Sun. Sep 8th, 2024

BEI Bidik Volume Transaksi Single Stock Futures Sentuh 1 Juta Kontrak

matthewgenovesesongstudies.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan peningkatan volume perdagangan saham berjangka tunggal (SSF) menjadi satu juta kontrak pada tahun 2025. Jika semuanya lancar, maka grand launching SSF akan dilakukan. pada bulan September 2024.

Di sisa tahun ini, BEI akan fokus memperkenalkan produk SSF kepada investor melalui edukasi dan sosialisasi. Pada saat yang sama, BEI juga memproses anggota bursa (AB) yang ingin menjadi penyedia derivatif dan likuiditas AB.

Kepala Pengembangan Bisnis BEI 1 mengatakan: “Tahun depan, ketika investor belajar tentang risk dan return dan kami terus aktif membangun sosialisasi, target tahun depan adalah sekitar 850.000 kontrak dengan total volume 1 juta. Divisi Pelatihan Jurnalis Pasar Modal Farza Rizki Putra, Kamis (22/8/2024).

Saat ini bursa telah mengakuisisi 4 AB yang siap menjadi AB turunan. Salah satunya yang sulit mendapatkan izin adalah Binaartha Sekuritas sebagai AB derivatif dan penyedia likuiditas. Sedangkan 3 lainnya masih diproses.

“Izinnya sudah kita dapat, Bina Artha Sekuritas membeberkan otorisasi bagi anggota bursa dan penyedia likuiditas. Dengan adanya penyedia likuiditas akan memudahkan investor untuk membeli atau menjual. Pada fase awal tahun 2024 akan ada 4 anggota bursa. , dua di antaranya akan berperan sebagai penyedia likuiditas,” jelas Farza.

Tahun depan, bursa menargetkan lebih banyak anggota bursa yang masuk ke produk derivatif, minimal sebanyak tahun ini, yakni 4 AB. Bursa menawarkan insentif untuk menarik lebih banyak BA ke produk ini.

 

 

“Jadi insentifnya adalah menggunakan sistem yang bisa digunakan oleh seluruh anggota bursa derivatif, termasuk online trading dan mobile trading. Oleh karena itu investasi bagi anggota bursa,” kata Farza. Biayanya relatif lebih murah. kata Farza.

Saat ini, kontrak yang diterbitkan dalam SSF menyangkut 15 sekuritas berdasarkan 5 saham. Saham-saham tersebut adalah ASII, BBCA, CSTC, MDKA dan TLKM.

Beberapa keunggulan dari produk saham berjangka tunggal adalah investor dapat mengambil posisi beli (long) atau jual (sell) suatu saham guna memperoleh potensi keuntungan seiring naik atau turunnya harga saham.

 

 

 

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan soft launching produk Single Stock Futures (SSF) pada 12 Agustus 2024. Produk SSF dapat digunakan investor untuk melindungi nilai portofolio dan menghasilkan keuntungan saat harga saham naik atau turun. .

Produk ini bertujuan untuk menambah variasi produk derivatif di pasar modal. Nantinya, grand launching SSF dijadwalkan pada September 2024. Untuk menarik minat investor, bursa menerapkan diskon 75% pada biaya transaksi.

“Untuk mengurangi biaya transaksi, kami hanya mengenakan tarif Rp 250 per kontrak, sekitar 75% lebih murah dari tarif normal yang kami tawarkan. Hal ini untuk menarik minat investor terhadap SSF,” kata Farza, Kepala Divisi Pengembangan Bisnis 1 BEI. . Rizki Putra dalam Edukasi Jurnalis Pasar Modal, Kamis (22/8/2024).

Selain investor, bursa juga memberikan insentif kepada anggota bursa derivatif (AB). Artinya, berupa sistem yang bisa digunakan oleh seluruh anggota bursa derivatif, termasuk online trading dan mobile trading.

“Jadi biaya investasi anggota untuk go public relatif rendah,” tambah Farza.

Saat ini kontraknya mencakup 15 seri sekuritas berdasarkan 5 saham. Saham-saham tersebut adalah ASII, BBCA, CSTC, MDKA dan TLKM.

Beberapa keunggulan dari produk saham berjangka tunggal adalah investor dapat mengambil posisi beli (long) atau jual (sell) suatu saham guna memperoleh potensi keuntungan seiring naik atau turunnya harga saham. Selain itu, dana yang dibutuhkan investor jauh lebih rendah dibandingkan membeli saham secara langsung karena masing-masing saham berjangka diperdagangkan berdasarkan leverage.

Selain itu, investor mendapatkan keuntungan lebih cepat karena kontrak berjangka saham tunggal diselesaikan secara tunai dalam satu hari perdagangan (T+1). Saham-saham yang mendasarinya juga merupakan saham-saham penyusun indeks LQ45 dengan likuiditas tinggi dan fundamental yang baik.

 

 

 

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan kapitalisasi pasar mencapai $1 triliun pada akhir tahun ini. Optimisme pasar saham didukung oleh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang kembali mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa (ATH) di level 7.436,03 pada Rabu (14/8).

Para analis mengatakan tujuan ambisius ini dapat dicapai, namun tidak mudah. Wahyu Laksono, komentator pasar modal dan pendiri Traderindo.com, mencatat kapitalisasi pasar saat ini mencapai $773 miliar. Pemenuhan target di sisa tahun ini memerlukan emiten besar atau berkapitalisasi besar untuk melakukan IPO, misalnya IPO GOTO.

Wahyu menambahkan, faktor lain yang dapat berkontribusi terhadap angka kapitalisasi pasar adalah membaiknya kinerja mayoritas emiten secara signifikan di sisa tahun ini. Atau dengan asumsi IHSG bisa mencapai rekor baru, katakanlah di atas 8.000.

“Masih ada sekitar 4 bulan lagi, ya mungkin (capai), tapi sulit juga. Listing besar-besaran atau IPO besar-besaran saja sudah sulit. Belum ada agenda. “Masa listing asing di bursa besar-besaran. exchange Harapannya besar untuk capital inflow,” kata Wahiu kepada matthewgenovesesongstudies.com, Jumat (16/8/2024).

Namun untuk memastikan kondisi tersebut, Waheo mengatakan pemicunya tidak bisa karena keadaan normal. Bursa global seperti Wall Street dan Eropa patut mewaspadai kemungkinan masuknya dana asing ke IHSG. Hal ini terjadi pada masa pandemi CoVID-19, dimana pasar saham Wall Street dan Eropa mengalami bear market dan anjlok lebih dari 20 persen, namun IHSG malah anjlok ke level tertinggi sepanjang masa di angka 7.000.

“Logika moneter bisa mendukung hal ini. The Fed turunkan suku bunga, daya tarik bisa turun, imbal hasil AS bisa turun. Kalau mereka masuk ke Indonesia, itu bisa terjadi dan pilih aset di bursa kita, ada saham, ”kata Waheo.

 

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *