Fri. Sep 20th, 2024

Warganet Klaim Naik Pesawat Susi Air Jakarta-Bandung Lebih Murah dan Lebih Cepat dari Kereta Whoosh

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Seorang netizen membuat heboh media sosial setelah membagikan video perbandingan penggunaan pesawat Susi Air dengan kereta ekspres Whoosh, rute Jakarta-Bandung yang konon lebih cepat dan lebih nyaman dilalui kaki. Video tersebut diunggah akun Twitter atau X @Sulaya_tweet, pada 25 Maret 2024.

Dalam video tersebut mereka menjelaskan, menggunakan pesawat Susi Air rute Jakarta-Bandung hanya dibanderol Rp 500 ribu. Sedangkan penggunaan kereta cepat Whoosh membutuhkan pembayaran hampir 700 ribu

Naik Kereta Cepat Whoos jurusan Jkt – Bdg. Tiket 700 mil. Waktu tempuh 1 jam. Berhenti di stasiun Tegalluar, kecamatan Bdg. Tersisa 17,4 km dari Kota Bdg. Naik Susi Air untuk rute Jkt – Bdg. Tiket 500 mil. Waktu tempuh 20 menit, turun di Bandara Bdg City,” judul unggahan tersebut.

Namun, informasi yang tersaji dalam video tersebut tidak menyebutkan secara lengkap tarif kereta berkecepatan tinggi.

“Jakarta ke Bandung dengan pesawat. Kami akan mencoba naik pesawat Susi Air dari Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta ke Bandara Husein Sastranegara di Bandung,” kata orang dalam video tersebut.

“Saat check-in, tidak hanya barang kami yang ditimbang, tapi kami juga harus menginjak timbangan untuk mengetahui berat totalnya. Di Bandara Halim, Susi Air memiliki aula dan gerbang khusus,” lanjutnya.

Disebutkan, rute Jakarta-Bandung menggunakan Susi Air menggunakan pesawat jenis Cessna Grand Caravan 208B. Pesawat tersebut hanya mampu mengangkut 12 penumpang dalam sekali perjalanan.

“Perjalanannya hanya memakan waktu sekitar 20 menit, dengan harga tiket sekitar Rp 500 ribu. Jadi lebih murah dibandingkan kereta cepat. Tapi kelas satu,” jelasnya dalam video tersebut.

 

Saat ini kereta cepat Whoosh memiliki tiga kelas berbeda dalam satu rangkaian, yaitu Ekonomi Premium, Bisnis, dan Kelas Utama. Menurut informasi di aplikasi KAII Access, harga yang ditawarkan juga berbeda-beda, mulai dari Rp 250 ribu hingga Rp 600 ribu.

Untuk rute Halim-Tegalluar, tiket termahalnya hanya Rp 600 ribu, berbeda dengan informasi yang tertera di postingan Twitter. Selain itu, waktu tempuh di aplikasi dinyatakan 47 menit, berbeda dengan informasi di akun yang menyatakan satu jam.

Meski perjalanan pesawat hanya 20 menit, namun penumpang harus tiba satu jam sebelum keberangkatan untuk keperluan check-in.

Sementara Kereta Cepat Whoosh kembali menorehkan kesuksesan dengan berhasil melayani 2 juta penumpang. Hal ini dapat dicapai melalui berbagai upaya dan inovasi layanan kereta cepat yang dilakukan KCIC bersama seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan pelayanan dan kepentingan masyarakat dengan menggunakan Whoosh setelah lebih dari tiga bulan beroperasi.

Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengucapkan terima kasih kepada seluruh penumpang yang menggunakan Whoosh sebagai moda transportasi pilihannya untuk melakukan perjalanan antara Jakarta dan Bandung. 

 

KCIC terus meningkatkan layanannya untuk memenuhi ekspektasi pelanggan yang berbeda-beda, termasuk melakukan penyesuaian jumlah perjalanan melalui penambahan jadwal agar kereta ekspres Whoosh lebih nyaman bagi masyarakat yang ingin melakukan perjalanan dari Jakarta ke Bandung.

“Jumlah perjalanan terus meningkat secara bertahap dari 14 perjalanan reguler per hari pertama di bulan Oktober, 28 perjalanan di bulan November, dan 40 perjalanan per hari sejak bulan Desember, bahkan dalam beberapa kasus seperti akhir pekan dan musim liburan perjalanan Whoosh bisa mencapai 48 perjalanan. per hari” jelas Dwiyana, Selasa 5 Maret 2024 seperti dilansir Channel Bisnis matthewgenovesesongstudies.com.

Selain itu, penerapan rencana Harga Dinamis yang dimulai pada Februari 2024 juga dinilai sangat berguna bagi penumpang untuk membuat rencana perjalanan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan daya belinya. Terbukti terjadi kenaikan harga sewa sebesar 16 persen pada penerbangan Whoosh yang menerapkan metode harga dinamis dibandingkan bulan Januari.

Perlahan tapi pasti, para penumpang mulai mencoba, menyukai, dan akhirnya rutin menggunakan layanan Whoosh. Efisiensi dan kenyamanan yang ditawarkannya menjadi salah satu nilai tambah yang mengungguli Whoosh.

Saat ini salah satu yang dikembangkan adalah integrasi antarmoda untuk meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan masyarakat yang berangkat dan pulang dari Stasiun Whoosh.  Pada tahun 2024, KCIC bekerjasama dengan Bus Metro Pasundan untuk meningkatkan integrasi metode transportasi di Stasiun Padalarang.

Selain itu, KCIC juga menggandeng Dinas Perhubungan Jawa Barat dalam rencana penyediaan Green Intermodal di Stasiun Tegalluar berupa bus listrik. Upaya peningkatan aksesibilitas terus dilakukan, kehadiran Green Intermoda juga menjadi bagian dari KCIC dalam mendukung pemanfaatan energi hijau di sektor transportasi seperti yang diterapkan pada rangkaian Kereta Cepat Whoosh.

KCIC juga terus membuka peluang kolaborasi di berbagai bidang pariwisata, seperti yang telah dilakukan di 12 destinasi wisata di Jawa Barat. Kolaborasi ini terbukti mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke destinasi tersebut dan memberikan nilai lebih bagi penumpang.

Berbagai inovasi dihadirkan melalui kolaborasi pariwisata lokal, layanan antar moda dari berbagai operator transportasi, serta penyediaan kawasan komersial.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *