Fri. Sep 20th, 2024

Waspada Flu Singapura atau HFMD di Musim Pancaroba, Dokter Ungkap Cara Mencegahnya

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Masa transisi meningkatkan risiko berbagai penyakit, termasuk flu Singapura atau penyakit yang nama resminya hand, foot andmouth disease (HFMD).

Flu Singapura umumnya terjadi pada anak-anak berusia antara 5 dan 10 tahun dan dapat disebabkan oleh berbagai macam penyebab, termasuk virus Coxsackie, khususnya Coxsackie A16.

Kasus flu Singapura terjadi pada seorang anak berusia 5 tahun di Depok, Jawa Barat. Dia mengalami ruam di telapak tangan dan telapak kakinya yang awalnya dianggap cacar air.

Dalam konteks tersebut, Ketua Pokja Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Profesor Hartono Gunardi menjelaskan tentang pencegahan flu Singapura.

Pencegahan tentu dengan menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari kontak dengan orang sakit, kata Hartono, Senin (18/3/2024) di Pekan Imunisasi Dunia (MINGGU) bersama Kementerian Kesehatan di Jakarta.

Terminologi flu Singapura salah

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Hinki Hindra Irawan Sattari menambahkan, flu Singapura merupakan terminologi yang salah.

“Flu Singapura adalah istilah yang keliru karena virus ini bukan flu dan tidak hanya terjadi di Singapura, di tempat yang berbeda dan untuk alasan yang berbeda,” kata Hinkie.

HFMD dapat terjadi karena berbagai sebab, namun umumnya di Indonesia HFMD disebabkan oleh infeksi virus Coxsackie.

“Di Indonesia kebanyakan ada Coxsackie. “Belum ada vaksin untuk Coxsackie, tapi di Indonesia umumnya penyakitnya ringan,” kata Hinkie.

Gejala HFMD di Indonesia umumnya berupa ruam pada langit-langit mulut, telapak tangan, dan kaki.

“Ada yang mengalami demam tinggi, ada pula yang tidak begitu demam. “Ada orang yang sakit parah hingga muncul ruam di bokong atau bagian tubuh lainnya.”

Hinkie menambahkan, HFMD biasanya berlangsung selama seminggu dan sejauh ini belum ada obatnya.

“Hanya seminggu, memang belum ada obatnya. Dengan daya tahan tubuh yang baik dan istirahat yang cukup.”

Sayangnya, penyakit ini sangat mudah menular. Oleh karena itu, Hinkie mengimbau pasien untuk memakai masker untuk mengurangi penularan.

“Cuci tangan, (hindari) berciuman, nyatanya berciuman bisa menularkan virus sehingga perlu dibatasi agar bisa menular dari anak-anak ke orang dewasa.”

Virus penyebab HFMD tidak hanya menular dari anak ke anak, tapi juga orang dewasa yang daya tahan tubuhnya lemah. Ini termasuk orang lanjut usia yang sistem kekebalan tubuhnya relatif lemah.

Dikenal dalam dunia medis dengan sebutan penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD), flu Singapura merupakan penyakit menular yang sangat menular.

Anak-anak di bawah 10 tahun rentan terkena flu Singapura, terutama yang berusia di bawah 5 tahun. Oleh karena itu, menjaga pola hidup sehat sejak dini merupakan langkah preventif yang penting untuk memerangi penyakit ini.

Gejala Flu Singapura atau HFMD

Flu Singapura biasanya terjadi ketika anak mengalami demam selama satu hingga tiga hari, diikuti dengan sariawan dan ruam pada lengan dan kaki.

Selain demam, gejala umum flu Singapura antara lain demam, batuk, sakit tenggorokan, penurunan nafsu makan, kaki berselaput pada bayi dan anak kecil, luka pada gusi dan lidah, ruam merah pada tangan, kaki, dan bokong, serta nyeri perut pada bagian tubuh. anak-anak.

Dalam beberapa kasus, lesi juga bisa muncul di lutut, siku, bokong, dan selangkangan anak. Meskipun flu Singapura dianggap sebagai penyakit ringan pada anak-anak dan dapat hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari, bukan berarti penyakit ini bisa dianggap enteng.

Tindakan pencegahan adalah kunci untuk menghindari dampak yang lebih berbahaya. Flu Singapura terjadi ketika seorang anak terinfeksi virus yang berinkubasi selama tiga hingga enam hari sebelum menyebar ke tenggorokan dan usus anak tersebut.

Pada proses selanjutnya, virus berpindah ke jaringan limfatik dan menyebar ke kelenjar getah bening dan darah sebelum akhirnya menimbulkan lesi pada kulit kaki, tangan, dan mulut anak.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *