Sun. Sep 22nd, 2024

Harga Minyak Dunia Bisa Tembus USD 100 per Barel, Ini Ramalan Bank Dunia

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Bank Dunia memperingatkan bahwa meningkatnya ketegangan dan ketegangan di Timur Tengah dapat menyebabkan guncangan energi dan menyebabkan harga minyak naik di atas $100.000 per barel.

Risiko ini dapat menyebabkan inflasi dan menyebabkan kenaikan suku bunga dalam jangka panjang.

“Dunia berada dalam momen yang rentan: guncangan energi yang besar dapat merusak kemajuan yang dicapai dalam penurunan inflasi selama dua tahun terakhir,” kata Kepala Ekonom Bank Dunia Indermit Gill, Jumat (26/04/2024) seperti dikutip CNBC International. .

Ketegangan di Timur Tengah meningkat awal bulan ini ketika Israel dan anggota OPEC Iran saling menyerang wilayah masing-masing, sehingga memicu kekhawatiran bahwa pasokan minyak mentah dapat terganggu.

Pemerintah Yerusalem dan Teheran tampaknya bertekad menentang eskalasi konflik.

Harga minyak global turun hampir 4% dari pembacaan terakhirnya karena investor menampik kemungkinan terjadinya perang lebih lanjut di wilayah tersebut. Namun Bank Dunia memperingatkan bahwa situasinya masih belum pasti.

Jika konflik antara satu atau lebih perusahaan penghasil minyak di Timur Tengah menyebabkan gangguan pasokan sebesar 3 juta barel per hari, harga minyak rata-rata bisa $102 per barel.

Laporan pasar komoditas terbaru dari Bank Dunia menunjukkan bahwa harga minyak global akan rata-rata $102 per barel jika konflik yang melibatkan satu atau lebih produsen minyak di Timur Tengah menyebabkan gangguan pasokan sebesar 3 juta barel per hari. Tekanan ini mengancam akan menghambat upaya penurunan inflasi.

Menurut Bank Dunia, pada tahun 2022-2023, inflasi global akan turun sebesar 2%, terutama disebabkan oleh penurunan harga komoditas hampir 40%.

Harga komoditas saat ini stabil dan Institut Keuangan Dunia memperkirakan akan turun sebesar 3% pada tahun ini dan 4% pada tahun 2025.

“Inflasi global masih di luar kendali,” kata Gill.

“Pendorong utama inflasi, yaitu penurunan harga komoditas, sebagian besar telah terhenti. Artinya, suku bunga bisa tetap lebih tinggi dari perkiraan antara sekarang dan tahun depan,” jelasnya.

Ketika konflik di Timur Tengah meningkatkan risiko kenaikan inflasi, Bank Dunia yakin dunia akan mendapat dorongan jika OPEC+ memutuskan untuk memangkas produksi tahun ini.

Menurut Bank Dunia, jika kartel melepaskan 1 juta barel minyak per hari ke pasar pada paruh kedua tahun ini, harga minyak akan turun rata-rata $81 per barel.

Minyak mentah berjangka kembali menguat pada perdagangan Kamis karena pelaku pasar mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang mengecewakan dibandingkan dengan potensi risiko geopolitik.

Sebuah survei terhadap para ekonom yang dilakukan oleh Dow Jones menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi AS lebih lemah dari perkiraan pada kuartal pertama, sebesar 1,6% per tahun, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya sebesar 2,4%.

Managing Director Velandera Energy Partners, Manish Raj, menjelaskan data pertumbuhan ekonomi ini telah menekan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang mengetahui bahwa pasar minyak sedang lemah dan situasi di Timur Tengah masih mendung.

Lanjut Raj, pelaku pasar juga menutup posisi short setelah terjadi lonjakan volatilitas harga selama dua pekan.

Di Timur Tengah, Israel melancarkan serangan udara ke kota Rafah di Palestina. Namun, ada peringatan dari sekutu bahwa operasi tersebut akan memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza.

Informasi harga minyak

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) AS untuk kontrak Juni naik 76 sen, atau 0,92%, menjadi $83,57 per barel. Harga minyak di AS naik lebih dari 16% tahun ini.

Harga minyak Brent yang menjadi patokan harga minyak dunia pada bulan Juni mengalami kenaikan sebesar 99 sen atau 1,12% dan ditetapkan pada level 89,01 dolar per barel. Saat ini, tolok ukur global ini telah meningkat lebih dari 15%.

Harga bensin RBOB bisa naik 0,87% menjadi $2,75 per galon. Saat ini, harga bensin berjangka naik sekitar 31%.

Sementara itu, harga gas alam untuk kontrak Mei turun 0,91% menjadi $1,63 per 1.000 kaki kubik. Saat ini, harga gas telah turun sekitar 35 persen.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *