matthewgenovesesongstudies.com, Padang – Cuaca di Sumbar pada pekan depan diperkirakan akan terjadi peningkatan curah hujan dengan intensitas bervariasi. Iklim ini tergolong ekstrim.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Minangkabau, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Desindra Deddy Kurniawan mengatakan, penyebab kejadian tersebut adalah ulah banyak faktor atmosfer yang berbahaya.
“Seperti gelombang angin Kelvin yang diperkirakan terjadi di wilayah Sumatera pada minggu depan, dapat memicu energi peningkatan tutupan awan di banyak tempat di Sumatera,” ujarnya, Selasa (16/4/2024).
Hal ini diperkirakan berdampak pada kekuatan badai berikutnya yang disertai api dan angin kencang.
Selain itu, cuaca ekstrem ini dapat menimbulkan bencana air seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, banjir, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.
Situasi ini akan berlangsung di sebagian wilayah Indonesia hingga 21 April 2024, jelasnya.
Ia mengatakan, di wilayah Sumatera bagian barat berpotensi terjadi hujan lebat pada pagi hari disertai kebakaran dan angin kencang, yakni Pulau Mentawai, Padang Pariaman, Pariaman, Padang, Pesisir Selatan.
Desindra mengingatkan masyarakat dan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya banjir pada sore dan malam hari di wilayah Pantai Selatan.
Lebih lanjut, mengingatkan kondisi cuaca pada Rabu 17 April 2024, waspadai kekuatan hujan lebat yang dapat disertai petir/petir dan angin kencang pada sore hari di Limapuluh Kota, Payakumbuh, Kabupaten Solok, Sijunjung, Dharmasraya, Solok Selatan dan sekitarnya.
BMKG juga meminta masyarakat mulai memahami cara mengurangi risiko bencana ini, misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan, dan bersama-sama menjaga kebersihan dan ketertiban lingkungan rumah.
“Informasi ini merupakan keadaan umum di seluruh daerah,” imbuhnya.