Thu. Sep 19th, 2024

Wasiat Lee Kuan Yew Berujung Sengketa PM Singapura Vs 2 Adiknya

By admin Apr27,2024 #PM Singapura #Singapura

matthewgenovesesongstudies.com, Singapura – Selama lebih dari seratus tahun, rumah tua yang terletak di 38, Oxley Road, Singapura – yang juga merupakan alamat tempat tinggal Bapak Bangsa Lee Kuan Yew.

Sejumlah pertemuan penting yang berujung pada kemerdekaan Singapura dari pemerintah kolonial Inggris pada tahun 1958 diadakan di sana, tersembunyi dari pengintaian di ruang makan dan ruang bawah tanah.

Banyak warga Singapura melihat bungalo tua ini sebagai warisan sejarah, layak dilestarikan, dan bahkan sebuah museum.

Namun, sebelum kematiannya pada Senin 23 Maret 2015, Lee Kuan Yew membuat surat wasiat agar rumah tersebut dibongkar segera setelah ia menghembuskan nafas terakhir.

Atau jika Putri Wei Ling akan tinggal di sana, pembongkaran dapat ditunda sampai dia pindah.

Dalam surat wasiatnya, jika pembongkaran tidak memungkinkan secara hukum, Lee Kuan Yew meminta agar rumah tersebut ditutup untuk semua orang kecuali anak, cucu, dan kerabatnya.

Dua tahun kemudian, bekas kediaman Lee Kuan Yew masih berdiri. Kini benda tersebut bahkan menjadi pusat perselisihan antar anak-anaknya.

Putra dan putrinya Lee Wei Ling dan Lee Hsien Yang mengeluarkan pernyataan enam halaman tentang rumah tersebut dan secara terbuka memposting di halaman Facebook berjudul “Apa yang Terjadi dengan Nilai-Nilai Lee Kuan Yew?”

Mereka mengancam bahwa wasiat ayahnya harus dilaksanakan. Bangunan yang pernah mereka miliki semasa kecil harus dibongkar.

Mereka berdua pun mengaku kehilangan kepercayaan terhadap kakak laki-laki mereka yang juga Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.

Mereka khawatir Perdana Menteri Lee Hsin Loong akan menggunakan lembaga negara untuk menghalangi pembongkaran tersebut.

“Lee Kuan Yew telah menyatakan secara terbuka dan pribadi bahwa dia ingin rumah di 38 Oxley Road segera dibongkar setelah kematiannya,” demikian petikan pernyataan keduanya, seperti dikutip Channel News Asia, Rabu (14 Juni 2017). .

Keduanya mengklaim bahwa Perdana Menteri Lee menentang pelaksanaan surat wasiat tersebut. Diduga ia bermaksud menyimpannya, untuk “mewarisi kredibilitas Lee Kuan Yew”.

Mereka juga menuduh Perdana Menteri Lee dan istrinya mempunyai ambisi politik demi kepentingan putra mereka Li Hongyi.

“Kami adalah warga negara biasa yang tidak memiliki agenda politik. Kami tidak mendapatkan keuntungan apa pun dari penghancuran 38 Oxley Road, selain memenuhi tugas kami untuk menghormati wasiat ayah kami.”

Lee Wei Ling dan Lee Hsien Yang mengaku sebagai wali dan ahli waris sah Lee Kuan Yew. Bukan Perdana Menteri Lee Hsien Loong.

Keduanya memutuskan meninggalkan Leijonamaa. “Singapura masih negara saya, saya tidak punya keinginan untuk pergi. Sien Lung adalah satu-satunya alasan saya pergi.”

Pernyataan itu muncul satu setengah tahun setelah ketiga anak Lee Kuan Yew setuju untuk menyumbangkan setengah harga rumah di Oxley Road kepada delapan badan amal yang disebutkan dalam surat wasiat ayah mereka.

Saat itu, Perdana Menteri Singapura menerima gagasan penghancuran tersebut.

Perdana Menteri Lee Hsien Loong menanggapinya setelah mendengar tuduhan kedua saudaranya. Dia membantah semua tuduhan terhadapnya.

Selain itu, Hsin Loong mengaku sangat kecewa dengan tindakan kakaknya. Karena mereka membuat pernyataan publik tentang topik sensitif yang seharusnya menjadi “rahasia dapur” keluarga mereka.

“Istri saya Ho Ching dan saya menyangkal semua tuduhan, termasuk tuduhan liar bahwa saya mempunyai ambisi politik untuk anak kami,” katanya.

Ia percaya bahwa masalah keluarga tidak boleh muncul di depan umum di mana pun, dalam budaya apa pun. Penyelesaiannya harus dilakukan secara internal.

“Sejak ayah saya meninggal pada Maret 2015 sebagai anak tertua, saya berusaha semaksimal mungkin menyelesaikan masalah ini dengan tetap menghormati orang tua kami,” ujarnya.

“Pernyataan kakak saya justru merusak warisan ayah kami,” tegas putra sulung Lee Kuan Yew itu.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *