Sat. Sep 28th, 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – X atau dulu dikenal dengan Twitter ketahuan mencoba perubahan besar di jejaring sosial.

X/Twitter saat ini sedang mencoba untuk menghapus konten serupa, tombol komentar dan posting ulang, serta informasi jumlah tanggapan postingan.

Tak hanya itu, perusahaan media sosial yang kini dimiliki Elon Musk juga akan menghapus perhitungan dari hasil yang diberikan.

Meski perubahan ini belum dirilis, namun ditemukan pada kode App X terbaru untuk iOS v10.53 oleh pengguna dengan akun @aaronp613.

Perlu dicatat bahwa fitur dan perubahan baru pada platform ini terkadang tidak dirilis ke publik atau tidak diluncurkan sama sekali oleh perusahaan.

Namun, penemuan ini menunjukkan bahwa Twitter secara serius mempertimbangkan tindakan tersebut dan secara terbuka menguji penghapusan tombol dan penghitung.

Menghapus fitur ini hanya akan memengaruhi tampilan hasil saat melihat teks asli. Jika pengguna mengklik jawaban, halaman jawaban akan menampilkan tombol suka, komentar, dan posting ulang serta komentar.

Sementara itu, pihak perusahaan dikabarkan sedang bersiap untuk memindahkan karyawannya ke kantor pusat X. Menurut The Guardian, Selasa (8/6/2024), karyawan X di San Francisco akan pindah ke kantor baru di Palo Alto dan San Jose. .

Kabar tersebut diumumkan oleh CEO Linda Iaccarino melalui memo internal media sosial.

“Keputusan penting ini menjadi perhatian banyak dari Anda, namun ini adalah keputusan yang tepat bagi perusahaan dalam jangka panjang,” tulis Linda dalam postingannya.

Pada Juli tahun ini, Elon Musk mengatakan ingin memindahkan kantor pusat X dan SpaceX dari California ke Texas.

Saat itu, seorang eksekutif Tesla mengatakan alasan perpindahan kantor tersebut adalah untuk menanggapi undang-undang California yang melarang guru secara paksa mengungkapkan seksualitas siswanya.

X Move News adalah perusahaan media sosial besar yang berbasis di San Francisco sejak didirikan pada tahun 2006.

Sejak Twitter diakuisisi oleh Elon Musk pada tahun 2022, banyak hal terjadi di media sosial yang dulunya identik dengan gambar biru.

Setelah Elon Musk mengambil alih perusahaan, dilaporkan bahwa X sering terlambat membayar sewa dan mencoba mengubah ruang kantor menjadi perumahan sementara bagi pekerja berpindah.

Tahun lalu, media sosial juga mengarahkan pemerintah kota untuk membuat tanda ‘X’ besar yang terletak di atas gedung.

Banyak warga yang tinggal di gedung sekitar kantor X yang mengeluhkan lampu tanda besar “X” terlalu tinggi dan diminta melepasnya dari langit-langit.

Perang dingin di dunia kecerdasan buatan (AI) semakin memanas. Elon Musk, CEO media sosial

Tak hanya itu, Elon Musk juga menggugat pendiri perusahaan OpenAI, Sam Altman dan Greg Brockman.

Dalam kasus terbaru ini, CEO Tesla dan SpaceX menuduh perusahaan yang mengoperasikan ChatGPT melanggar kewajiban perusahaan.

Dilansir The Verge, Selasa (8/6/2024), Elon Musk mengakui OpenAI telah melanggar kewajibannya untuk mengembangkan teknologi AI yang bermanfaat bagi manusia.

Pada Senin, 5 Agustus 2024, CEO SpaceX mengajukan gugatan baru ke pengadilan federal di California Utara.

Elon Musk juga mengklaim bahwa Sam Altman dan Greg Brockman memanfaatkannya untuk memulai organisasi nirlaba mereka.

Gugatan Elon Musk berbunyi: “Keduanya berjanji bahwa OpenAI akan lebih aman dan transparan dibandingkan perusahaan yang berorientasi pada keuntungan.”

Dalam kasus ini, Elon Musk menuduh keputusan dua eksekutif OpenAI terkait status nirlaba merupakan penipuan jangka panjang yang dilakukan Sam Altman.

Sebelumnya, Boss X juga melontarkan usulan serupa. Namun, Elon mencabut tuduhan tersebut pada bulan Juni tanpa penjelasan.

Di saat yang sama, Elon Musk juga mengklaim bahwa OpenAI melanggar perjanjian pendirian antara dirinya dan salah satu pendiri perusahaan lain untuk menjadikan teknologi AI terbuka.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *