Fri. Sep 20th, 2024

Penyebab Penis Terinfeksi Jamur, Salah Satunya Tidak Disunat

matthewgenovesesongstudies.com, Bandung – Infeksi jamur pada penis pria bisa menyebabkan kondisi seperti balanitis atau radang kepala penis.

Biasanya infeksi jamur ini sering terdengar pada vagina wanita. Namun, pria juga bisa terkena infeksi jamur penis.

Diposting oleh situs Good Doctor, infeksi jamur penis adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh jamur yang tumbuh di sekitar kelenjar dan testis, yang biasanya ada di kulit kita.

Infeksi jamur pada penis juga sering disebut dengan candida balanitis atau thrush balanitis. Candida albicans merupakan salah satu jenis jamur yang secara alami hidup di kulit dan tubuh kita, terutama di area mulut, tenggorokan, saluran pencernaan, dan alat kelamin.

Namun bila pertumbuhan jamur ini mulai tidak merata dan berlebihan, maka infeksi bisa terjadi. Infeksi jamur pada penis (atau candida balanitis) yaitu peradangan pada kepala penis atau kepala penis.

Infeksi penis terjadi ketika jamur menjadi berlebihan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor.

Salah satu penyebab paling umum dari infeksi penis adalah hubungan seksual tanpa kondom dengan wanita yang menderita infeksi jamur vagina. Berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami infeksi penis;

– Mengonsumsi antibiotik dalam jangka waktu lama – Anda menderita diabetes tipe 1 atau tipe 2

– Obesitas atau kelebihan berat badan – Anda memiliki sistem kekebalan tubuh (misalnya orang yang mengidap HIV)

– Pelayanan kesehatan pribadi yang buruk

– Sensitif terhadap sabun, parfum dan bahan kimia

– Penggunaan steroid

– Panduan penggunaan kondom yang mengandung kondom

– Penggunaan spermisida

– Tidak disunat

Pria yang tidak disunat berisiko tinggi mengalami infeksi jamur penis. Pasalnya, area di bawah kulup bisa menjadi tempat berkembang biaknya jamur candida. Berikut beberapa tanda dan gejala jika Anda mengalami infeksi jamur pada usus besar;

– Gatal atau perih pada ujung penis atau kulup

– Kemerahan – Rasa basah pada ujung penis

– Kotorannya terlihat seperti keju cottage dan berbau seperti roti atau sesuatu yang tidak sedap

– Bengkak di sekitar ujung penis dan kulup

– Luka atau bercak putih pada kulit

– Kesulitan dalam menarik kembali kulup

– Kesulitan buang air kecil

– Kesulitan mendapatkan atau mempertahankan ereksi

Pada kasus yang parah, Anda mungkin mengalami kesulitan buang air kecil (BAK) atau aliran urin yang tidak terkontrol.

 Tonton video unggulan ini:

Infeksi penis sering kali hilang dengan sendirinya, meski bisa menyebar ke area kulit lain di sekitarnya, termasuk skrotum dan bokong.

Namun, infeksi jamur menular, jadi penting untuk mendapatkan pengobatan agar tidak menularkannya atau menulari pasangan seksual Anda. Berikut beberapa pilihan untuk mengobati infeksi penis:

– Krim anti jamur. Gunakan krim seperti miconazole atau klotrimazol pada area yang terinfeksi sekali sehari selama satu hingga tiga minggu atau sesuai anjuran dokter.

– Krim steroid seperti hidrokortison

– Obat oral yang disebut flukonazol

Infeksi penis dapat dicegah dan salah satu langkah pertama dan terpenting adalah membersihkan area genital Anda. Berikut beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mencegah infeksi jamur:

– bersihkan dan keringkan kubis setiap kali ratusan dan setelah berhubungan seks

– Gunakan sabun atau produk kulit bebas pewangi

– Kenakan kondom saat berhubungan intim bila pasangan Anda mengalami infeksi jamur

– Pilih celana dalam berbahan katun yang terlalu ketat untuk mencegah area genital basah

Infeksi jamur ringan biasanya hilang dengan sendirinya jika perawatan kesehatan yang baik diikuti. Jika Anda sudah berobat dengan krim namun gejala tidak kunjung membaik, segera hubungi dokter.

Infeksi penis yang serius dan tidak diobati dapat menyebabkan masalah prostat. Orang yang sering terkena infeksi harus mencari pertolongan medis, terutama jika infeksinya tidak kunjung sembuh.

Jika infeksi terus berlanjut, ini mungkin merupakan tanda adanya masalah mendasar seperti diabetes atau sistem kekebalan tubuh.

 

Jamur candida albicans merupakan penyebab utama infeksi jamur vagina. Jamur ini bisa tumbuh dimana saja, termasuk di kulit, mulut, dan area genital. Umumnya infeksi jamur ini memerlukan pengobatan yang tepat.

Pasalnya, infeksi bisa masuk ke aliran darah jika kondisi ini tidak segera ditangani. Nah, berikut beberapa cara mencegah infeksi jamur vagina.

1. Menjadi bersih secara internal

Langkah terpenting dalam mencegah infeksi jamur vagina adalah dengan menjaga kebersihan vagina. Membersihkan area genital dengan menggunakan parfum sangat dianjurkan karena dapat menyebabkan iritasi.

Anda juga harus menghindari produk yang mengandung bahan kimia keras lainnya. Berikut beberapa cara menjaga kebersihan vagina;

– Setelah buang air kecil, keringkan mangkuk dengan tisu dari depan ke belakang. Hal ini dapat membantu mencegah penyebaran jamur atau bakteri dari area antara anus dan vagina.

– Dengan menstruasi, tampon, pembalut atau celana dalam sesering mungkin

– Setelah keputihan, keringkan area vagina secara bertahap untuk menghilangkan kelembapannya

– Ganti celana atau pakaian yang basah atau lembap

2. Hindari douching vagina

Douching membersihkan bagian dalam vagina menggunakan cairan yang mengandung beberapa bahan lain. Biasanya campuran tersebut dikemas dalam mesin yang disebut douchi.

American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan agar wanita menghindari mandi. Pasalnya, produk kebersihan kewanitaan, seperti douche, dapat membunuh bakteri baik di vagina sehingga membantu mencegah infeksi.

Namun bersihkan bagian luar bungkusnya dengan air. Jika ingin menggunakan sabun, pilihlah sabun yang lembut dan tidak beraroma.

3. Batasi asupan gula Anda

Mencegah infeksi jamur vagina juga mencakup pola makan yang sehat. Sebaiknya batasi konsumsi makanan atau minuman manis.

Sebuah tinjauan tahun 2015 menemukan bahwa mengonsumsi gula rafinasi serta produk kaya laktosa dapat mendorong pertumbuhan jamur.

Tak hanya itu, sebaiknya kurangi asupan makanan yang mengandung karbohidrat olahan, misalnya tepung terigu. Dengan mengurangi gula dan karbohidrat yang paling terbukti, hal ini dapat meningkatkan rasa lapar, dibandingkan konsumsi;

– Buah dan sayur-sayuran

– Terkadang makanan kaya, seperti kacang-kacangan dan biji-bijian

– Halo pers

 

4. Memiliki berat badan yang sehat

Orang yang mengalami obesitas mungkin memiliki lipatan kulit yang mudah memerangkap kelembapan. Hal ini dapat memudahkan pertumbuhan jamur.

Sebaliknya, obesitas juga merupakan faktor risiko diabetes. Diabetes sendiri bisa membuat seseorang rentan terkena infeksi jamur.

5. Hindari memakai celana panjang atau celana yang terlalu ketat

Ia dapat tumbuh subur di lingkungan yang panas dan lembab. Untuk menghindarinya, pastikan Anda mengenakan celana panjang, rok, celana dalam atau celana panjang yang tidak terlalu ketat.

Pasalnya, pakaian basah dapat meningkatkan suhu dan kelembapan tubuh di sekitar area vagina sehingga dapat meningkatkan risiko infeksi jamur.

Selain itu, pilihlah pakaian dalam yang berbahan katun. Pasalnya, kapas dapat membatasi sirkulasi udara di area vagina. Pastikan juga Anda selalu mengganti pakaian basah setelah berolahraga.

6. makanan yang mengandung probiotik

Mengutip dari Medical News Today, banyak bakteri yang mampu mengendalikan pertumbuhan jamur. Ketidakseimbangan antara bakteri baik dan jahat dapat menyebabkan pertumbuhan jamur yang berlebihan sehingga dapat menyebabkan infeksi jamur.

Ada beberapa penyebab yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan ini, seperti stres terus-menerus, perubahan atau ketidakseimbangan hormonal, dan penggunaan antibiotik tertentu.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan jumlah bakteri sehat, Anda bisa memasukkan makanan probiotik. Beberapa makanan sebagai sumber probiotik adalah:

– Yogurt – makanan fermentasi, termasuk kimchi, kombucha, acar, kefir dan sauerkraut (kubis fermentasi)

Demikianlah sedikit informasi mengenai cara mencegah infeksi jamur vagina. Ingat, selalu jaga kebersihan dan higienitas vagina agar terhindar dari infeksi jamur vagina. (Ari Nugraha)

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *