Mon. Sep 16th, 2024

Wijaya Karya Buka Suara soal Merger BUMN Karya jadi 3 Perusahaaan

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Kementerian BUMN berencana menggabungkan BUMN sektor infrastruktur atau BUMN Karya. Nantinya akan ada merger beberapa perusahaan sehingga hanya tersisa 3 BUMN.

Terkait permasalahan tersebut, Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Mahendra Wijaya menjelaskan, pihaknya akan mengikuti dan mendukung instruksi Kementerian Badan Usaha Milik Negara. 

“Kami hanya mengikuti arahan kementerian BUMN, mereka sudah melakukan evaluasi perencanaan. Kami ikuti arahan kementerian dan dukung apapun,” jelas Mahendra dalam media briefing, Selasa (04/04/2024).

Namun, kata Mahendra, perseroan akan melakukan pengaturan dari sisi sistem dan tata kelola, sehingga jika ada merger atau sistem apa pun dari pemerintah, seluruh prosesnya bisa berjalan lancar. 

Mahendra menambahkan, belum ada mekanisme rinci mengenai rencana tersebut. Menurut dia, seluruh mekanisme dan pelaksanaannya akan dipercayakan kepada kementerian. 

“Kami yakin Kementerian BUMN melakukan hal ini dengan cara yang terbaik. Selain itu, dengan adanya PMN, likuiditas perusahaan akan lebih baik dan permodalan akan semakin kuat,” ujarnya.

Menteri BUMN Erick Thohir akan melakukan 3 merger, yang pertama adalah merger PT Hutama Karya (Persero) dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Kedua, penggabungan PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan Brantas Abhipraya dan Nindya Karya. Ketiga, menggabungkan PT Pembangunan Perumahan (Persero) atau PTPP dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Erick menjelaskan masing-masing tugas yang akan dijalankan oleh 3 klaster BUMN Karya. Artinya, HK dan Waskita akan fokus pada jalan tol, non tol, gedung institusi, dan perumahan komersial.

Sedangkan Wika, PP dan Adhi Karya tidak akan bekerja di sektor yang selama ini dikuasai HK-Waskita. Namun setiap orang memiliki aspek keahliannya masing-masing.

Kemudian BUMN Adhi Karya-Nindya Karya akan fokus bekerja di sektor Engineering, Procurement, Construction (EPC). Spesialisasinya akan diarahkan pada infrastruktur perairan, perkeretaapian dan beberapa hal serupa.

Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian BUMN berencana mengurangi BUMN Karya menjadi hanya 3 unit. Beberapa rencana merger, salah satunya adalah merger PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Brantas Abipraya, dan PT Nindya Karya.

Direktur PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Entus Asnawi Mukhson mengatakan, pihaknya sudah mengetahui rencana tersebut dan kini sedang melakukan penghitungan penghargaan.

“Surat persiapannya sudah diterima, tapi masih dibuat sendiri-sendiri. Jadi kita harus siapkan sendiri, termasuk penilaiannya, tapi tersendiri. Jadi kalau waktunya tiba, kita masing-masing sudah punya penilaiannya. nilai pasar yang wajar,” kata Entus dalam jumpa pers usai RUPS, Senin (1/4/2024).

Lebih lanjut, Entus mengatakan mekanisme pengurangannya kemungkinan besar tidak berupa merger atau akuisisi. Namun akan berbentuk holding dan underholding. Untuk saat ini, Adhi Karya sepertinya akan menjadi induk perusahaan jika ketiga entitas tersebut merger.

Jadi bukan merger, kalau ada induk dan anak. Induk dari ketiga entitas ini yang modalnya paling besar, ADHI, kata Entus.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan merger atau konsolidasi perusahaan ini merupakan salah satu upaya kebangkitan BUMN Karya. Mengingat salah satu tujuan transformasi yang dibawa Erick adalah menjadikan BUMN lebih sehat.

 

Pengalihan tugas ini diharapkan tidak membuat BUMN Karya menjadi “palugada”. Artinya akan dilaksanakan proyek khusus sesuai kategori dan kelasnya masing-masing.

Entitas gabungan Adhi Karya, Brantas Abipraya, dan Nindya Karya akan fokus bekerja di bidang Engineering, Procurement, Construction (EPC). Spesialisasinya akan diarahkan pada infrastruktur perairan, perkeretaapian dan lain-lain.

Yang kita lakukan adalah bersatu dan meningkatkan kesehatan, kata Erick Thohir.

BUMN Karya lain yang akan digabung adalah Hutama Karya (HK) dan Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) yang akan fokus pada jalan tol, non tol, gedung institusi, dan perumahan komersial.

Selanjutnya Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) dan PP (Persero) Tbk (PTPP) akan fokus di beberapa bidang seperti pelabuhan, bandara, namun juga akan tetap masuk ke kawasan pemukiman karena masih ada sisa aset.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *