matthewgenovesesongstudies.com Jakarta Walmart Inc. berencana menjual saham JD.com Inc. dengan target penjualan sebesar USD 3,74 miliar.
Langkah ini juga mengakhiri kemitraan selama delapan tahun yang tampaknya terputus-putus di tengah kondisi yang menantang bagi raksasa teknologi Tiongkok.
Menurut sumber yang mengetahui rencana tersebut, Walmart menawarkan 144,5 juta saham dengan kisaran harga USD 24,85 hingga USD 25,85. Saham JD.com yang terdaftar di Hong Kong turun 11% pada pembukaan perdagangan hari Rabu, mendorong aksi jual besar-besaran pada saham e-commerce dan teknologi Tiongkok.
Menurut Yahoo Finance, Rabu (21/8/2024), Walmart telah membangun sistem e-commerce dan distribusi yang matang di China untuk Sam’s Club dan bisnis hipermarketnya. Keputusan Walmart untuk mengurangi kepemilikannya di JD.com memungkinkan perusahaan untuk fokus pada bisnisnya di Tiongkok dan mengalokasikan dana untuk prioritas lain. Pertumbuhan pemasaran
Waralaba Walmart Sam’s Club telah menjadi titik terang bagi perusahaan, menjadikannya satu-satunya jaringan hipermarket yang mencapai pertumbuhan penjualan di antara 5 pemain teratas tahun lalu, menurut Asosiasi Toko & Waralaba Tiongkok.
Perpecahan antara Walmart dan JD juga mengikuti pola pengecer online dan offline yang mengakhiri kemitraan mereka karena ambisi masa lalu untuk mengintegrasikan pengalaman pelanggan online dan dunia maya gagal terwujud.
Awal tahun ini, Alibaba mempertimbangkan untuk menjual divisi ritel InTime.
Penjualan saham tersebut akan menandai berakhirnya kemitraan antara kedua perusahaan yang dimulai ketika Walmart mengakuisisi 5% saham JD.com pada tahun 2016.
Kesepakatan itu juga mencakup JD.com mengakuisisi pasar online Walmart, Yihaodian, yang berfokus pada penjualan bahan makanan kepada pembeli wanita kelas atas di kota-kota terbesar di Tiongkok, kata perusahaan itu pada saat itu.
Belakangan tahun itu, Walmart meningkatkan kepemilikannya di JD.com menjadi 10,8%.