Fri. Sep 20th, 2024

Warga di Kota Jepang Ini Dilarang Sentuh Kucing Aneh, Diduga Terpapar Racun Berbahaya

matthewgenovesesongstudies.com, Fukuyama – Pekerja di Pabrik Nomura Plating Fukuyama menemukan jejak berwarna coklat kekuningan yang berasal dari wadah kromium heksavalen.

Karena kontroversi kucing, penduduk kota di Jepang telah diperingatkan untuk tidak mendekati atau menyentuh kucing hilang yang ditemukan tenggelam dalam tong berisi racun.

Pencarian kucing tersebut dimulai setelah seorang pekerja di sebuah pabrik pelapisan di Fukuyama, Jepang bagian barat, tiba di tempat kerja dan menemukan cetakan berwarna coklat dari sekotak kromium heksavalen, yang sangat asam.

Kontak dengan bahan kimia ini dapat menyebabkan iritasi kulit dan jika terhirup dapat menyebabkan masalah pernafasan.

Para pekerja di pabrik tersebut bahkan diharuskan memakai masker dan sarung tangan karet saat menangani produk, kata perusahaan tersebut, demikian dilansir surat kabar Asahi Shimbun, seperti dikutip theguardian.com, Kamis (14/3/2024).

Kamera keamanan kemudian menunjukkan kucing itu meninggalkan pabrik, namun keberadaannya saat ini tidak diketahui.

Belum ada gambar yang menunjukkan bagaimana kucing berinteraksi dengan obat yang disimpan dalam ember sedalam tiga meter.

“Kami segera menginformasikan kepada polisi, warga Fukuyama dan masyarakat sekitar pabrik kami,” kata perwakilan Pabrik Nomura Plating Fukuyama.

Perusahaan mengatakan bagian penutup tangki tampaknya telah berputar.

“Kejadian ini menyadarkan kami akan perlunya mencegah masuknya hewan kecil seperti kucing, yang selama ini tidak kami pikirkan,” tambah agen tersebut.

Hingga Selasa (12/3), belum ada laporan penampakan hewan tersebut.

Warga diminta segera menghubungi polisi jika melihat kucing itu “terlihat aneh” dan menjauhkannya.

Pekerja lingkungan di Fukuyama meramalkan bahwa kucing itu akan mati karena racun tersebut.

Polisi juga melaporkan seekor kucing di Slovenia. Dilansir New York Post pada 5 Desember 2022, korban sekaligus jurnalisnya adalah Noemi Zonta.

Noemi mengaku ada pencuri yang mencuri rumahnya di Koper, Slovenia. Ketika dia kembali ke rumah dan menemukan tempatnya berantakan.

Dia kemudian menelepon polisi dan mengeluhkan pencurian dan pelecehan. Manusia diyakini sebagai pelakunya. Anehnya, bukan manusia, melainkan kucing tetangga.

Kemudian pria berusia 24 tahun yang putus asa itu menemukan kucing itu di lemari pakaiannya setelah pencarian polisi selama dua jam.

Kucing tetangga yang lincah itu entah bagaimana lepas dan menemukan jalannya ke dalam rumah Zonta.

Keberhasilan kucing itu membuat seluruh ruangan berantakan membuatnya takut. Pantas saja Zonta menganggap itu ulah manusia pencuri. Laci dan lemari di dapur terbuka dan seluruh rumah menjadi reruntuhan. Dia bahkan melihat air seni di tempat tidurnya.

“Kami segera memeriksa rumah dan yakin 100 persen dibobol. Dapur berantakan, botol dan gelas terbalik, ada urin di seprai, dan laci terbuka semua.” Noemi memberi tahu SWNS.

Berbeda dengan dua kucing yang menjadi “kabur” karena alasan aneh, pihak berwenang Amerika Serikat (AS) sedang mencari seekor beruang coklat yang membunuh seorang wanita di Montana setelah menyeretnya keluar dari tendanya di tengah malam.

Berdasarkan BBC, korban diketahui bernama Leah Lokan (65) pada Sabtu (7 Oktober 2021). Seorang perawat California yang berhenti di Kota Ovando sambil mengendarai sepedanya.

Saat penyerangan pada Selasa, 6 Juli 2021, peserta perkemahan lainnya mencoba membantu Lokan dengan menggunakan semprotan beruang untuk mengeluarkan hewan tersebut dari lokasi perkemahan mereka.

Menurut Fish Wildlife and Parks (FPW) Montana, layanan cuaca swasta Two Bears Air Rescue menggunakan teknologi inframerah untuk menemukannya.

Alat tersebut juga dipasang di area dekat kandang ayam tempat seekor beruang membunuh dan memakan beberapa ekor ayam dalam satu malam.

Para ilmuwan yakin hewan tersebut memiliki berat sekitar 181 kilogram dan karena DNA-nya ditemukan di lokasi penyerangan, maka hewan tersebut akan digunakan untuk membandingkannya dengan beruang lain yang telah ditangkap.

Sementara itu, seekor sapi dicari dan ditangkap polisi karena membunuh seseorang.

Secara umum ternak sapi tidak tergolong hewan liar. Namun jika mereka merasa terancam dan terprovokasi, mereka bisa menjadi hewan yang berbahaya.

Hal ini terjadi pada tahun 2005 ketika seekor banteng menyerang seorang sopir bus di Nigeria, menjatuhkannya ke tanah dan kemudian menganiayanya hingga meninggal.

Pihak berwenang telah menahan hewan tersebut selama beberapa minggu sementara mereka berusaha mencari pemiliknya untuk meminta pertanggungjawabannya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *