Tue. Oct 8th, 2024

WHO: Peningkatan Penggunaan Medsos Punya Efek Buruk di Kalangan Remaja Eropa

matthewgenovesesongstudies.com, Brussels – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan peringatan pada Rabu (25/09/2024) bahwa telah terjadi peningkatan tajam dalam penggunaan media sosial yang dianggap sebagai masalah di kalangan remaja Eropa.

Berdasarkan laman VOA Indonesia, Kamis (26/9), situasi tersebut dinilai berbahaya bagi kesehatan mental mereka.

Organisasi Kesehatan Dunia Wilayah Eropa memperingatkan bahwa satu dari sepuluh anak muda berisiko berjudi.

WHO Eropa mengatakan istilah problematis digunakan untuk menggambarkan situasi di mana generasi muda “mengalami gejala kecanduan”.

“Jelas bahwa kita memerlukan tindakan cepat dan berkelanjutan untuk membantu remaja keluar dari kondisi berbahaya penggunaan media sosial, yang telah terbukti menyebabkan depresi, perundungan, kecemasan, dan kinerja akademis yang buruk,” kata Direktur WHO Eropa Hans Kluge.

Gejala kecanduan ini antara lain tidak mampu mengontrol penggunaan media sosial, mengabaikan aktivitas lain demi penggunaan media sosial, atau mengalami konsekuensi negatif dalam kehidupan sehari-hari akibat penggunaan berlebihan.

WHO Eropa terdiri dari 53 negara dan termasuk kawasan Asia Tengah.

Pada tahun 2022, 11 persen remaja (13 persen perempuan dan sembilan persen laki-laki) menunjukkan tanda-tanda penggunaan media sosial yang bermasalah, naik dari tujuh persen pada empat tahun lalu, menurut Organisasi Kesehatan Dunia.

Laporan ini mengambil data dari 280.000 remaja berusia 11, 13 dan 15 tahun dari 44 negara di Eropa, Asia Tengah dan Kanada.

Fenomena ini paling umum terjadi pada remaja perempuan Rumania berusia 13 dan 15 tahun, 28 persen di antaranya terkena dampaknya, dan paling jarang terjadi pada remaja laki-laki Belanda, dengan hanya tiga persen yang mengalami gejala-gejala tersebut.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, sepertiga remaja bermain game online setiap hari, dan 22 persen di antaranya bermain setidaknya selama empat jam.

Sekitar 12 persen dari seluruh responden yang disurvei berisiko berjudi. Kelompok yang paling terkena dampaknya adalah remaja laki-laki, yaitu 16 persen, dibandingkan dengan tujuh persen remaja perempuan.

“Penting bagi kita untuk mengambil langkah-langkah untuk melindungi generasi muda sehingga mereka dapat menavigasi lanskap digital dengan aman dan membekali mereka [dengan pengetahuan yang cukup] untuk membuat pilihan yang baik mengenai aktivitas online mereka,” kata Natasha Azzopardi-Muscat, direktur sistem dan kebijakan kesehatan. WHO negara-negara Eropa.

Meski demikian, badan PBB tersebut juga menegaskan bahwa media sosial juga memiliki kelebihan.

Di kalangan remaja, 36 persen dan 44 persen anak perempuan berusia 15 tahun melaporkan bahwa mereka sering berhubungan dengan teman-teman mereka secara online.

Remaja “harus menguasai media sosial, bukan media sosial.” kata Azzopardi-Muscat.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *