Sun. Sep 8th, 2024

Fajar Surya Wisesa Ungkap Fakta di Balik Transaksi Crossing Rp 7,2 Triliun

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) akan mulai melakukan pemungutan suara atas transaksi jumbo cross Rp 7,2 triliun yang terjadi pada Selasa, 20 Agustus 2024.​

Saham FASW saat ini mengikuti Dewan Pengawas Lelang Penuh Khusus (FCA). Sekretaris PT Fajar Surya Wisesa Tbk Marco Hardy menjelaskan, transaksi crossover ini melibatkan pengalihan pemegang saham perseroan ke satu grup.

Reorganisasi internal antara SCGP Solutions (Singapore) PTE LTD (SCGPS) dan Siam Kraft Industry Company Limited (SKIC) dalam grup SCG Packaging mewakili 1.368.663.916 saham atau 55,24% sebagai pemegang saham di perseroan.

“Transaksi ini tidak mengakibatkan perubahan pengendalian. Tidak ada perubahan pengendalian karena transaksi ini dilakukan sebagai bagian dari pelaksanaan restrukturisasi internal antara SCGP Solutions (Singapore) PTE LTD dan Siam Kraft Industry Company Limited kontrol yaitu di dalam SCG Packaging Group,” jelas Marco saat sesi informasi, Kamis (22 Agustus 2024).

Perseroan berkoordinasi dengan OJK dalam transaksi pergantian pemegang saham pengendali, namun tidak mengendalikan. Perseroan juga berkoordinasi dengan OJK untuk tidak melakukan penawaran tender karena tidak adanya perubahan kendali.

Fajar Surya Wisesa sendiri masuk dalam Dewan Pengawas Khusus Bursa sesuai standar 6 dan 7. Kriteria 6 adalah emiten tidak memenuhi persyaratan untuk tetap tercatat di bursa. Hal ini diatur dalam Peraturan Nomor I-A dan IV tentang Bursa Efek. Saham yang diperdagangkan secara bebas.

Kecuali persyaratan jumlah saham yang diperdagangkan secara bebas sekurang-kurangnya 50 juta lembar saham untuk dewan pengurus utama dan dewan pengembangan, dan 5% atau lebih dari jumlah saham terdaftar untuk dewan manajemen utama, dewan pengembangan, dan dewan akselerasi.

Sedangkan kriteria 7 adalah emiten mempunyai likuiditas yang rendah dengan rata-rata nilai perdagangan saham harian kurang dari Rp 5 juta dalam tiga bulan terakhir di pasar reguler dan rata-rata volume perdagangan saham harian kurang dari 10.000 lembar saham. Standarnya adalah itu / atau pasar lelang reguler dengan panggilan reguler.

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus menguat hingga penutupan pertama perdagangan Selasa (20 Agustus 2024). Kenaikan IHSG disebabkan sebagian besar sektor saham menjadi hijau.

IHSG menguat 0,67% menjadi 7.517,01 pada akhir sesi pertama, menurut data RTI. Indeks LQ45 naik 0,91% menjadi 936,62. Sebagian besar indeks saham acuan memiliki nilai hijau.

Pada perdagangan sesi I, IHSG mencapai level tertinggi 7.533,85 dan terendah 7.482,50. Sebanyak 342 saham menguat, mendorong kenaikan IHSG. Jumlah saham yang turun sebanyak 201 saham, sedangkan saham yang stagnan sebanyak 235 saham.

Total frekuensi perdagangan sebanyak 676.300 kali dan volume perdagangan sebanyak 11,9 miliar lembar saham. Jumlah transaksi per hari sebesar 13,3 triliun rupiah. Posisi dolar terhadap rupee berada di kisaran Rp 15.473.

Pada perdagangan sesi pertama pasar perdagangan, saham PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) senilai Rp 7,5 triliun diperdagangkan. Saham FASW naik 10% ke Rp 5.500 per saham. Harga saham FASW memiliki harga tertinggi dan terendah yaitu Rp 5.500 per saham. Total volume perdagangan saham tersebut adalah 13.686.639 lembar saham, dan frekuensi perdagangannya adalah 1.

Sebagian besar sektor ekuitas berubah menjadi hijau, kecuali sektor ekuitas inti yang melemah 0,09%. Sedangkan sektor saham energi naik 0,05%, sektor saham industri naik 0,41%, dan sektor saham non-siklus naik 0,71%.

Selain itu, sektor saham siklis naik 1,38%, sektor saham kesehatan naik 0,42%, dan sektor saham keuangan naik 1,08%. Setelahnya, sektor real estate menguat 0,36%, sektor saham teknologi menguat 0,63%, sektor saham infrastruktur menguat 0,74%, dan sektor saham transportasi menguat 0,23%.

Saham BBNI naik 1,4% pada perdagangan pertama menjadi Rp 5.425 per saham. Selanjutnya harga saham PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) naik 2,02% menjadi Rp 1.010 per saham. Harga saham WIIM naik 20 poin menjadi Rp 1.010 per saham.

Harga saham WIIM tertinggi Rp 1.040 dan terendah Rp 1.000 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 2.968 kali dan volume perdagangan sebanyak 152.247 lembar saham. Nilai transaksinya sebesar 15,5 miliar rupiah. Saham SMBR kemudian turun 2,29% menjadi Rp 256 per saham.

Saham MTEL menguat 0,76% ke Rp 660 per saham. Harga saham MTEL naik 5 poin menjadi Rp 660 per saham. Harga saham MTEL telah mencapai level tertinggi Rp660 dan terendah Rp650 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 479 kali dan volume perdagangan sebanyak 73.943 lembar saham. Nilai transaksinya sebesar 4,8 miliar rupiah.

Herditya Wicaksana, Analis PT MNC Sekuritas, mengatakan penguatan IHSG kembali mencapai titik tertinggi sepanjang masa (ATH), sejalan dengan pergerakan teknikal IHSG. Hal ini bertepatan dengan penembusan di 7.488 dan terendah di 7.513.

Herditia menambahkan, banyak faktor yang berkontribusi terhadap penguatan IHSG. Pertama, sebagian besar pergerakan harga saham global sedang menguat. Kedua, investor semakin memperkirakan bank sentral AS akan memangkas suku bunga pada September 2024. Ketiga, adanya apresiasi nilai tukar rupee terhadap dolar AS, ujarnya kepada matthewgenovesesongstudies.com.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *