Fri. Sep 20th, 2024

Waspada, BMKG Sebut Potensi Banjir Lahar Dingin Susulan di Sumbar Lebih Besar dari Sebelumnya

matthewgenovesesongstudies.com, Padang – Kemungkinan terjadinya banjir lahar dingin di balik Gunung Marapi di Sumatera Barat masih ada dan dampaknya diperkirakan lebih besar dari sebelumnya. Hal itu disampaikan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati pada Selasa (14/05/2024). Oleh karena itu BMKG mengimbau masyarakat dan aparat Tim Gabungan Penanggulangan Bencana meningkatkan kewaspadaan.

Dwikorita menambahkan, tingginya potensi aliran lahar dingin susulan disebabkan oleh tingginya potensi hujan sedang, lebat, atau sangat lebat dalam sepekan ke depan atau hingga 22 Mei 2024, berdasarkan analisis tim cuaca.

Hujan deras memang tidak diperlukan, namun hujan ringan saja bisa menghanyutkan material lava Gunung Marapi yang juga dikhawatirkan masih kental akibat letusan beberapa waktu lalu, ujarnya.

Ia mengatakan, hujan bercampur partikel pasir halus tersebut menimbulkan arus deras yang mampu membawa truk, melemparkan batu berdiameter 2 hingga 3 meter dari puncak gunung hingga ke dasar.

Hal-hal yang menjadi perhatian BMKG adalah; Hujan besar yang terbawa air hujan juga akan berdampak pada kawasan pemukiman di sekitar lereng bukit dan aliran sungai.

Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang diterima BMKG, terdapat sebanyak 28 jalur aliran lahar dari Gunung Marapi yang bermuara ke sungai-sungai di sisi utara, selatan, dan timur gunung tersebut, antara lain wilayah Agam. , Tanah Datar, Kabupaten Padang Panjang yang berhubungan langsung.

“Karena permukaan sungai ini penuh dengan sedimen banjir lahar fase sebelumnya, maka potensi mencapai desa-desa juga tinggi,” ujarnya.

Dwikorita memastikan, pihaknya akan selalu melaporkan kondisi cuaca setiap hari dan mengeluarkan informasi peringatan dini bencana sedini mungkin tepat tiga jam sebelum kejadian, sehingga masyarakat dan petugas gabungan diharapkan segera melakukan evakuasi.

“Rekomendasi kami segera mengamankan daerah rawan di pemukiman, jalan dan jembatan karena jika hujan terus turun kemungkinan besar akan terjadi bencana lagi,” ujarnya.

 

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan beberapa kecamatan di Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Padang Panjang terdampak banjir bandang bercampur material lahar pada Sabtu malam (11/05/2024).

Kecelakaan tersebut dilaporkan menimbulkan kerusakan yang cukup serius. Berdasarkan data Kantor SAR Sumbar, tercatat 15 orang korban banjir lahar dan hujan hilang hingga Senin (14/05/2024) pukul 13.00 WIB.

Untuk Kabupaten Tanah Datar, terdapat 12 korban hilang yang identitasnya meliputi Sukmi Cai Nova, Nurbaidar, Rusdi, Nurbaini, Dahniar, Baherma, Alimudin, Rona Susansti, Adiwarman, Yusuf dan dua lainnya masih buron.

Korban hilang di Kabupaten Agam berjumlah tiga orang, masing-masing bernama Sahar, Am dan Halimahtusadiah, warga Kecamatan Candung.

Jumlah korban meninggal dunia dalam bencana ini tercatat di Kabupaten Agam, Tanah Datar, Kota Padang Panjang, dan Padang Pariaman sebanyak 44 orang atau bertambah satu orang dari jumlah sebelumnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *