Mon. Sep 23rd, 2024

Tekan Stunting, BKKBN Sulsel Perkuat Program Bangga Kencana di Pinrang dan Enrekang

matthewgenovesesongstudies.com, Makassar – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Selatan pada Kamis (2/5/2024) menyelenggarakan penguatan dan evaluasi Program Bangga Kencana dan Penurunan Stunting di Kabupaten Pinrang dan Enrekang. . 

Kepala BKKBN Sulsel Shodiqin menjelaskan, kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka mempererat tali silaturahmi dengan PLKB di daerahnya guna meningkatkan pengelolaan program Bangga Kencana dan mempercepat penurunan budidaya.

Berdasarkan prevalensi balita gizi buruk menurut kabupaten/kota di provinsi Sulawesi Selatan, ditemukan bahwa prevalensi di kabupaten Enrekang meningkat sebesar 8,5% dari tahun 2022. menjadi 34,9% pada tahun 2023 

Dalam kegiatan tersebut Shodiqin juga membahas tentang laporan capaian realisasi anggaran BOKB Kabupaten Enrekang tahun 2024 yang hanya mencapai 7,83%.

“Diharapkan ada penilaian pertumbuhan di Kabupaten Enrekang,” kata Shodiqin di kantor DPPKB Kabupaten Enrekang, Kamis (5/2/2024). 

Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Enrekang Darmiati Siampa dalam kegiatan ini menegaskan komitmennya untuk mendukung BKKBN dalam seluruh programnya. 

“Dengan tanggung jawab fungsional yang kami miliki, kami berkomitmen untuk mewujudkan visi dan misi BKKBN, dan saya berharap PLKB dapat memaksimalkan tugasnya di bidang ini dan meningkatkan kompetensinya,” ujarnya.

Pada hari yang sama, Shodiqin juga turut memantau perkembangan evaluasi promosi CAKE pada program Bangga Kencana di Kabupaten Pinrang yaitu di kantor DPPKB Kabupaten Pinrang. 

Ketua Bidang Residen DPPKB Pinrang Rasmih Abdullah mengatakan dalam kegiatan ini, pencatatan dan pelaporan yang dilakukan PKB dan PLKB di daerah, program Bangga Kencana dilakukan secara rutin agar kita bisa mengetahui program tersebut nantinya. prestasi yang telah menyentuh masyarakat. 

Selanjutnya pada tahun 2023 berdasarkan data SKI penurunan di Kabupaten Pinrang sebesar 3,3% dari 20,9% pada tahun 2022 menjadi 17,6% pada tahun 2023.

Shodiqin juga mengapresiasi prestasi Kabupaten Pinrang dalam menurunkan prevalensi setrum. Angka stunting diperkirakan akan kembali menurun pada tahun ini untuk memenuhi target nasional.

Selain itu, Shodiqin juga menyampaikan kebijakan BKKBN Pusat. “Sejauh kabupaten/kota yang kebutuhannya rendah tidak menerima DAK FISIK dan yang menerima DAK FISIK adalah kabupaten/kota yang masih memiliki unmet need tinggi,” ujarnya.

“Laporan Pencapaian Program DPPKB Kabupaten Pinrang Bangga Kencana Di Atas Rata-Rata. “Diharapkan anggaran yang sebenarnya juga dapat dimanfaatkan secara maksimal ke depannya,” harap Shodiqin.

 

Lihat juga video unggulan ini:

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *