Tue. Oct 8th, 2024

Wuling Mulai Uji Jalan Mobil Listrik Hongguang Plus

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Beberapa foto mata-mata model baru Wuling menjadi viral. Model tersebut kemungkinan besar akan diberi nama Wuling Hongguang Plus, mirip dengan Hongguang Mini EV yang lebih besar.

Menurut Karnyushina, kode internal model tersebut adalah CE110M dan kemungkinan akan mengikuti sistem penggerak listrik murni atau battery electric vehicle (BEV).

Dari segi tampilan, desain depan kendaraan bertenaga baterai ini mirip dengan Wuling Hongguang Mini EV Macaron, dengan lampu depan berbentuk persegi panjang dan sudut membulat. Ada juga tonjolan di tengah yang bisa jadi merupakan port pengisian daya.

 

Dari samping, bodinya berbentuk garis persegi, di belakang menggunakan pintu belakang geser, dan lampu belakang berbentuk vertikal yang tidak meniru tampilan Macaron. Perhatikan juga bahwa banyak di antaranya berukuran kecil dan desain lampu latar mungkin bukan versi final.

Namun, saat ini belum ada detail mengenai sistem penggerak dan baterai yang digunakan. Informasi ini kemungkinan akan dirilis menjelang peluncuran mobil listrik barunya ini.

Sementara itu, di pasar Tiongkok, mobil sejenis seperti Great Wall Coolbear dan BAIC Changhe Beidouxing perlahan-lahan ditarik dari pasar karena daya saing yang buruk dan penjualan yang lambat.

Wuling Motors Indonesia mengumumkan akan memulai produksi baterai dalam negeri pada akhir tahun 2024. Rakitan penyimpanan listrik mobil listrik asal China ini kemungkinan besar akan berlokasi di Cikarang, Jawa Barat.

Lantas, apakah mobil listrik Wuling akan lebih murah dengan menggunakan baterai buatan Indonesia?

Maulana Hakim, Direktur Purna Jual Wuling Motors, mengatakan dampak produksi baterai Wuling di Indonesia tentu disebabkan oleh meningkatnya tingkat suku cadang kendaraan listrik dalam negeri (TKDN) di China. Namun saat ini mobil listrik Wuling sudah mencapai 40 persen dari batas bawah TKDN untuk insentif.

“Dalam hal ini berarti mendukung pemerintah yang menginginkan kandungan lokal lebih tinggi. Saat ini batas minimal pemerintah adalah 40 persen, sehingga kita bisa mendapatkan insentif,” jelas Hakim dalam pertemuan di Kelapa Gading, Provinsi Utara. Jakarta, baru-baru ini.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *