Fri. Sep 20th, 2024

Fakta-Fakta Wahana Antariksa Chang’e-6 Beserta Misinya

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pesawat luar angkasa Chang’e-6 mendarat di Cekungan Kutub Selatan-Aitken pada 2 Mei 2024. Menurut laman Badan Antariksa Nasional China (CNSA), pada Selasa (4/6/2024), Chang’e 6 diluncurkan dari Pusat Peluncuran Luar Angkasa Wenchang.

Pesawat luar angkasa Chang’e-6 telah mengorbit bulan menunggu untuk mendarat. Komponen pendaratan misi kemudian dipisahkan dari pengorbit untuk mendarat di sisi jauh bulan.

Dikutip dari laman Luar Angkasa, Selasa (4/6/2024), berikut fakta pesawat luar angkasa Chang’e 6 dan misinya.

1. Masuk ke Cekungan Kuno

Chang’e-6 mendarat di Cekungan Aitken di Kutub Selatan Bulan pada Minggu (6/2). Letaknya pada 41-45 derajat Lintang Selatan, 150-158 derajat Bujur Timur.

Cekungan Aitken di Kutub Selatan adalah struktur tumbukan raksasa yang terletak di sisi jauh bulan. Pelek bagian dalam memiliki panjang sekitar 2.000 kilometer sepanjang porosnya.

Cekungan Aitken adalah salah satu kawah tumbukan terbesar di Tata Surya. Diperkirakan terbentuk akibat tumbukan benda langit masif sekitar 4 miliar tahun lalu.

Cekungan Aitken berada di sisi Bulan yang tidak pernah menghadap Bumi sehingga tidak bisa dilihat langsung dari Bumi. Aitken dianggap kaya akan mineral dan sumber daya alam lainnya.

Hal ini menjadikannya target yang menarik untuk misi eksplorasi bulan di masa depan.

2. Pesawat luar angkasa yang sederhana dan canggih

Pesawat luar angkasa Chang’e-6 terdiri dari empat modul, yaitu modul layanan, pendarat, kendaraan pendakian, dan kapsul pendaratan kembali. Selain itu, Chang’e-6 memiliki bobot peluncuran 8.200 kg dan massa pendaratan kurang lebih 3.200 kg.

Selama misinya, Chang’e-6 juga membawa penjelajah bulan kecil dan melakukan berbagai eksperimen ilmiah sebelum mendarat.

3. Misi yang ambisius

Pesawat luar angkasa ini akan menjalankan misi mempelajari lingkungan sekitar dan mengumpulkan 2 kilogram tanah dan batuan bulan. Beberapa dari sampel ini akan diekstraksi dari permukaan dan yang lainnya akan digali sedalam 2 meter di dalam tanah bulan.

Penyelidikan akan menggunakan bor internal Chang’e-6. Materi tersebut kemudian akan diluncurkan ke orbit bulan dengan roket yang diluncurkan bersama pendarat.

Sampler akan bertemu dengan pengorbit Chang’e-6, lalu kembali ke Bumi. Rencananya, sampel material tersebut akan mendarat di Bumi pada 25 Juni mendatang.

Para ahli kemudian akan menganalisis sampel material tersebut, mencari petunjuk tentang sejarah dan evolusi bulan, serta petunjuk mengapa sisi jauh Bulan sangat berbeda dengan sisi dekat. Para peneliti juga akan membandingkan material Chang’e-6 dengan sampel yang dikumpulkan di dekat bulan oleh Chang’e 5, yang kembali ke Bumi pada Desember 2020.

4. Misi kembar

Chang’e 5 dan Chang’e 6 adalah misi kembar. Keduanya mempunyai bentuk yang hampir sama.

Wahana ini akan menggunakan dua metode pengumpulan, yaitu bor untuk mengumpulkan sampel permukaan dan lengan robot untuk mengumpulkan sampel permukaan. Kemudian dia harus mencoba mengambil gambar yang belum pernah terjadi sebelumnya dari sisi bulan yang selalu menghadap Bumi.

Para ilmuwan mengatakan sisi gelap bulan sangat menjanjikan untuk penelitian karena kawahnya kurang tertutup oleh aliran lava purba dibandingkan sisi dekatnya. Materi yang dikumpulkan dari sisi gelap mungkin bisa menjelaskan bagaimana Bulan terbentuk.

(Tiffany)

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *