Fri. Sep 20th, 2024

Waspada Utang Piutang, 10 Hadis Ini Menjelaskan Dampak Perkara Tersebut

matthewgenovesesongstudies.com, Bandung – Hutang merupakan kewajiban keuangan suatu perusahaan kepada pihak lain yang belum dipenuhi, yang bersumber dari pinjaman bank, sewa guna usaha, penjualan obligasi, dan lain-lain. seperti dana pribadi yang digunakan sebagai sumber dana. atau modal untuk operasional perusahaan. atau kebutuhan sehari-hari.

Bagi umat islam, tujuan memberi hutang kepada orang lain adalah untuk meringankan bebannya, apalagi jika anda memberikan hutang lalu melunakkan pelunasannya, maka hal tersebut merupakan perbuatan yang sangat mulia.

Alasannya adalah Allah SWT Namun, bagi mereka yang berhutang, hal ini justru menimbulkan konsekuensi yang cukup serius. Apalagi jika Anda tidak ingin memenuhi kewajiban Anda sebagai peminjam.

Dikutip dari laman Percikan Iman, Rabu 17 April 2024, terdapat 10 hadits yang menjelaskan dampak hutang dan piutang. Simak penjelasan agama Rasulullah SAW berikut ini:

1. Nabi s.a.v.s. bersabda: “Barangsiapa yang telah memisahkan ruh dari raga dan terbebas dari tiga hal: [1] kesombongan, [2] gulul (pengkhianatan) dan [3] hutang, maka dia akan masuk surga.” (HR. Ibnu Majheh no. 2412)

2. Nabi SAW. bersabda: “Barangsiapa yang meninggal masih mempunyai hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang itu akan dilunasi dengan kebaikannya (pada hari kiamat), karena di sana (di akhirat) tidak akan ada lagi dinar.” dan dirham”. (HR. Ibnu Majah no. 2414)

3. Nabi SAW. bersabda: “Jiwa seorang mukmin masih bergantung pada hutangnya sampai dia melunasinya.” (HR. Tirmidzi no.1078)

4. Rasulullah s.a.v.s. bersabda: “Barangsiapa berhutang dan tidak berniat melunasinya, maka dia akan menemui Allah (pada hari kiamat) seperti pencuri.” (HR. Ibnu Majhe no. 2410)

5. Masih terlilit hutang, enggan sholat.

Atas wewenang Seleme bin Al Akwa’ra, dia berkata: Kami duduk di sisi SAW. Lalu datanglah sesosok mayat. Lalu dia bertanya, “Apakah ada hutang?” Mereka (para sahabat) menjawab: “Tidak ada.” Lalu dia berkata, “Apakah dia meninggalkan sesuatu?” Kemudian mereka (para sahabat) menjawab: “Tidak.” Kemudian dia MENYELIDIKI ratapan tubuh itu.

Lalu ada mayat lain yang datang. Kemudian para sahabat berkata: “Ya Rasulullah, doakan dia!” Lalu dia bertanya, “Apakah ada hutang?” Mereka (para sahabat) menjawab: “Ya.” Lalu dia berkata, “Apakah dia meninggalkan sesuatu?” Kemudian mereka (para sahabat) menjawab: “Iya, sebanyak 3 dinar.” Lalu dia menyapa tubuh itu.

Kemudian jenazah ketiga lainnya dibawa, dan para sahabat berkata, “Doakan dia!” Dia bertanya, “Apakah dia meninggalkan sesuatu?” Mereka (para sahabat) menjawab: “Tidak ada.” Lalu dia bertanya, “Apakah ada hutang?” Mereka menjawab: “Harganya tiga dinar.” Dia berkata: “Doakan temanmu.” Kemudian Abu Qotada berkata: “Ya Rasulullah, doakanlah dia. Biarlah aku yang menanggung hutangnya.” Lalu dia menyapanya.” (HR.Bukhari no.2289).

6. Rasulullah s.a.v.s. bersabda: “Orang-orang yang mati syahid, maka segala dosanya akan diampuni, kecuali hutang-hutangnya.” (HR.Muslim no.1886)

7. Nabi SAW. Sholat di akhir shalat (sebelum salam): ALLAHUMMA INNI A’UDZU BIKA MINAL MA’TSAMI WAL MAGHROM (Ya Allah, aku memohon perlindungan kepada-Mu dari banyak berbuat dosa dan hutang). Kemudian ada yang berkata kepadanya: “Mengapa kamu sering mencari perlindungan jika menyangkut hutang.” Lalu Rasulullah a.s. Jika dia berjanji, dia akan mengingkarinya.” (HR.Bukhari no.2397).

Hutang yang menjadi sandaran Nabi SAW ada tiga bentuk hutang:

– Hutang yang dibelanjakan untuk hal-hal yang diharamkan oleh Allah dan dia tidak mempunyai jalan keluar untuk melunasi hutang tersebut.

– Hutangnya tidak dilarang, tapi dia tidak punya cara untuk melunasinya. Orang-orang seperti itu ibarat menghancurkan harta saudaranya.

– Terlilit hutang, tapi dia berniat tidak membayarnya. Orang yang seperti ini berarti dia belum menuruti perintah Kelincinya.

8. Nabi SAW. bersabda: “Allah akan menyertai (memberikan pertolongan kepada) orang yang berhutang (yang ingin melunasi hutangnya) sampai dia melunasi hutangnya selama hutang tersebut bukan sesuatu yang diharamkan oleh Allah.” (HR. Ibnu Majheh no. 2400.

9. Nabi s.a.v.s. bersabda: “Sesungguhnya yang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik dalam membayar hutang.” (HR.Bukhari no.2393)

10. Nabi SAW. bersabda: “Barangsiapa mengambil harta seseorang dengan maksud untuk merusaknya, maka Allah juga akan membinasakan dia.” (HR. Bukhari no. 18 dan Ibnu Majheh no. 2411.

Itulah 10 hadits tentang hutang dan piutang yang dijelaskan dalam agama Islam. Betapa pentingnya pelunasan suatu utang dan orang atau perusahaan yang menerbitkannya (piutang) wajib menuntut (menagih) bila tidak dibayar pada waktu yang telah disepakati.

Amal shaleh akan datang dari pemilik hutang ketika dia membayarnya, dan amal baik juga akan datang dari penagih hutang ketika dia memintanya, sehingga terbebas dari dosa dan siksa kubur.

Semoga Allah senantiasa melindungi umatnya dari perbuatan dosa dan beban hutang, serta memudahkan pelunasannya segera.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *