, serta Voyager 1 dan Voyager 2.

Sejauh ini baru Voyager 1 dan Voyager 2 yang memasuki luar angkasa. Menurut NASA, New Horizons akan memasuki luar angkasa pada tahun 2040-an.

New Horizons adalah misi perbatasan baru pertama NASA. Kebijakan ini dinilai moderat. Pesawat terbang memiliki umur desain yang tetap, seperti garansi untuk komponen listrik atau mekanik.

Seiring waktu, partikel matahari, sinar kosmik, dan fenomena lainnya dapat merusak atmosfer ruang angkasa atau menghancurkan perangkat elektronik. Hal ini membuat misi jarak jauh seperti New Horizons menjadi sangat sulit, karena menggunakan sistem penyimpanan dan sumber bahan bakar (tenaga nuklir) untuk menjauhkan pesawat ruang angkasa dari Matahari.

Untuk menghemat energi dan mengurangi kemungkinan kerusakan, pengendali melakukan penerbangan menuju Pluto. Mobil “lepas landas” beberapa kali untuk menavigasi dan memeriksa sistem.

NASA memerintahkan wahana tersebut untuk dibekukan pada bulan Desember 2014 sehingga dapat bersiap untuk menghubungi Pluto dan mengembalikan data ke Bumi. Di antara gambar pertama dari New Horizons adalah foto bulan vulkanik Jupiter, Io.

New Horizons menangkap gambar terbaik yang pernah diambil dari gunung berapi Tvashtar di Io. Foto ini menunjukkan bahwa gunung berapi tersebut lebih besar dari negara bagian Texas.

Beberapa temuan ilmiah New Horizons mencakup bukti adanya lautan bawah tanah di Charon dan es di Pluto yang mengambang di atas nitrogen padat. Pada tahun 2018, sebuah penelitian menunjukkan bahwa Pluto mungkin memiliki lapisan aspal di bawah permukaan bumi.

Beberapa ilmuwan juga berpendapat bahwa permukaan Pluto mungkin mengandung unsur kehidupan. Ia bahkan lebih jauh dari matahari.

Pada bulan September 2017, Sabon Horizons menyelesaikan jeda selama lima bulan untuk mempersiapkan survei yang diperpanjang. New Horizons menangkap beberapa gambar objek sabuk Kuiper.

Secara khusus, beberapa gambar langit baru dari tahun 2017 menyertakan gambar objek 2012 HZ84 dan 2012 HE85.

(tiffany)

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *