Fri. Sep 20th, 2024

Waspada Virus B, Otoritas Hong Kong Larang Warga dan Wisatawan Berkontak dengan Monyet Liar

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pemerintah Hong Kong memerintahkan masyarakat untuk tidak berinteraksi dengan monyet, baik menghubungi maupun memberi makan. Peringatan itu muncul setelah seorang warga yang diserang monyet dinyatakan positif mengidap virus B, atau kasus langka yang disebabkan oleh virus herpes simiae.

China Daily melaporkan bahwa ini adalah kasus virus B pertama pada manusia yang dicatat oleh Pusat Perlindungan Kesehatan (CHP) Departemen Kesehatan Hong Kong. Menurut pihak berwenang, penularan dari manusia ke manusia sangat jarang terjadi.

Pasien diidentifikasi sebagai pria berusia 37 tahun yang melakukan kontak dan terluka oleh monyet liar saat mengunjungi Kam Shan Country Park pada akhir Februari 2024. Pasien kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Yan Chai pada 21 Maret dengan demam dan penurunan. . Kesadaran.

Dia kini dalam perawatan intensif karena kondisinya serius. Spesimen cairan serebrospinal pria tersebut dinyatakan positif virus B oleh laboratorium CHP pada Rabu, 3 April 2024.

Virus B secara alami dibawa melalui air liur, urin, dan kotoran kera, sejenis monyet liar yang banyak ditemukan di Hong Kong. Kasus seperti ini biasanya disebabkan oleh gigitan atau cakaran monyet, kata CHP.

Mereka menambahkan, virus tersebut dapat menular dari orang ke orang, meski penularannya sangat jarang. Orang yang terinfeksi pada awalnya mungkin menunjukkan gejala mirip flu yang kemudian berkembang menjadi infeksi pada sistem saraf pusat.

“Saat bertemu monyet, masyarakat sebaiknya menghindari makan di depannya, dan menghindari kontak mata langsung dengan monyet agar tidak dianggap sebagai perilaku provokatif,” kata juru bicara Departemen Pertanian, Perikanan, dan Konservasi (AFCD) dalam pernyataannya. Kemarin.

Ketika monyet-monyet itu tiba, seseorang harus memperlambat lajunya dan tidak mendekati atau menyentuh mereka, kata juru bicara tersebut. Jika seseorang bersentuhan dengan monyet atau kotorannya, sebaiknya segera mencuci tangan hingga bersih dengan sabun dan air. “Jika monyet digigit atau dicakar, pertolongan medis harus segera dicari.”

AFCD mengatakan zona larangan memberi makan hewan liar telah diperluas hingga mencakup seluruh kota. Siapa pun yang memberi makan hewan liar di mana pun di Hong Kong tanpa izin khusus akan dituntut dan dikenakan denda maksimum 10.000 dolar Hong Kong jika terbukti bersalah.

Selain undang-undang, pemberian pakan ilegal juga akan mengubah kebiasaan hidup hewan liar, membuat mereka bergantung pada manusia untuk mendapatkan makanan dan oleh karena itu meningkatkan tingkat gangguan atau bahkan risiko bagi masyarakat, tambah juru bicara tersebut.

Selain melanjutkan pengebirian monyet untuk mengendalikan populasi dalam jangka panjang, AFCD akan meningkatkan pendidikan dan publisitas agar lebih banyak orang memahami kebiasaan hidup monyet dan tidak memberi makan hewan liar. Meski ini merupakan kasus pertama yang tercatat di Hong Kong, CHP mengatakan kasus serupa juga dilaporkan terjadi di wilayah lain, seperti Tiongkok daratan, Amerika Serikat, Kanada, dan Jepang.

Dari dalam negeri, serangan monyet liar menewaskan Rusli (62), warga Desa Wanakerta, Kecamatan Cibatu, Garut, Jawa Barat. Dua rekannya lainnya terluka akibat serangan terhadap primata tersebut. Mereka adalah Suripto (58) yang mengalami luka di bagian tangan saat hendak menangkap monyet liar bersama Rusli, dan Ahdan (5), bocah lelaki yang pahanya terluka akibat digigit monyet liar tersebut.

Camat Cibatu Sardiman Tanjung mengatakan, peristiwa tragis yang dialami Rusli dan Suripto terjadi pada Kamis pagi, 21 Maret 2024, sekitar pukul 06.30 WIB. Korban berusaha menangkap kera liar tersebut dengan tali dan tongkat, ujarnya, dikutip saluran regional matthewgenovesesongstudies.com.

Rusli yang memiliki riwayat penyakit jantung terjatuh hingga tewas di tempat setelah diserang monyet liar. Suripto mengalami luka di bagian tangannya akibat serangan monyet tersebut, ujarnya.

Sedangkan kejadian yang menimpa Ahdan (5) terjadi dua hari sebelumnya. Saat korban sedang bermain, tiba-tiba ia diserang oleh monyet liar hingga menyebabkan pahanya terluka. “Kami mengambil langkah-langkah pasca kejadian tersebut, termasuk mengecek lokasi kejadian,” kata Sardiman.

Sardiman mengatakan, berdasarkan informasi warga sekitar, kawanan kera diketahui turun dari gunung dalam sepekan terakhir dan cukup meresahkan masyarakat setempat. Untuk menghindari jatuhnya korban lebih lanjut, pihaknya berkoordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Kabupaten (Forkopimcam) Cibatu, Garut, untuk mengusir kelompok kera liar dari pemukiman warga.

Sementara korban selamat telah dipindahkan ke Puskesmas Cibatu untuk mendapat pertolongan medis lebih lanjut. Saat ini kondisi lokasi kejadian dinyatakan aman dan kondusif.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *