Fri. Sep 20th, 2024

Waspada, Badan Geologi Sebut Pantai di Pulau Simeulue Aceh Rawan Tsunami

matthewgenovesesongstudies.com, Bandung – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan pesisir Pulau Simeulue di Provinsi Aceh rawan bencana tsunami dan kemungkinan terjadi gelombang tsunami di sepanjang pesisir pantai. Lebih dari tiga meter.

Hal tersebut dijelaskan Mohamed Wafid, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, dalam analisis gempa kedalaman 12 km (M6.2) pada 28 Mei 2024 pukul 18.52 WIB. Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh.

Masyarakat diimbau tetap tenang, mengikuti imbauan pejabat BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) setempat, waspada terhadap gempa susulan dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab tentang gempa bumi, kata Wafid dalam keterangan tertulisnya, Bandung, Rabu . (29/5/2024).

Wafid mengatakan, lokasi pusat gempa berada di sebelah barat perairan Pulau Simeulu. Kondisi (morfologi) wilayah sekitar episentrum gempa umumnya berupa dataran pantai yang dibatasi lereng bergelombang hingga pegunungan di bagian tengah Pulau Simiulu.

Berdasarkan data Survei Geologi, wilayah tersebut terdiri atas morfologi pantai dengan morfologi tanah lunak (kelas E) dan tanah sedang (kelas D), serta morfologi tanah keras (kelas C) dan morfologi pegunungan.

“Pulau Simeulue secara umum terdiri dari batuan Pra Tersier (batuan metamorf dan metasedimen) di bagian tenggara, terutama batuan Tersier (batuan sedimen dan batu kapur), serta endapan Kuarter berupa aluvial pantai dan sungai,” kata Wafid.

Wafid menjelaskan, sebagian batuan pra-tersier dan tersier telah terkikis. Endapan kuarter dan batuan lapuk pada umumnya bersifat lunak, gembur, belum terkonsolidasi (unconsolidated) dan mengeras akibat guncangan sehingga rentan terhadap gempa bumi.

Selain itu, morfologi puncak yang bergelombang dan tersusun dari batuan lapuk rentan terhadap gerakan tanah akibat gempa kuat dan curah hujan yang tinggi.

“Bangunan di Kabupaten Simula harus dibangun dengan menggunakan konstruksi tahan gempa untuk menghindari risiko kerusakan,” kata Wafid.

Data Lokasi Episenter, Kedalaman, dan Mekanisme Sumber Berdasarkan data BMKG AS, USGS, dan GFZ Jerman, gempa bumi ini dipicu oleh aktivitas megathrust dan mekanisme sesar berarah barat laut-tenggara dengan sudut lunak. N 321.64 E, celup 16.64 dan rake 106.89.

Survei Geologi mencatat Pulau Simulu beberapa kali mengalami gempa bumi merusak akibat aktivitas zona subduksi pada tahun 2002, 2006, 2008, 2010, 2012, dan 2020.

“Karena Kabupaten Simeulue tergolong rawan gempa dan tsunami, maka upaya mitigasinya perlu ditingkatkan melalui mitigasi struktural dan non-struktural,” kata Wafid.

Wafid mengatakan Survei Geologi belum melaporkan adanya korban jiwa atau kerusakan bangunan akibat gempa.

Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Pulau Simeulue merasakan getaran gempa dengan skala IV – V MMI (Modified Mercalli Intensity).

Gempa bumi ini diperkirakan bukan disebabkan oleh bahaya sesar permukaan dan bahaya terkait seperti retakan tanah, tanah longsor, pergerakan tanah, dan likuifaksi, kata Wafid.

Berdasarkan data Survei Geologi, sebaran pemukiman terdampak gempa berada pada wilayah risiko gempa tinggi (KRB).

Meski episenter gempa berada di laut, namun gempa ini tidak menimbulkan tsunami karena dasar laut tidak mengalami deformasi yang dapat menimbulkan tsunami.

Simulasi guncangan gempa dilaporkan oleh dua stasiun asing

Berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa terletak di Samudera Hindia pada koordinat 95,41 Bujur Timur dan 2,76 Lintang Utara, kurang lebih 110,4 km barat laut kota Sinabang (ibu kota). ). Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh), magnitudo (M6.2) pada kedalaman 12 km.

BMKG tidak hanya dilaporkan oleh Badan Geologi Amerika Serikat yakni United States Geological Survey (USGS), namun lokasi episentrum gempa berada pada koordinat 95.604 Bujur Timur dan 3.831 Lintang Utara dengan magnitudo (M5.9) . Kedalamannya 18,1 km.

Sedangkan menurut informasi GeoForschungsZentrum (GFZ) Jerman, pusat gempa berada pada koordinat 95,63 BT dan 2,89 LU, serta magnitudo (M5,6) berada pada kedalaman 23 kilometer.

 

Seperti dilansir Bisnis Channel Liputan6, jika Anda sedang shock akibat gempa, berikut beberapa hal yang sebaiknya Anda lakukan sebelum, segera, dan setelah gempa:

Sebelum gempa

– Untuk menjamin keamanan hunian anda, pastikan struktur dan letak rumah dapat terlindungi dari bahaya akibat gempa bumi seperti tanah longsor atau likuifaksi. Nilai dan perbaiki struktur bangunan Anda untuk mencegah bahaya gempa bumi.

– Penting untuk mengetahui lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, elevator, dan tangga darurat. Ketahui di mana tempat tinggal yang paling aman – pelajari manfaat pertolongan pertama dan alat pemadam kebakaran.

– Pastikan selalu mempunyai nomor telepon penting yang siap dihubungi jika terjadi gempa.

– Susun furnitur di rumah Anda agar menempel erat ke dinding. Hal ini dianjurkan agar benda-benda tersebut tidak jatuh, roboh atau mudah bergerak saat terjadi gempa.

– Tempatkan benda berat sebanyak mungkin di bagian bawah. Periksa kestabilan benda gantung yang mungkin jatuh saat terjadi gempa

– Untuk barang yang mudah terbakar sebaiknya disimpan di tempat yang tidak mudah pecah untuk menghindari kebakaran – Matikan air, gas dan listrik bila tidak digunakan.

– Pastikan Anda selalu siap dengan peralatan penting seperti kotak P3K, baterai senter/lampu, radio, suplemen nutrisi dan air.

Saat gempa bumi terjadi

– Saat merasakan gempa dan berada di dalam gedung, lindungi tubuh dan kepala dari puing-puing konstruksi dengan bersembunyi di bawah meja, mencari tempat teraman dari puing-puing dan guncangan. Jika memungkinkan, lari keluar gedung untuk mencari perlindungan yang aman.

– Jika Anda berada di luar gedung atau area terbuka, hindari bangunan di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, dan pepohonan. Perhatikan juga tempat Anda berdiri, hindari retakan pada tanah.

– Apabila terjadi gempa pada saat anda sedang mengendarai mobil, segeralah keluar, keluar dan tinggalkan mobil. Mencegah kendaraan Anda terguling atau terbakar.

– Jika gempa terjadi saat anda berada di daerah pantai, menjauhlah dari pantai dan carilah tempat yang lebih tinggi. – Jika anda tinggal di daerah pegunungan, hindari daerah rawan longsor jika terjadi gempa.

Setelah gempa bumi

– Jika gempa terjadi saat Anda berada di dalam gedung, keluarlah dari gedung dengan tertib. Tidak disarankan keluar melalui lift atau elevator, gunakan tangga biasa. Periksa apakah ada yang terluka, berikan pertolongan pertama, telepon atau minta bantuan jika Anda atau orang di sekitar Anda terluka parah.

– Setelah terjadi gempa, segera periksa keadaan sekitar. Pastikan tidak ada api. Selain itu, disarankan juga untuk memeriksa aliran air dan pipa untuk menghindari hal-hal yang membahayakan.

– Hindari bangunan yang terkena gempa karena mungkin masih terdapat puing-puing.

– Jangan berjalan di area sekitar gempa untuk menghindari kecelakaan lebih lanjut.

– Mendengarkan informasi gempa di radio untuk mengetahui informasi jika terjadi gempa susulan. Jangan mudah terpancing oleh rumor atau berita yang berasal dari sumber yang tidak Anda ketahui dengan jelas.

– Lengkapi kuesioner yang diberikan oleh instansi terkait untuk memahami seberapa besar kerusakan yang telah terjadi.

– Jangan khawatir, jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan untuk keselamatan dan keamanan kita.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *