Fri. Sep 20th, 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – YouTube baru saja memblokir metode pembayaran langganan yang menggunakan virtual private network (VPN). Hal ini dilakukan agar pengguna membayar YouTube Premium tergantung negara tempat pengguna berada.

FYI, biaya berlangganan YouTube Premium berbeda-beda di setiap negara. Hal ini dilakukan karena Google telah mempelajari rata-rata pendapatan pengguna di seluruh dunia, sehingga YouTube menetapkan biaya layanan Premium yang menyesuaikan pendapatan pengguna tergantung negaranya.

Misalnya pengguna di Amerika yang ingin berlangganan YouTube Premium harus membayar US$13,99 (sekitar Rp 230 ribu), di Swiss pengguna harus membayar 18 dolar AS (sekitar Rp 296 ribu) per bulan, di Inggris harganya mencapai 16,50 dollar (sekitar Rs 271 ribu).

Biaya-biaya tersebut dinilai sangat besar. Di sisi lain, YouTube Premium jauh lebih murah di beberapa negara, terutama di negara berkembang.

Misalnya di Filipina, biaya berlangganannya hanya 2,83 dollar AS (sekitar 46 ribu rupiah). Faktanya, pengguna di Argentina hanya perlu membayar $1 (sekitar 16.000) untuk menggunakan YouTube Premium.

Banyak pengguna yang mengetahui perbedaan harga berlangganan. Terakhir, mereka menggunakan trik baru untuk mengurangi biaya berlangganan YouTube Premium, yaitu menggunakan VPN.

Saat menggunakan VPN, sistem mengasumsikan bahwa pengguna tinggal di salah satu negara tersebut dan berlangganan Premium dengan tarif negara terkait, sehingga mengurangi tagihannya.

Setelah YouTube menemukan trik ini, mereka langsung memblokir akun yang menggunakan trik ini tanpa peringatan apa pun.

Seorang pengguna Reddit membagikan tangkapan layar pengguna yang diblokir. Layar bertuliskan “Keanggotaan YouTube Premium Anda telah dibatalkan”, yang berarti akun YouTube Premium Anda telah dibatalkan.

Melihat fenomena tersebut, YouTube memberikan penjelasannya. “YouTube telah mulai membatalkan keanggotaan premium untuk akun yang diketahui memiliki informasi pendaftaran negara palsu,” tulis juru bicara YouTube.

“YouTube telah memulai pembatalan keanggotaan premium untuk akun yang diketahui memiliki informasi pendaftaran negara palsu,” tambahnya.

Untuk mencegah orang mengeksploitasi celah ini di masa mendatang, YouTube akan mewajibkan pelanggan untuk mendaftar dengan ID yang ditautkan ke alamat di negara akun tersebut.

Sebelumnya, YouTube menyatakan perang terhadap penyedia pemblokir iklan (AdBlocker). Langkah ini dilakukan melalui berbagai cara agar pengguna bisa menonton video secara gratis tanpa iklan. 

Taktik yang digunakan YouTube antara lain menampilkan pop-up peringatan atau langsung melompat ke akhir video jika Anda masih keras kepala menggunakan pemblokir iklan.

 Namun cara ini masih bisa dibobol oleh sistem AdBlock. Karena sangat bersemangat dalam memberantas pemblokir iklan, perusahaan saat ini sedang menguji dengan Google sistem baru yang dapat melewati sistem AdBlock.

Berdasarkan laporan SponsorBlock yang dikutip Android Authority, Sabtu (15/6/2024), YouTube sedang menguji injeksi iklan sisi server.

Sekadar informasi, SponsorBlock adalah ekstensi yang dapat mengidentifikasi dan menangguhkan segmen bersponsor di video YouTube.

Sistem ini memungkinkan YouTube mengumpulkan segmen iklan dalam video dan menampilkannya kepada pengguna. Cara ini menyulitkan pemblokir iklan untuk menentukan kapan iklan muncul dan kapan berhenti.

Tak hanya itu, YouTube juga ketahuan sedang menguji sistem baru yang memecahkan aplikasi pemblokiran iklan pihak ketiga di ponsel Android.

Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya kesalahan baru oleh pengguna. Hasilnya menunjukkan bahwa YouTube menggunakan AdBlocker memaksa pengguna untuk masuk dengan akun Google sebelum menonton video.

Kesalahan tersebut muncul sebagai pemeriksaan keamanan dengan pesan: “Masuk untuk memverifikasi bahwa Anda bukan bot”, artinya pengguna harus masuk terlebih dahulu sebelum mengakses video YouTube.

Cara ini akan mempersulit kerja aplikasi AdBlock pihak ketiga. Hal ini karena sistem YouTube memaksa pengguna untuk login agar iklan dapat muncul.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *