Sun. Sep 8th, 2024

Erick Thohir Colek Bos TikTok, Minta Tambah Investasi di Indonesia

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Menteri BUMN Eric Tohir menyoroti potensi ekonomi digital Indonesia yang tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Untuk itu, ia pun mendorong para pimpinan perusahaan teknologi seperti TikTok untuk meningkatkan investasinya.

Eric Tohir mencontohkan, potensi ekonomi digital Indonesia bisa mencapai Rp 4.500 triliun pada tahun 2030. Ia juga tidak ingin membandingkan Indonesia dengan Thailand atau Vietnam. “Nah, tadi saya sudah bilang bahwa Indonesia adalah negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara, dan kita akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Saya harap TikTok tidak asing lagi di Indonesia, karena sebelumnya potensi ekonominya kalau TikTok bilang: Oh ya di Bangkok harusnya lebih banyak lagi di Indonesia, karena Indonesia bukan Thailand, bukan Vietnam,” kata Eric saat peluncuran TikTok-Pozza!, rumah kreator di kawasan Kota Tua, Jakarta, Rabu (10/7/2024).

Dia ingin TikTok berinvestasi lebih banyak dibandingkan negara lain. Sebab potensi ekonomi digital diperkirakan akan meningkat pada tahun 2045.

“Jadi bilang ke pimpinan TikTok, saya ketemu semuanya, jangan jadi orang asing di Indonesia. Karena? Dulu, potensi ekonominya jauh lebih tinggi dari yang lain. Jadi kalau orang lain memberi nilai 1, Indonesia harus memberi nilai 4. , Itu saja,” dia bertanya.

Eric menegaskan, hal ini bisa menjadi upaya untuk bersama-sama meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini memberikan manfaat tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga bagi investor.

“Jadi kenapa?” “Pertama, kita ingin mencapai apa yang disebut pembangunan ekonomi bersama-sama ya, dan win-win solution,” tegasnya.

 

Lebih lanjut Eric mengatakan, bukan hanya TikTok yang membutuhkan investasi tambahan. Namun hal ini juga berlaku bagi seluruh investor asing yang berencana menanamkan modalnya di Indonesia.

“Tidak, yang saya katakan bukan hanya tentang TikTok. “Walaupun semua investasi di Indonesia, jangan jadi orang asing di Indonesia,” ujarnya.

“Karena pasar kita paling besar, jadi kalau mereka taruh di negara lain, satu-satunya di negara kita, kalaupun uangnya dari Indonesia, tentu saya menentangnya,” ujarnya.

Eric mengatakan, jika investor percaya dengan pasar Indonesia, maka mereka juga harus membangun ekosistem bisnis di dalam negeri. Dia tidak ingin investor membangun pabrik di luar negeri, tapi dia mengirimkan barang ke Indonesia.

“Itu yang saya anjurkan, kalau percaya dengan pasar Indonesia, jangan bandingkan Indonesia dengan negara lain. Jadi kalau banyak yang bikin pabrik luar negeri jelek, sebaiknya barangnya jangan masuk ke Indonesia membangunnya di sini, karena pasar kita lebih besar, “jadi kita tidak sombong, kita fokus pada pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.

 

Menteri BUMN Eric Tohir meminta perusahaan negara tidak menjauhkan diri dari kerja sama. Termasuk kolaborasi dengan perusahaan swasta dan UKM.

Salah satunya dibuktikan dengan kerja sama PT Paws Indonesia dengan TikTok yang menyediakan platform bagi para pembuat konten. Sebuah wadah bernama Tiktok-posAja! Creative House terletak di gedung milik PT Pos di kawasan Kota Tua Jakarta.

“Kami menjalin kerja sama dengan UMKM dengan aset PT POS, dengan para pembuat konten, dengan semua orang yang melihatnya, ada win-win atau ada visibilitas saling menguntungkan.” ,

Dia ingin seluruh BUMN menerapkan kerja sama serupa. Artinya, perusahaan-perusahaan milik negara tidak kehilangan peluang untuk berkolaborasi, termasuk dengan perusahaan swasta dan penanaman modal asing.

“Jadi saya dorong dan saya dorong seluruh BUMN bermitra dengan UMKM, swasta, penanaman modal asing secara transparan dan profesional. Jangan sampai keseimbangan perekonomian gagal,” jelasnya.

“Saya mengapresiasi PT POS dan TikTok, kerjasama dimana PT POS ini yang selalu saya sampaikan, mempunyai sejarah yang hebat, bangunan bersejarah, tapi jangan sampai terjadi di era dimana perubahan yang terjadi adalah hal baru. lahir dalam sejarah,” kata Eric.

Sementara itu, Ketua Eksekutif Pos Indonesia Faisal Rochmad Joemdi mengatakan kolaborasi dengan TikTok merupakan wujud penguatan ekosistem ekonomi digital di Indonesia. Mempertimbangkan kekuatan masing-masing perusahaan.

“Pos Indonesia punya dua kekuatan, yang pertama layanan logistik, yang kedua layanan keuangan. Karena ini warisan masa lalu. TikTok punya platform e-commerce, platform hiburan, platform pembuatan konten, ketika ketiga industri ini bersatu. datang dan bekerjasama, itu akan menjadi kekuatan baru Indonesia,” jelasnya.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *