Mon. Sep 16th, 2024

Warga Israel Masih Bisa Santai di Pantai dan Kafe Usai Diserang Iran, G7 Sibuk Mengutuk

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Ketika negara-negara anggota G7 bersatu dan mengutuk serangan Iran terhadap Israel, suasana di banyak kota di Israel tampak normal. Mereka masih bisa bersantai sambil berenang di pantai atau berbelanja di luar ruangan pada Minggu, 14 April 2024, beberapa jam setelah serangan Iran.

Dari situs NY Post, Senin (15/4/2024), sekitar 99 persen drone dan rudal Iran dicegat di udara oleh Israel dengan bantuan Amerika Serikat, Yordania, Prancis, dan Inggris, dengan kerusakan minimal pada wilayah tersebut. struktur. Hanya satu anak Arab yang terluka akibat pecahan roket yang ditembak jatuh di dekat rumah keluarganya di dekat Arad, kata para pejabat.

Serangan tersebut merupakan respons atas terbunuhnya tujuh tentara dan komandan Korps Garda Revolusi Islam di Suriah pada 1 April 2024. Namun warga Tel Aviv, ibu kota Israel, tidak dirugikan karena kehidupan mereka tampak normal. Situasinya sangat berbeda dengan masyarakat Gaza di Palestina yang hak hidupnya diabaikan sama sekali oleh tentara Israel.

“Suamiku jalan-jalan jam 8.30, buka kafe, buka pantai,” kata Debbie Fenton kepada Jewish Chronicle dari Herzliya. “Semuanya kembali normal. Israel sudah terbiasa diserang. Ini adalah kehidupan normal bagi mereka.”

Seorang warga Yerusalem, Ayala Salant, mengatakan kepada France-Presse (AFP) bahwa situasinya sangat mengerikan. Namun, dia mengatakan dia “sangat senang koalisi membantu kami karena banyak pesawat dan roket belum mencapai Israel”.

Politisi Inggris Lord David Wolfson juga berbagi di media sosial bahwa orang tuanya yang berkebangsaan Inggris “tidak pernah khawatir” ketika mereka tinggal di Yerusalem.

“Pastinya jam 1 dini hari, tapi kami semua tertidur, dengan kaca ganda, tirai besi di luar, dan tirai di dalam, meja tidak membangunkan kami,” katanya.

“Sekarang semuanya tenang. Ayah ada di toko kelontong. Dia sedang makan siang di Maccabi untuk menghilangkan kotoran di telinganya. Dia akan naik taksi pulang,” katanya.

Saham di Bursa Efek Tel Aviv turun kurang dari satu persen, sebuah “pukulan yang sedikit negatif namun bukan pukulan yang tidak terduga” terhadap serangan yang diperkirakan terjadi, kata manajer kekayaan rumah investasi IBI Rafi Gozlan kepada Times of Israel. Namun, sebagian besar sekolah di Israel dijadwalkan ditutup pada hari Senin karena tingginya ancaman keamanan, kata outlet tersebut. Hanya beberapa sekolah ekstremis yang dibuka meskipun telah ditutup.

 

Para orang tua anak berkebutuhan khusus yang berada di sekolah yang ditutup mengaku tetap harus bekerja meski sekolah diliburkan.

“Ini sangat menyedihkan,” kata Yulia Ben Moshe, 54, yang putranya yang berusia 16 tahun harus menggunakan kursi roda dan menggunakan ventilator, seraya menyebutkan bahwa penutupan sekolah membuat sulitnya mendapatkan perawatan.

“Kami berada dalam situasi yang sulit tetapi sistem harus diatur untuk mengatasi hal ini, kapan pun terjadi sesuatu, keluarga sendirilah yang harus menghadapinya,” katanya, seraya menambahkan: “Ini adalah masalah yang terus berlanjut dalam keadaan darurat.

Kehidupan perlahan kembali normal di Israel pada hari-hari setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang dikatakan telah menewaskan lebih dari 1.200 orang. Jumlah ini tidak sebanding dengan 33 ribu warga Palestina yang meninggal dan jutaan orang yang kini hidup dalam krisis kemanusiaan. Meski begitu, negara-negara yang tergabung dalam G7 sibuk mengecam Iran atas serangan balas dendam tersebut. 

Para pemimpin G7 mengutuk serangan Iran terhadap Israel pada Minggu, 14 April 2024. Mereka mengatakan akan berupaya mencegah “ekspansi regional yang tidak terkendali” di Timur Tengah.

Italia, yang memegang kursi kepresidenan G7, mengadakan pertemuan dengan para pemimpin G7 setelah Presiden AS Joe Biden menjanjikan tanggapan diplomatik yang bersatu terhadap serangan Iran yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“Melalui tindakannya, Iran semakin bergerak menuju kehancuran kawasan dan berisiko menciptakan krisis regional yang tidak terkendali. Hal ini harus dihindari,” kata Italia, seperti dikutip Japan Today.

Para pemimpin G7, yang berbicara selama setidaknya satu jam melalui konferensi video, mendesak Iran untuk menahan diri. “Dalam semangat itu, kami menyerukan kepada Iran dan proksinya untuk menghentikan serangan mereka, dan kami siap untuk mengambil tindakan lebih lanjut sekarang dan menanggapi ancaman lebih lanjut,” ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Israel Biden, Benjamin Netanyahu, telah memperingatkan bahwa Amerika Serikat tidak akan ikut serta dalam serangan terhadap Iran jika Israel memutuskan untuk membalas.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *