Fri. Sep 20th, 2024

Orang Asia Rentan Kena Hipertensi, Ini Alasannya

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Orang Asia lebih rentan terkena hipertensi dibandingkan ras lain di dunia. Ketua Persatuan Psikiatri Indonesia, Dr. Eka Harmeiwaty, Sp.S, bergerak di bidang genetika.

“Penduduk Asia punya gen yang sensitif terhadap garam. Dibandingkan (orang) Eropa, bisa darah tinggi atau tekanan darah tinggi dan berbeda dengan ras bule,” kata Eka di Jakarta, Jumat, seperti dilansir dari Antara. . DI ANTARA.

Orang Asia secara genetik lebih sensitif terhadap garam, kata Eka, karena garam merupakan hasil budaya makan yang sudah berlangsung lama dan tidak bisa dipisahkan dari makanan yang rasanya asin saja. Ia mencontohkan, masyarakat Jepang, Korea, dan China menyukai makanan fermentasi seperti tahu bau, kimchi, dan natto.

Sementara itu di Indonesia, terdapat makanan yang umum rasanya asin, seperti sambal, sambal, ikan asin, serta makanan ringan dan makanan beku yang dijual di supermarket.

Garam menyebabkan resistensi air sehingga volume darah menjadi banyak sehingga tekanan darah meningkat, ujarnya.

Berdasarkan Data Dasar Kesehatan (Riskesdas) Kementerian Kesehatan yang diterbitkan pada tahun 2018, prevalensi tekanan darah tinggi di Indonesia mencapai 34,1 persen.

Penelitian di rumah sakit menunjukkan banyak pasien hipertensi yang menderita komplikasi seperti stroke, penyakit jantung, gagal ginjal bahkan cuci darah. Penyakit ini bahkan lebih jarang terjadi. 

 

Eka mengatakan, penyebab darah tinggi yang dahulu sering ditemukan pada pasien berusia 55 tahun ke atas, kini trennya berubah ke arah usia 30 hingga 40an. Tren ini juga berlaku pada situasi global.

“Itu adalah sifat alami dan tidak ada yang dapat Anda lakukan mengenai genetika. “Orang Asia lebih sensitif terhadap garam,” ujarnya.

Melihat situasi tersebut, Eka menyarankan agar garam tidak lebih dari lima gram per hari atau setara dengan satu sendok teh per orang per hari. Dibandingkan membeli makanan siap saji, kata dia, lebih baik memasak lauk pauk di rumah karena jumlah bumbunya bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing orang.

 

Makan daun seledri dan mentimun menurunkan tekanan darah. Di sisi lain, terkait minuman, ia mengomentari perlunya memperbanyak konsumsi air bagi penderita hipertensi.

Minum kopi dalam jumlah banyak tidak dianjurkan bagi penderita hipertensi, terutama penderita hipertensi berat. Kalaupun ingin minum kopi, pasien bisa memilih kopi hitam yang lebih sehat dan bergizi bagi tubuh, ujarnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *