Fri. Sep 20th, 2024

4 Kebiasaan yang Bikin Rentan Kena Hipertensi alias Tekanan Darah Tinggi

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan Eva Susanti mengatakan, ada kebiasaan masyarakat yang rentan terkena hipertensi atau hipertensi.

Eva mengatakan, perilaku masyarakat yang dapat meningkatkan faktor risiko penyakit darah tinggi adalah merokok, kurang aktivitas fisik, kurang makan sayur dan buah, serta mengonsumsi makanan asin.

Selain itu, stres dan faktor keturunan juga menjadi faktor risiko terjadinya hipertensi, seperti yang dikatakan Presiden Masyarakat Hipertensi Indonesia (InaSH, 2019-2021) Uggul D. Situmorang.

Mengingat risiko di atas, melakukan aktivitas fisik, termasuk olahraga dan pola makan sehat, sangat dianjurkan.

“Proporsi penderita hipertensi berusia 18 hingga 59 tahun yang kurang melakukan aktivitas fisik 1,9 kali lebih tinggi dibandingkan penderita hipertensi yang melakukan aktivitas fisik cukup,” kata Eva.

Jadi, proporsi penderita hipertensi berusia antara 18 dan 59 tahun dengan kondisi obesitas sentral atau lemak perut berlebih adalah 3,4 kali lebih tinggi dibandingkan penderita hipertensi yang tidak mengalami obesitas sentral.

Sementara itu, proporsi penderita hipertensi di atas 60 tahun dengan obesitas sentral sama dengan proporsi penderita hipertensi yang tidak mengalami obesitas sentral.

Jika Anda sudah terlanjur mengidap hipertensi, Anda tetap bisa dibantu untuk mengendalikannya dengan menerapkan kebiasaan hidup sehat dengan KEPATUHAN. Apa itu KEPATUHAN? Eva menjelaskan, OBEI berarti memeriksakan kesehatan secara rutin dan mengikuti anjuran dokter. Obati penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur. Pertahankan pola makan yang seimbang.

 

Stump juga mengatakan, hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat menyebabkan komplikasi seperti stroke, kebutaan, gagal jantung, dan gagal ginjal. Kabar baiknya, tekanan darah tinggi atau hipertensi bisa diturunkan dengan rutin berolahraga, mengonsumsi makanan sehat, mengurangi asupan garam, minum obat, dan menghindari stres.

Banyak sekali pilihan obat, banyak sekali obat yang harus diketahui secara pasti bagaimana mekanisme kerjanya, kegunaannya dan harus digunakan dengan baik dan benar, kata Tinggi.

 

Peran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam pengendalian hipertensi adalah meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap faktor risiko hipertensi.

Selain itu, Kementerian Kesehatan juga menggalakkan pentingnya pola hidup sehat, deteksi dini, pemberian pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat, termasuk layanan/protokol diagnostik dan penatalaksanaan, serta pengobatan hipertensi agar hipertensi terkendali.

Kementerian Kesehatan juga fokus pada pengembangan sumber daya manusia, integrasi seluruh sistem/aplikasi di SATU SEHAT, pemberdayaan masyarakat dan dukungan penelitian inovatif.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *