Thu. Sep 19th, 2024

Wamenkominfo: Tak Ada Kata Lelah untuk Berantas Judi Online, Kami Perang 24 Jam!

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengatakan pihaknya terus memantau dan mengurangi akses terhadap berbagai aktivitas negatif di sektor digital, termasuk perjudian online.

Nezar mengatakan, tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika yang bertugas menghapus malware tersebut juga bekerja 24 jam sehari dengan tiga shift.

“Ada sekitar 150 orang di Lantai 8 Gedung Kominfo yang memerangi perjudian online, bekerja 24 jam dengan tiga shift,” ujarnya dalam wawancara dengan Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria: Jurnalisme, Kewirausahaan Digital dan Kewirausahaan Digital. Rintisan. Ekosistem di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, baru-baru ini.

“Kami tidak akan pernah menyerah, kami tidak akan pernah lelah berjuang melawan judi online,” ujarnya.

Nezar Patria menjelaskan, Tim AIS Kominfo memantau penyebaran konten berbahaya menggunakan teknologi pintar dan merayapi Internet.

Hal ini sejalan dengan tugas dan tanggung jawab Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam menangani kesalahan, dan membatasi akses atau penghapusan.

“Kalau suatu saat bisa main di Kominfo, lihat bagaimana situs judi online itu berjalan seperti air mengalir, semuanya ditangkap oleh sistem Kominfo,” ujarnya, Senin (1/4/2024).

 

Sejak Juli 2022 hingga Maret 2024, Kominfo mengklaim telah mengurangi (melarang) akses sekitar 1,5 juta penjudi online.

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika mengatakan, pada Oktober 2023 pihaknya memperingatkan dan memperingatkan salah satu platform internasional untuk membersihkan 1,6 juta perjudian online.

“Kemudian kami bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan untuk membekukan rekening, dan kami juga bekerja sama dengan Bareskrim Mabes Polri untuk menyelidiki dan melacak para penjudi online,” kata Nezar.

Ia mengatakan, para pemain judi online biasanya tidak berbasis di Indonesia melainkan di negara tetangga, seperti Kamboja dan Myanmar.

“Pejudi online asing merekrut dan menjadikan Warga Negara Indonesia (WNI) sebagai penggerak perjudian Indonesia,” kata Nezar. 

 

 

Nezar mengatakan, banyak anak-anak asal Indonesia yang datang ke Kamboja dan Myanmar dengan harapan bisa bekerja di industri game, namun sesampainya di sana mereka diminta membuat game online (online game) dan jumlahnya ada ribuan di sana.

“Saat kami sampai di sana, kami mengetahui bahwa inilah yang mereka lakukan (judi online). “Ada yang karena gajinya mahal, lanjutnya, ada pula yang merasa ada yang bertentangan dengan keyakinan dan nilai-nilainya sehingga mereka kembali ke Indonesia,” jelasnya.

Kepada masyarakat, masyarakat melek huruf dan pengusaha digital di Aceh, Wamenkominfo menjelaskan ruang lingkup kerja Kominfo dalam menangani kejahatan digital.

“Kominfo tidak berwenang menangkap atau mendeportasi, karena itu tugas polisi. “Sehingga kita bisa membantu aparat penegak hukum dengan cara menghentikan, memblokir, dan menjatuhkannya,” tutupnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *