Fri. Sep 20th, 2024

WHO: HIV dan Infeksi Menular Seksual Lain Sebabkan 2,7 Juta Kematian Setiap Tahun

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Laporan terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa HIV, hepatitis, dan infeksi menular seksual (IMS) menimbulkan tantangan kesehatan masyarakat.

Penyakit-penyakit ini menyebabkan 2,5 lakh kematian setiap tahunnya. Statistik menunjukkan prevalensi IMS di banyak daerah.

Pada tahun 2022, negara-negara WHO telah menetapkan target ambisius untuk mengurangi jumlah infeksi sifilis di kalangan orang dewasa. Sepuluh kali lipat pada tahun 2030, dari 7,1 juta menjadi 0,71 juta. Namun kasus sifilis baru pada orang dewasa berusia 15-49 tahun akan meningkat lebih dari 1 juta hingga 8 juta pada tahun 2022. Angka tertinggi terjadi di kawasan Amerika dan Afrika.

Dengan tidak adanya penurunan jumlah infeksi HIV dan hepatitis, laporan tersebut mengidentifikasi adanya ancaman terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) pada tahun 2030.

“Peningkatan jumlah infeksi sifilis telah menjadi masalah yang sangat memprihatinkan.” Untungnya, kemajuan signifikan telah dicapai di banyak bidang lain, termasuk peningkatan akses terhadap masalah kesehatan penting, termasuk penyakit dan pengobatan,” kata Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam keterangan resmi yang dipublikasikan pada Selasa, 21 Mei 2024.

“Kita mempunyai alat yang diperlukan untuk mengakhiri penyakit ini (IMS) sebagai ancaman kesehatan masyarakat pada tahun 2030. Namun, kita sekarang harus yakin dalam konteks dunia yang semakin kompleks, negara-negara akan melakukan yang terbaik untuk mencapai tujuan yang ambisius. sendiri,” tambahnya.

Tedros menambahkan, setidaknya ada empat IMS yang bisa diobati, yaitu sifilis (Treponema pallidum), gonore (Neisseria gonorrhoeae), klamidia (Chlamydia trachomatis), dan trikomoniasis (Trichomonas vaginalis). Namun, keempat IMS ini menyebabkan lebih dari 1 juta infeksi setiap hari.

Laporan WHO mencatat peningkatan sifilis (1,1 juta) dan infeksi (523 kasus per 100.000 kelahiran) di kalangan orang dewasa dan ibu selama pandemi COVID-19.  Saat ini, pada tahun 2022, terdapat 230.000 kematian terkait sifilis.

Data baru juga menunjukkan bahwa penyakit gonore sedang meningkat. Pada tahun 2023, dari 87 negara yang melakukan peningkatan pengawasan terhadap resistensi antimikroba gonore, sembilan negara melaporkan peningkatan penggunaan ceftriaxone (dari 5 persen menjadi 40 persen), pengobatan akhir untuk gonore.

WHO sedang memantau situasi dan memperbarui pengobatan yang direkomendasikan untuk mengurangi penyebaran penyakit gonore yang parah ini.

Saat ini, pada tahun 2022, akan tercatat sekitar 1,2 juta kasus baru hepatitis B dan sekitar 1 juta kasus baru hepatitis C.

Jumlah kematian akibat virus hepatitis meningkat dari 1,15 juta pada tahun 2019 menjadi 1,3 juta pada tahun 2022.

Sementara itu, infeksi HIV baru turun dari 1,5 juta pada tahun 2020 menjadi 1,3 juta pada tahun 2022.

Permasalahan ini paling sering dijumpai pada lima kelompok utama penduduk, yaitu: Laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki. Obat suntik. pekerja seks transgender. Orang-orang di penjara dan tempat tertutup lainnya.

Tingkat HIV secara signifikan lebih tinggi dibandingkan populasi umum. Sekitar 55 persen infeksi HIV baru terjadi pada populasi ini dan pasangannya.

Kematian terkait HIV tinggi. Pada tahun 2022, akan terdapat 630.000 kematian akibat HIV, 13 persen di antaranya terjadi pada anak-anak di bawah usia 15 tahun.

Memperluas akses terhadap layanan merupakan salah satu upaya yang dilakukan di berbagai negara. Upaya negara dan mitra untuk memperluas layanan IMS, HIV dan hepatitis dinilai telah mencapai kemajuan besar.

WHO telah menyetujui 19 negara untuk menghilangkan penularan HIV dan/atau sifilis dari ibu ke anak. Hal ini mencerminkan investasi dalam pengujian dan pengobatan prenatal.

Botswana dan Namibia berada pada jalur yang tepat untuk menghilangkan HIV, dan Namibia adalah negara pertama yang menyerahkan dokumen untuk dipertimbangkan dalam upaya menghilangkan tiga penularan HIV, hepatitis B dan sifilis dari ibu ke anak.

Secara global, tingkat infeksi HIV mencapai 76 persen, dan 93 persen orang yang menerima pengobatan mencapai penekanan viral load. Saat ini, upaya sedang dilakukan untuk meningkatkan vaksinasi dan skrining HPV bagi perempuan dengan HIV. Hasilnya, cakupan penelitian dan pengobatan hepatitis B dan C sedikit meningkat di seluruh dunia.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *