Fri. Sep 20th, 2024

Apa yang Terjadi Jika Kelebihan Konsumsi Garam, Benarkah Bisa Gagal Ginjal dan Berujung Cuci Darah?

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pakar medis dari RSUD Cibinong, dr. Anton Isdijanto SpPD, menunjukkan bahwa terlalu banyak garam dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal. Dalam diskusi online di Jakarta, Sabtu, 20 Juli 2024, Anton menjelaskan banyak makanan cepat saji di Indonesia yang banyak mengandung garam, gula, dan kalori tanpa adanya pelatihan yang tepat mengenai kebutuhan kalori harian.

Menurut Anton, batas aman konsumsi garam adalah lima gram sehari atau sekitar satu sendok teh, sesuai anjuran Kementerian Kesehatan RI. Namun kebanyakan orang cenderung melebihi batas tersebut, terutama saat mengonsumsi makanan cepat saji. Misalnya mie instan yang sering dimakan mengandung 3,7 hingga 3,8 gram garam, belum termasuk tambahan garam dari makanan atau makanan.

“Biasanya kita menyukai makanan cepat saji seperti mie dengan tambahan ayam goreng dan makanan tinggi garam. Hal ini dapat menyebabkan hipertensi atau tekanan darah tinggi sebagai penyakit metabolisme,” kata Anton seperti dikutip Antra pada Kamis, 25 Juli 2024.

Terlalu banyak garam memaksa ginjal bekerja keras untuk mengeluarkannya dari tubuh, namun jantung harus memompa darah dengan cepat. Tekanan darah tinggi ini dapat merusak pembuluh darah di ginjal sehingga mengurangi kemampuannya menyaring zat dari darah.

 

Jika kondisi ini terus berlanjut, kerusakan ginjal dapat terjadi dan pasien mungkin memerlukan mesin dialisis. Selain itu, tekanan darah dalam tubuh secara umum juga akan meningkat.

“Ibarat air minum yang dialirkan melalui pompa, kita bisa meminum air setelah disaring, begitu pula darah kita dipompa oleh jantung, dialirkan melalui pembuluh darah arteri dan disaring oleh ginjal. Akan terasa pada kerja pembersihan ginjal. , “tambahnya. Antonius. 

 

Anton baru-baru ini memperhatikan adanya peningkatan jumlah penderita penyakit ginjal yang mulai banyak bermunculan pada usia di bawah 27 tahun. Selain tingginya konsumsi garam, gaya hidup tidak sehat seperti kurang tidur dan jarang melakukan aktivitas fisik juga turut berkontribusi terhadap masalah ini.

Oleh karena itu, Dr. Anton meminta permasalahan ini bersama-sama menjadi perhatian. Anton menganjurkan untuk menjalani pola hidup sehat dengan memperbanyak konsumsi sayur dan buah, mengurangi makanan asin dan cepat saji, serta aktivitas fisik yang ketat. Langkah sederhana ini dapat membantu mencegah masalah kesehatan serius di kemudian hari.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *