Fri. Sep 20th, 2024

Gali Bakat Disabilitas, Amanah Fasilitasi Teman Tuli Meracik Kopi

By admin Aug23,2024 #Amanah

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Aneuk Muda Aceh Unggul Besar (AMANAH) mendorong penyandang disabilitas untuk memahami teknik pengolahan produk kopi khas Aceh. Mereka diajari berlatih bersama sebagai asisten dan membuatkan kopi untuk teman tunarungu.

“Urusan kami adalah memperkenalkan kopi, khususnya kopi gayo,” ujar Ken Munte, pakar kopi sekaligus instruktur pada pelatihan yang digelar di Ivory Coffee, Kota Banda Aceh, dalam pemberitaan.

Ken menjelaskan, kelas talenta yang digelar AMANAH bekerja sama dengan Balai Pelatihan Produk (BPVP) Banda Aceh telah berlangsung sejak Senin (29/7/2024) lalu. Kegiatan tersebut terus diikuti oleh 20 peserta hingga hari ketiga rangkaian.

“Pada hari pertama, para peserta terlebih dahulu diajari cara mempersiapkan pembukaan kafe atau restoran. Kemudian, kami diperlihatkan cara antar jemput tamu, menyiapkan peralatan makan, dan meletakkan pesanan di meja pelanggan,” Ken dikatakan.

Pada hari kedua, lanjut Ken, peserta belajar bagaimana memperlakukan tamu sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Mulai dari SOP pembersihan, penerbitan tagihan, hingga penanganan keluhan tamu.

Tak hanya itu, mereka juga diyakini harus mengetahui produk olahan kopi agar bisa menunggu lebih baik. Pengetahuan ini akan berguna untuk disampaikan kepada para tamu di kafe atau restoran yang akan beroperasi di kemudian hari.

“Sebelumnya saya jelaskan kepada teman-teman saya yang tunarungu mulai dari bercocok tanam, siapa petaninya, bagaimana cara kerja petaninya dan terus ke tahap panen. Apa yang harus dilakukan setelah panen dan bagaimana cara mengelolanya,” kata Ken.

Setelah menjelaskan segala hal tentang kopi, Ken akan belajar cara membuat kopi dengan metode manual brewing. Menurutnya, peserta langsung memahami materi meski baru pertama kali mencobanya. Bahkan, Ken tak menyangka ada peserta yang bisa membuat kopi dengan hasil bagus. Oleh karena itu, mereka tidak hanya mempunyai kemampuan bekerja sebagai pramusaji saja, namun mereka juga berpeluang menjadi barista.

“Kalau menurut saya pribadi, (kopi) yang mereka buat itu enak, semuanya enak. Kalau (dinilai) 1-10, itu 9,5. “Mereka punya kuasa di dunia karya Batista, terutama untuk pematangan tangan, ” dia membual.

Ken meyakini kegiatan yang digagas Amanah ini sangat baik bagi pengembangan sumber daya manusia khususnya generasi muda di Aceh. Selain itu, tujuan proyek ini adalah untuk mengikutsertakan penyandang disabilitas agar mereka mempunyai hak yang sama dengan warga negara lainnya.

“Menurut saya pribadi, ini sangat bagus, karena setahu saya di Aceh belum ada yang melakukan pelatihan seperti ini. Ini juga pengalaman pertama saya mengajar bersama teman-teman tunarungu,” kata Ken.

Selain itu, ia mengaku sangat senang bisa mengikuti kegiatan kelas bakat yang diselenggarakan Amanah. Ia pun berharap ilmu yang diperoleh dapat jelas dan bermanfaat bagi para peserta yang akan berprofesi sebagai pramusaji.

“Saya senang karena luar biasa. Teman-teman tunarungu kami bisa mendapatkan pekerjaan yang bagus,” ujarnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *